TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[REVIEW] Nioh 2 – The Complete Edition—Aura Gelap di Zaman Sengoku

Didukung dengan visual yang memesona #IDNTimesTech

Nioh 2 - The Complete Edition (dok. Koei Tecmo/Nioh 2 -The Complete Edition)

Nioh 2 – The Complete Edition merupakan game garapan Koei Tecmo yang mencakup semua konten dan bagian dari Nioh 2 ditambah dengan tiga ekspansi DLC, yakni The Tengu's Disciple, Darkness in the Capital, dan The First Samurai. Karya identik dari developer Team Ninja ini dikenal sebagai game samurai yang bertema dark dan penuh dengan mistis.

Dirilis pada 5 Februari 2021, Nioh 2 – The Complete Edition tetap menyajikan kisah samurai tangguh dengan balutan grafis yang memesona. Nah, bagaimana penilaian dari game yang satu ini? Yuk, kita simak ulasan singkatnya di bawah ini.

1. Prekuel epik di zaman Sengoku

Karakter NPC bernama Akechi Mitsuhide dalam Nioh 2. (dok. Koei Tecmo/Nioh2 - The Complete Edition)

Nioh 2 – The Complete Edition menceritakan prekuel atau kisah sebelum game Nioh bagian pertama. Latar belakang pada game ini diambil dari kisah kuno di zaman Sengoku, tepatnya pada akhir 1500-an. Tentu saja jalan cerita dalam game merupakan kisah fiktif dan diselipkan beberapa kisah mengenai sejarah Jepang di zaman keemasan samurai abad ke-16.

Kamu akan memainkan tokoh protagonis yang akan kamu kustomisasi terlebih dahulu di awal cerita. Sejak awal, karakter yang kita mainkan sudah termasuk ke dalam golongan manusia yang memiliki kekuatan khusus, termasuk menguasai elemen Yoka, sejenis makhluk astral dari Yokai Realm. Petualangan di zaman Sengoku Jepang akan membawamu pada tokoh-tokoh samurai besar di masa lalu.

Kamu akan terlibat dengan kelompok pemburu iblis dan beberapa pihak lainnya yang berkontribusi dalam kejatuhan salah satu panglima perang legendaris Jepang. Satu hal yang menarik adalah keterlibatanmu secara dalam di berbagai kisah yang pernah terjadi di zaman Sengoku. Tentunya, semua direalisasikan dengan perjalanan hidup yang juga memuat hal-hal fiktif dan mistis.

Oh, ya, sejak awal dikenalkan, pengembang sudah menyatakan bahwa ada nama-nama besar pemimpin Jepang di abad ke-16 yang bakal ditampilkan. Betul saja, karakter-karakter legendaris macam Oda Nobunaga, Takenaka Hanbei, Akechi Mitsuhide, Azai Nagamasa, Hattori Hanzo, dan Tadakatsu Honda dapat ditampilkan dengan epik oleh Koei Tecmo.

Baca Juga: [REVIEW] Yakuza Remastered Collection—Nostalgia di Dunia Mafia Jepang

2. Sistem permainan yang agresif, tetapi tetap bersahabat

Protagonis utama sedang menghadapi iblis Yokai. (dok. Koei Tecmo/Nioh 2 - The Complete Edition)

Bagi penulis, memainkan Nioh 2 – The Complete Edition melalui platform PC lebih terasa cepat dan adaptif. Maksudnya, meskipun gameplay terasa kompleks dan agresif, karakternya masih mudah untuk diadaptasi oleh pemain-pemain yang baru memainkan game Nioh. Ya, seperti seri pertamanya, karakter pertarungan yang dihadapi oleh pemain akan terasa berwarna dengan berbagai macam variasi serangan.

Selain tiga jenis combat stance, pemain juga harus menguasai sistem Flux. Fitur ini sebetulnya cukup sederhana, yakni mengembalikan sebagian stamina secara langsung pada saat bertempur dengan musuh. Namun, jika tidak menguasainya dengan baik, kamu akan kesulitan bertarung dengan musuh-musuh yang memiliki Ki (stamina) yang tinggi. Oh, ya, ada beberapa tambahan senjata baru meskipun keberadaan senjata-senjata lama juga masih dipertahankan.

Nah, salah satu fitur paling unik dalam game ini adalah kemampuan karakter utama dalam berubah wujud menjadi iblis Yokai. Jadi, bisa dengan cepat kita memahami bahwa karakter yang kita mainkan memang bukanlah manusia biasa. Jika suka dengan gaya pertarungan yang cepat, keras, dan hantam kromo, fitur Yokai ini bisa kamu manfaatkan untuk mengimbangi musuh yang sama-sama masuk dalam golongan iblis.

Jelas Koei Tecmo ingin membedakan Nioh dan Nioh 2 - The Complete Edition pada sisi gameplay-nya. Kali ini, dengan banyaknya musuh yang lebih mematikan, mereka berhasil menciptakan sistem permainan yang agresif, brutal, dan cepat. Namun, semuanya masih bisa dijalankan dengan ramah dan cukup mudah untuk diadaptasi.

3. Kualitas visual jelas memesona

Grafis Nioh 2 – The Complete Edition menggunakan engine kelas atas. (dok. Koei Tecmo/Nioh 2 - The Complete Edition)

Menakjubkan dan memesona, inilah kesan pertama penulis pada saat memainkan Nioh 2 – The Complete Edition melalui PC. Selain PC, game ini juga dirilis untuk PS4 dan PS5. Adapun, kualitas grafis pada versi PS5-nya terlihat lebih tajam ketimbang PS4. Untuk urusan grafis, Team Ninja melalui Koei Tecmo memang gak pernah main-main dalam menampilkan karakter yang memanjakan mata.

Desain manusia dan iblis bisa digambarkan dengan kreatif dan detail. Belum lagi beberapa adegan keren yang berhubungan dengan pertarungan barbar di dunia Yokai, pastinya membuat kita makin agresif dalam memainkan karya yang ditulis oleh Ryohei Hayashi ini. Hadirnya berbagai macam musuh dari golongan iblis memang akan lebih menguatkan aura yang dark dan kelam.

Namun, di luar dunia iblis, tampilan semua karakter manusianya juga diangkat secara apik. Kamu akan melihat bagaimana detail dan rapinya penggambaran tokoh-tokoh manusia yang menggunakan armor, senjata, dan perlengkapan tempur lainnya. Jika saja kehadiran para Yokai bisa dikesampingkan, kamu justru akan larut pada cerita-cerita samurai klasik dengan segala macam plot politiknya.

Secara umum, kualitas visual pada Nioh 2 – The Complete Edition bisa disejajarkan dengan game kelas atas lainnya. Memainkannya selama berjam-jam di tengah tampilan kelas atas justru bisa berbahaya karena hanya membuat kita lupa waktu. So, kalau penasaran dengan gaya visualnya, kamu bisa membelinya di Steam seharga Rp699 ribu.

4. Kualitas audionya pun gak kaleng-kaleng

Yokai Kasha merupakan karakter bos dalam Nioh 2. (dok. Koei Tecmo/Nioh 2 - The Complete Edition)

Sebetulnya, Team Ninja dan Koei Tecmo bukan termasuk developer yang suka dengan audio bombastis layaknya pengembang banyak game barat, macam Activision, BioWare, EA Sport, atau Epic Games. Yup, bisa dikatakan bahwa Koei Tecmo identik dengan audio khas Jepang yang ringan, imut, dan bertema ceria. Bahkan, mereka sudah identik dengan audio macam itu sejak 25 tahun lalu.

Tengok saja banyak gema mereka, seperti Dead or Alive (1996), Ninja Gaiden, dan Fire Emblem Warriors, semuanya menggunakan jenis audio yang cukup ringan, ceria, dan sangat kental dengan game khas Jepang. Nah, alih-alih menggunakan cara yang sama, Koei Tecmo justru mengembangkan game dengan audio yang terkesan gelap, berat, dan dewasa.

Sisi-sisi kelam dari zaman Sengoku di Jepang bisa diterjemahkan dengan sangat baik melalui audio yang tentunya gak kaleng-kaleng. Untuk membuktikan keseriusannya, pihak developer juga menggandeng Yugo Kanno, seorang komposer dan pemusik asal Jepang yang sukses membuat berbagai macam audio untuk anime dan serial televisi. Itu sebabnya, memainkan game ini dengan headset berkualitas adalah jalan terbaik untuk menikmati aura mistis dan kelam di dunia Yokai.

Baca Juga: [REVIEW] Ghost of Tsushima Director's Cut—Lebih Memanjakan Mata!

Verified Writer

Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya