Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Devil May Cry original atau pertama dirilis pada tahun 2001 untuk PlayStation 2. Game yang awalnya dimulai sebagai konsep awal untuk Resident Evil 4 ini, berakhir menjadi standar untuk sub-genre baru yaitu hack-n-slash.
Setelahnya, tidak butuh waktu lama bagi developer lain untuk mengembangkan game dengan konsep yang serupa dengan Devil May Cry. Sebagian besar di antaranya bahkan berakhir berhasil dan tumbuh menjadi franchise populer di industri video game. Berikut 7 di antaranya!
1. Conan
THQ merilis Conan pada tahun 2007 untuk PlayStation 3 dan Xbox 360. Ini merupakan game yang sayangnya diabaikan oleh banyak gamer karena dianggap terlalu meniru Devil May Cry.
Padahal, Conan memiliki sistem counter attack, mekanisme equipment dan variasi senjata yang lebih baik ketimbang DMC, meskipun tidak terlalu epik Plus, ini juga dilengkapi dengan soundtrack yang memenangkan banyak penghargaan dan suara karakter utama diisi oleh Claudia Black dan pemeran Hellboy versi Guillermo Del Toro, Ron Perlman.
2. Transformers: Devastation
Dikembangkan oleh Platinum Games dan dirilis pada tahun 2015, Transformers: Devastation merupakan game action yang mengombinasikan gameplay hack-n-slash dengan shooting. Pada game ini, pemain dapat mengendalikan banyak karakter Autobot seperti Optimus Prime, Bumblebee dan Grimlock Sama seperti Devil May Cry, Transformers: Devastation juga sarat akan gameplay action cepat dan pertempuran bos yang berkesan. Selain itu, pemain juga bisa meningkatkan statistik karakter mereka melalui apa yang disebut dengan TECH.
Baca Juga: Daftar 7 Game Terburuk Sepanjang Masa Versi Metacritic, Pernah Main?
3. Dante’s Inferno
Di awal-awal pengembangannya, Capcom secara terbuka mengatakan bahwa Devil May Cry mengambil banyak inspirasi dari puisi Divine Comedy karangan Dante Aligheri. Pada tahun 2010, EA merilis game berjudul Dante Inferno yang sama-sama mengusung gameplay hack-n-slash dan terinspirasi dari Divine Comedy.
Seluruh cerita dari game ini bahkan diambil dari bagian pertama puisi epik tentang Inferno. Elemen pertarungan Dante’s Inferno mungkin tidak secepat DMC, namun desain level dan kualitasnya tidak jauh berbeda.
4. Metal Gear Rising: Revengeance
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Dirilis pada tahun 2013 untuk PlayStation 3 dan Xbox 360, Metal Gear Rising: Revengeance merupakan game action hack-n-slash lain dari Platinum Games. Banyak dari anggota tim pengembangan Revengeance, sebelumnya juga menggarap beberapa seri Devil May Cry.
Revengeance sendiri menghadirkan Raiden dari Metal Gear Solid 2 sebagai protagonis utama. Salah satu bagian terbaik dari game ini datang dari mekanisme yang memungkinkan pemain untuk memotong beragam objek di sepanjang permainan, seperti peluru dan roket.
5. Castlevania: Lords Of Shadow
Castlevania: Lords Of Shadow dirilis pada tahun 2010 untuk PlayStation 3 dan Xbox 360, dan dikembangkan oleh Mercury Steam yang juga dibantu oleh Kojima Productions. Lords Of Shadow menjauh dari mekanisme side-scrolling yang dibawa game pertamanya, namun tetap mempertahankan elemen platforming dan puzzle-solving.
Dengan lebih dari 40 combo yang bisa dilakukan, Lords Of Shadow menitikberatkan kepada timing ketika bertempur. Plus, ini juga sarat akan unsur Devil May Cry, mulai dari dunia, gameplay hingga musuh.
6. Astral Chain
Astral Chain dirilis secara eksklusif untuk Nintendo Swith pada tahun 2019 dan lagi-lagi dikembangkan oleh Platinum Games. Astral Chain sendiri disutradarai oleh gameplay designer dari Nier: Automata yaitu Takahisa Taura dan sutradara Devil May Cry pertama, Hideki Kamiya.
Game ini membawa mekanisme Legion summoning yang cara kerjanya sama seperti kemampuan memanggil monster dari karakter V di DMC V, namun lebih baik lagi. Plus, ini juga jauh lebih menarik karena membawa elemen eksplorasi dan juga RPG.
Baca Juga: 9 Video Game dengan Cerita Terbaik, Menyenangkan untuk Ditamatkan
