Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Dalam industri video game, para developer terdorong oleh tenggat waktu untuk segera menyelesaikan game yang mereka buat. Sehingga, mereka terkadang tak menyadari jika game yang mereka kembangkan, dirilis dalam kondisi yang cacat atau tidak layak dimainkan. Tentu, ini merupakan faktor ketidaksengajaan yang mungkin luput dari perhatian developer, karena masalah ‘dikejar deadline’ itu tadi.
Nah, berkaitan dengan itu, di sini penulis akan memberikan sedikit ulasan mengenai 5 game yang tidak dapat dimainkan karena dirilis dalam kondisi cacat. Berikut ulasannya.
1. Batman: Arkham Knight
Dirilis pada tahun 2015, Arkham Knight merupakan seri keempat dari franchise Batman buatan Rocksteady, yang dibuat sebagai seri penutup untuk saga Arkham yang terkenal. Sayangnya, game ini diganggu dengan sejumlah masalah ketika dirilis, terutama pada versi PC.
Banyak pemain yang mengeluhkan jika game ini memiliki banyak masalah teknis seperti bug dan juga fps drop. Sebagai bentuk tanggung jawab, pihak Warner Bros selaku publisher, akhirnya menarik game ini dari peredaran di Steam, untuk diperbaiki sebelum akhirnya kembali dirilis.
Namun tetap, usaha perbaikan selama berbulan-bulan oleh developer, tidak menghasilkan perubahan signifikan apapun terhadap masalah yang ada.
Baca Juga: Kamu Pasti Gak Mau Jadikan 8 Karakter Game Wanita Ini Sebagai Istrimu!
2. Diablo III
Diablo III merupakan bencana tidak tanggung-tanggung yang pernah dirasakan oleh Blizzard Entertainment pada tahun 2012. Terjual sebanyak 3 juta kopi dalam 24 jam pertama peluncurannya, game ini harus hancur karena server yang bermasalah. Alhasil, jutaan pemain tidak dapat mengakses Diablo III ketika dirilis.
Diablo III sendiri bisa dibilang merupakan pergerakan baru dari Blizzard, di mana game action-RPG ini dibuat dengan menggabungkan unsur single-player dan multiplayer, yang membuatnya jadi game always-online. Artinya, Diablo III selalu membutuhkan koneksi internet untuk bisa dimainkan, yang mana itu tidak bisa diatasi dengan baik oleh Blizzard di hari pertama perilisannya.
3. SimCity
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Dari sekian banyaknya game EA yang ‘bobrok’, SimCity menjadi salah satu yang menggambarkan apa itu bencana nyata. Bagaimana tidak, game bergenre simulation-building ini hanya bisa dimainkan secara online, lalu membatasi pemain agar hanya bisa bermain di area yang lebih kecil padahal ada area yang lebih besar di dalamnya.
Dan juga, game ini memaksa pemain untuk selalu berkolaborasi dengan pemain lain guna mendapatkan sumber daya tertentu. Semuanya menjadi lebih buruk ketika mengetahui bahwa server yang digunakan, mengalami masalah di hari pertama SimCity dirilis.
Yang lebih mengherankan lagi, EA membutuhkan waktu hampir seminggu untuk memperbaiki masalahnya dan mengembalikan SimCity dalam kondisi kehilangan beberapa fitur gameplay.
4. Assassin’s Creed: Unity
Dirilis sebagai sebuah awalan bagi seri Assassin’s Creed dengan kualitas next-gen, Assassin’s Creed: Unity juga menjadi ‘gerbang awal’ dari rusaknya seri AC di masa depan. Dirilis dalam kondisi yang berantakan, AC: Unity bisa dibilang merupakan sebuah lelucon, terutama untuk versi PC-nya.
Dalam beberapa situasi, pemain akan mendapati sejumlah karakter rusak, yang kehilangan wajahnya sehingga hanya menyisakan bola mata dan juga mulut. Beberapa karakter bahkan tiba-tiba menghilang begitu saja dari permainan bak ditelan bumi.
Dengan framerate drop yang hampir terjadi di setiap waktu, AC: Unity secara keseluruhan benar-benar ‘diselimuti’ oleh masalah teknis dan masalah kinerja yang sangat buruk.
Baca Juga: 5 Video Game Menjanjikan yang Hancur Karena Microtransaction