TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Banyak Pemain Toksik di Mobile Legends

Jadilah pemain game yang bijak agar tidak merugikan sekitar

ilustrasi bermain Mobile Legends (unsplash.com/@dispandu)

Tidak diragukan lagi jika Mobile Legends adalah salah satu game paling digemari, terutama di Indonesia. Game ini sudah berusia 7 tahun, namun peminatnya tak pernah surut, bahkan terus bertambah. Dari anak-anak sampai dewasa, dari driver ojol sampai selebriti, semuanya suka bermain Mobile Legends.

Sayangnya, game buatan Moonton ini tidak terlepas dari kontroversi yang menyertainya. Salah satunya adalah banyaknya pemain toksik yang dapat merusak permainan. Pemain toksik juga bisa menyebabkan Mobile Legends menjadi game dengan komunitas yang tidak ramah. Adapun contoh perilaku toksik di Mobile Legends adalah menghina, merendahkan, berkata kasar kepada rekan setim atau lawan, sampai dengan merugikan tim seperti sengaja AFK. Kira-kira, apa alasan banyak pemain toksik di Mobile Legends dan mengapa hal ini terjadi? Mari kita cari tahu sama-sama.

1. Mobile Legends didominasi oleh anak muda yang belum matang secara emosi

ilustrasi anak muda bermain game (unsplash.com/Onur Binay)

Mayoritas pemain Mobile Legends adalah remaja dan dewasa muda. Di usia ini, mereka masih dalam masa perkembangan psikologis dan emosi yang labil. Hal ini dapat membuat mereka mudah marah, frustrasi, dan bertindak agresif.  Perilaku buruk itu seperti menghina rekan satu tim ketika kalah, atau merendahkan dan berkata kasar kepada lawan apabila menang. Terkadang faktor lingkungan juga yang membuat banyak pemain menjadi barbar dalam berkata-kata di chat.

Baca Juga: 6 Sebab Lose Streak saat Push Rank MLBB, Hindari Main Solo

2. Persaingan yang ketat membuat emosi pemain semakin panas

ilustrasi efek bermain game hingga marah-marah (unsplash.com/ Usman Yousaf)

Mobile Legends adalah game kompetitif yang memiliki sistem rank atau tier. Hal ini membuat para pemainnya berlomba-lomba untuk mendapatkan peringkat tertinggi. Persaingan yang ketat tersebut dapat menimbulkan tekanan dan stres yang dapat memicu perilaku toksik. Sebagian pemain mungkin ingin naik rank dengan cepat dan akan marah ketika terus-terusan kalah. Mereka juga tidak mau kalah dengan teman-teman terdekat mereka yang sudah punya tier tinggi. Mobile Legends menuntut para pemainnya untuk bermain dengan baik. Itu dapat membuat para pemain menjadi terlalu fokus pada kemenangan, sehingga mereka sering kali bersikap agresif dan menghakimi pemain lain yang dianggapnya tidak bermain dengan baik.

3. Kurangnya hukuman tegas terhadap pemain toksik

ilustrasi hukuman tegas kepada pemain tegas (unsplash.com/Tingey Injury Law Firm)

Moonton selaku pengembang Mobile Legends, telah menerapkan sistem hukuman untuk pemain toksik. Namun, sistem hukuman tersebut dinilai masih belum cukup tegas, sehingga masih banyak pemain toksik yang tidak jera. Jika saja Moonton melakukan tindakan tegas terhadap pemain toksik, seperti banned akun permanen. Maka jumlah pemain toksik mukgkin akan jauh berkurang. Namun, sepertinya Moonton kesulitan dalam mendeteksi perilaku toksik karena setiap harinya banyak sekali laporan dari pemain lain terkait perilaku player yang buruk. 

4. Kurangnya kesadaran akan pentingnya kerja sama tim

gameplay Mobile Legends: Bang Bang (dok. Moonton/Mobile Legends: Bang Bang)

Mobile Legends membutuhkan kerja sama antara para pemainnya. Namun, banyak pemain yang tidak menyadari hal ini. Hal itu membuat mereka sering kali bermain egois dan tidak mau bekerja sama dengan pemain lain. Ini sering terjadi ketika dalam satu tim semuanya adalah pemain solo yang saling bertemu secara acak dalam matchmaking. Sehingga, mereka bermain dengan egonya sendiri-sendiri. Kurangnya komunikasi menjadikan permainan tidak teratur dan akhirnya memancing emosi.

Verified Writer

Hilman Azis

I love tech, game, and...movie

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya