TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Alasan Mobile Legends Kurang Populer di Luar Asia Tenggara

Mobile Legends adalah game yang merakyat di Asia Tenggara

Layla Mobile Legends (dok. Moonton/Mobile Legends: Bang Bang)

Popularitas Mobile Legends di Indonesia sudah tak perlu diragukan lagi. Game ini bahkan jadi salah satu esports dengan basis penggemar terbesar di tanah air dan menjadi sebuah industri yang menghasilkan keuntungan tak sedikit. 

Turnamen seperti MPL dan MSC juga selalu berhasil mendatangkan banyak penonton dari dalam negeri dan negara Asia Tenggara lainnya. Akan tetapi, mengapa game ini kurang terkenal di luar Asia Tenggara, khususnya di Eropa dan Amerika Serikat? Turnamen internasional Mobile Legends sendiri memang didominasi oleh tim-tim dari Asia Tenggara. Sedangkan, tim-tim lainnya dari luar Asia Tenggara nyaris tak bisa berbicara banyak. 

Sebenarnya, ada beberapa kemungkinan mengapa Mobile Legends kurang begitu populer di Asia Tenggara. Simak ulasan selengkapnya berikut, ya!

Baca Juga: 5 Hero Mobile Legends Tidak Berguna di Rank Tinggi, Berani Coba?

1. Moonton mungkin menargetkan Asia Tenggara sebagai pasar utama

tim Mobile Legends Indonesia dan Filipina, dua raksasa Asia Tenggara (instgram.com/mlbbesports_official)

Moonton selaku pengembang dan penerbit Mobile Legends mungkin sengaja membuat game ini untuk wilayah Asia Tenggara yang merupakan negara-negara berkembang. Grafis Mobile Legends yang tidak terlalu tinggi menjadikan game ini bisa dimainkan di perangkat dengan spesifikasi menengah, bahkan low end. Nah, Asia Tenggara merupakan salah satu wilayah di mana para gamer masih banyak yang mengandalkan smartphone untuk bermain game. 

Moonton juga mungkin masih enggan memperluas market Mobile Legends ke Eropa yang seleranya sangat berbeda. Hal seperti ini juga terjadi pada game lain seperti Free Fire. Game tersebut terkenal di Indonesia dan Asia Tenggara, tetapi tidak populer di Eropa. Sekadar informasi, Moonton adalah perusahaan game asal China, anak perusahaan ByteDance. Menariknya, Mobile Legends justru tidak dirilis di negara asalnya. Barulah Pada 2023 ini Moonton akhirnya mendapatkan izin untuk meluncurkan Mobile Legends di China dan berencana merilisnya dalam waktu dekat. 

2. Di Eropa dan Amerika Serikat, Dota 2 lebih terkenal

Dota 2, terkenal di seluruh dunia (dok. Valve Corporation/Dota 2)

Sudah menjadi rahasia umum kalau Dota 2 adalah game MOBA yang sangat populer di seluruh dunia, khususnya di Eropa dan Amerika Serikat. Para gamer di negara barat mengenal Dota 2 sebagai game kompetitif dan salah satu esports terbesar di dunia. Pasar game Eropa dan Amerika Serikat juga cenderung lebih menyukai konsol dan PC daripada game mobile.

Semua Itu karena Amerika Serikat dan sebagian besar Eropa merupakan negara maju dan punya daya beli tinggi terhadap konsol dan PC. Sulit bagi Mobile Legends untuk dikenal lebih jauh di Eropa dan Amerika Serikat. Lagi pula, Moonton sudah punya market sangat besar di Asia Tenggara.

Baca Juga: 3 Hero Pure Marksman Paling Cepat Farming di Mobile Legends

Verified Writer

Hilman Azis

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya