TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

10 Hal Tak Masuk Akal yang Dilakukan Cuma Demi Video Game

Ini kan cuma game!

Bermain video game. unsplash.com/Fredrick Tendong

Lelah dari kesibukan sehari-hari, video game jadi salah satu alternatif melegakan pikiran. Baik di konsol atau PC, berbagai tema game tersedia untuk kita mainkan untuk sejenak bersantai dari hiruk pikuk dunia luar. Intinya, game adalah bentuk hiburan digital untuk kaum remaja hingga dewasa.

Tetapi, bagaimana jika kamu terlalu... ambisius dan kompetitif dalam bermain? Kalah sedikit, marah, atau bermain berjam-jam sampai lupa waktu? It's just a game, chill! Ada yang sampai begitu? Banyak! Inilah 10 kasus di mana game mengeluarkan sisi terburuk dari beberapa orang.

Disclaimer: Artikel ini mengandung konten berisi kekerasan yang tidak cocok untuk beberapa pembaca. Kebijaksanaan pembaca amat diharapkan.

1. Bunuh diri dengan gergaji mesin!

Pavel Mateev saat masih hidup. thesun.co.uk

Pada 2018, seorang bocah laki-laki berusia 15 tahun asal Tomsk, Rusia, bernama Pavel Mateev dikabarkan bunuh diri setelah kalah di video game. Tak ragu, ia menyalakan gergaji mesin dan menggergaji kepalanya sendiri! Terlalu kecanduan, memang apa game yang dimainkan?

Sebenarnya, Mateev memainkan game biasa. Namun, beberapa pihak berspekulasi bahwa sebuah grup online terus mengata-ngatai Mateev hingga akhirnya ia bunuh diri. Otoritas Rusia pun khawatir karena selama 6 bulan, 130 kasus bunuh diri anak terjadi karena bullying di video game.

2. Menembak dua orang di turnamen game, lalu bunuh diri!

Seorang pria berusia 24 tahun dari Maryland, AS, David Katz, naik pitam setelah kalah di turnamen game. Pada 2018, Katz ikut dalam turnamen game olahraga "Madden NFL 19" dan kalah. Tak terima, ia menolak bersalaman dengan pemenang, keluar ruangan, dan kembali dengan pistol dan mulai menembak membabi buta!

Dari 12 peluru yang dimuntahkan, Katz membunuh dua orang dan melukai 10. Ia pun menembakkan peluru ke-13, namun ke kepalanya sendiri, alias bunuh diri. Diduga, Katz memang sengaja menyasar peserta kompetisi. Peristiwa tragis tersebut tersiar di Twitch, dan sempat tersebar di YouTube.

3. Membunuh balita!

Johnathan Fair. nypost.com

Pada 2019, seorang pria berusia 19 tahun dari Illinois, Johnathan Fair, membunuh balita berusia 4 tahun, Skylar Mendez, hanya karena video game. Tengah mengasuh sang balita, Johnathan marah karena Skylar menumpahkan jus di XBOX-nya. Ia pun menganiaya balita tersebut sebagai hukuman!

Johnathan sempat membawa Skylar ke rumah sakit. Naasnya, balita tersebut tak terselamatkan. Berbekal otopsi, orangtua Skylar menuntut Johnathan atas tuduhan pembunuhan. Jika terbukti bersalah, Johnathan bisa divonis 60 tahun penjara.

4. Membunuh bayi!

Disclaimer: darah hanya merupakan ilustrasi. voolas.com

Pada 2006, seorang pemuda berusia 27 tahun, Tyrone Spellman, membunuh putrinya, Alayiah Turman. Penyebabnya? Alayiah tidak sengaja mencabut XBOX sang ayah. Tyrone pun marah dan memukul kepala Alayiah hingga lima kali dengan keras!

Hasilnya, tengkorak Alayiah mengalami keretakan, hingga meninggal dunia. Tyrone kemudian diamankan dan divonis 22,5-45 tahun penjara atas tuduhan pembunuhan.

Baca Juga: 8 Tempat Rahasia yang Harus Bisa Kamu Temukan di Dunia Video Game

5. Membunuh bayi (lagi!?)

mashable.com

Pada 2011, seorang wanita di Florida membunuh putranya sendiri yang baru berusia tiga bulan karena video game. Saat bermain game di Facebook, "Farmville", Alexandra Tobias marah karena terganggu oleh tangisan sang bayi, Dylan Lee Edmondson. Alexandra kemudian menganiaya Dylan, berulang kali!

Alexandra sempat membawa Dylan ke rumah sakit, namun sang bayi meninggal karena trauma kepala. Awalnya, Alexandra berbohong bahwa sang bayi jatuh tak sengaja. Namun, polisi sudah mengetahui faktanya, sehingga Alexandra divonis bersalah atas pembunuhan tingkat dua dan dihukum 50 tahun penjara.

6. Meninggal karena nge-game lupa waktu!

fenris.com

Pada 2012, seorang remaja berusia 18 tahun di Taiwan, Chuang, memesan kamar pribadi di warung internet (warnet) untuk memainkan game "Diablo III". Selama 40 jam, Chuang tidak keluar untuk makan dan tidur di meja komputer.

Curiga, petugas warnet membangunkan Chuang. Ia pun bangun, namun tak sampai beberapa langkah, Chuang pingsan. Setelah dilarikan ke rumah sakit, Chuang meninggal dunia. Diyakini, ia menderita gangguan kardiovaskular setelah duduk terlalu lama. Berdukacita, developer Diablo III, Blizzard Entertainment, merilis pernyataan:

"Kami sedih saat mendengar berita ini, dan doa kami menyertai keluarga dan teman-temannya selama masa sulit ini. Tidak pantas rasanya bagi kami untuk berkomentar lebih lanjut tanpa mengetahui semua keadaan yang terlibat. Meskipun kami menyadari bahwa semuanya tergantung pada setiap individu atau orang tua atau wali mereka untuk menentukan kebiasaan bermain, kami merasa bahwa pengendalian diri tentu lebih penting dan kehidupan sehari-hari seseorang harus didahulukan daripada segala bentuk hiburan."

7. Membunuh orang lain secara tidak langsung!

Almarhum Bill Nutter dengan putrinya, Brigitte Darton. bostonglobe.com

Patricia Waible, seorang asisten perawat di rumah sakit khusus veteran Bedford, seharusnya lebih bertanggung jawab atas seorang pasiennya sekaligus veteran Perang Vietnam, Bill Nutter. Bill memiliki masalah jantung, amat lemah setelah operasi, kedua kakinya diamputasi karena diabetes, dan tangannya terkena neuropati.

Karena keadaannya, Bill tak bisa memencet tombol panggil dan Waible seharusnya menjalankan tugasnya lebih teliti. Namun tidak, Waible malah bermain video game dan tidak pernah menengok Bill sekali pun. Waible kemudian diskors lalu dipindahkan ke bagian kafetaria.

Tadinya, Waible malah tidak mengakui perbuatannya. Namun, rekaman CCTV berkata lain. Keluarga Nutter pun menuntut pihak rumah sakit dengan tuduhan menelantarkan pasien dan pembunuhan.

"Ayah saya mungkin tidak akan hidup lima bulan lagi, siapa yang tahu? Tetapi, jika kita seharusnya bisa memiliki satu bulan lagi dengannya, wanita ini telah mengambilnya," kata salah satu putri Bill, Carol Nutter.

8. Menelantarkan bayi sampai mati!

Tampilan Prius Online. edition.cnn.com

Pasangan suami istri (pasutri) asal Korea Selatan ditangkap pada 2010 karena menelantarkan bayi mereka hingga meninggal dunia hanya demi video game. Kim Jae-beom dan Kim Yun-jeong menelantarkan putri mereka, Kim Sa-rang, karena mengunjungi warnet hingga 10 jam per hari. 

Ironisnya, pasutri ini bermain game "Prius Online" dan membesarkan anak bernama "Anima". Jae-beom dan Yun-jeong memang sesekali pulang untuk memberikan susu bubuk kepada Sa-rang. Dengan kata lain, mereka lebih mencurahkan perhatiannya ke karakter maya dibandingkan putrinya sendiri!

Sebenarnya, Yun-jeong sempat sadar bahwa bayinya mengalami penurunan berat badan, tetapi tetap tidak acuh. Mereka baru sadar saat setelah pulang bermain 12 jam, Sa-rang ditemukan tewas! Jae-beom dan Yun-jeong pun melapor ke polisi.

Petugas curiga karena bobot Sa-rang seperti kekurangan gizi, dari 2,9 kilogram saat lahir jadi hanya 2,5 kilogram saat meninggal. Sempat kabur, dua sejoli tersebut baru mengaku kalau mereka lalai merawat Sa-rang hingga meninggal. Karena saat itu Yun-jeong sedang hamil, maka hukumannya ditunda; sementara, Jae-beom menjalani dua tahun penjara.

9. Meninggal karena main game sampai kecapekan

disposableworkers.com

Seorang pria berusia 32 tahun asal Taiwan, Hsieh, memesan bilik di sebuah warnet langganannya pada 2015. Keluarga Hsieh pun mengaku kalau Hsieh memang suka menghilang berhari-hari untuk bermain. Namun, kali ini, Hsieh pergi untuk selamanya.

Petugas warnet melihat Hsieh tengah berbaring di lantai. Awalnya, ia menyangka kalau Hsieh sedang tidur karena terbiasa melihatnya tertidur di kursinya. Namun, ternyata, ia sudah berjam-jam meninggal! Saat dilarikan ke rumah sakit, Hsieh dikatakan mengalami serangan jantung akibat kelelahan bermain game.

Baca Juga: 7 Rekor Dunia Video Game Ini Hampir Mustahil Terkalahkan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya