TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Cara Menghadapi Kekerasan Verbal dalam Online Game

Balas pemain toksik dengan cara ini!

ilustrasi bermain online game (unsplash.com/Pandhuya Niking)

Verbal abuse atau kekerasan secara verbal tak hanya terjadi secara langsung atau bertatap muka, melainkan juga bisa tersampaikan pada korbannya melalui perantara. Pada era digital seperti sekarang ini, online game atau permainan daring seolah sudah menjadi gudang dari kekerasan verbal. Para pemain dengan mudahnya melontarkan berbagai sumpah serapah pada pemain lain untuk melampiaskan kekesalan mereka.

Meskipun bagi sebagian gamer hal tersebut sudah lumrah, kekerasan verbal bukan hal yang bisa kita normalisasikan begitu saja. Apalagi, ada cukup banyak juga pemain yang tak bisa menerima kekerasan dari pemain lain. Untuk itu, di bawah ini penulis membagikan cara menghadapi kekerasan verbal yang terjadi dalam online game. Mari, kita simak penjelasannya!

1. Tetap fokus dan tunjukan performa terbaik

ilustrasi bermain online game (unsplash.com/Onur Binay)

Biasanya pemain yang sibuk mencerca dan mengeluarkan bahasa buruk dalam online game, khususnya game yang membutuhkan kerja sama tim, adalah pemain yang mudah tersulut emosi. Mereka menganggap segala kesalahan yang terjadi dalam permainan disebabkan oleh pemain lain, bukan dirinya.

Mereka enggan untuk menilai dan mengoreksi permainan mereka sendiri. Padahal, boleh jadi kekalahan ataupun kesalahan yang terjadi dalam permainan disebabkan oleh mereka.

Oleh karena itu, jika kamu menjadi korban dari kekerasan verbal oleh pemain dengan tingkat toksisitas yang tinggi, alangkah baiknya jika kamu cukup abaikan saja mereka. Lanjutkan permainan, tetap jaga fokus, dan tunjukan performa terbaik kamu selama bermain.

Baca Juga: 5 Game Ringan dengan Kualitas Grafik Terbaik, Gak Perlu VGA Mahal

2. Matikan chat kawan ataupun lawan melalui fitur matikan chat

ilustrasi bermain online game (unsplash.com/Pandhuya Niking)

Sejumlah online game dari berbagai genre, baik itu MOBA, MMORPG, battle royale, dan sebagainya, sudah menyediakan fitur untuk menonaktifkan in-game chat dari pemain lain. Gunakanlah fitur tersebut untuk menonaktifkan chat dari pemain yang melakukan kekerasan verbal.

Dengan mematikan chat mereka, kamu bisa lebih fokus dalam permainan dan tak perlu menghiraukan lagi perkataan buruk dari pemain lain. Gunakanlah pesan singkat dan tombol lainnya untuk berkomunikasi dengan mereka tanpa harus menulis chat.

3. Laporkan dan blokir pemain ketika permainan berakhir

ilustrasi bermain online game (unsplash.com/Axville)

Kini, hampir semua online game menyediakan fitur untuk melaporkan dan memblokir pemain. Fitur laporkan berguna untuk memberikan sanksi pada pemain yang melanggar sejumlah aturan dalam game, salah satunya kekerasan verbal.

Sementara itu, fitur blokir memungkinkan kita untuk tidak dipertemukan kembali dengan pemain tersebut. Gunakanlah kedua fitur tersebut ketika kamu bertemu dengan pemain yang toksik atau sering melakukan kekerasan verbal.

4. Berikan waktu jeda sebelum bermain kembali

ilustrasi bermain online game (unsplash.com/Onur Binay)

Ada cukup banyak gamer yang mengaku tidak peduli terhadap kekerasan verbal dan menganggapnya sebagai angin lalu. Kendati demikian, ada cukup banyak juga pemain yang masih sering merasa sedih dan marah ketika mendapatkan kekerasan verbal, apalagi jika pemain yang menjadi korban tersebut merupakan newbie atau pemain baru dalam game yang dimainkan.

Karena itulah, jika kamu menjadi salah satu yang merasakan hal tersebut, alangkah baiknya jika kamu memberikan jeda bermain game. Jeda tersebut bisa disesuaikan dengan situasi dan kondisi kesiapan hati kamu untuk kembali mulai bermain. Jeda tersebut juga dimaksudkan untuk meredam rasa sedih dan marah yang sebelumnya tersulut karena kekerasan verbal.

Baca Juga: 5 Cara Developer Game Menghadapi Pembajakan dan Cheat Pihak Ketiga

Verified Writer

Jihan Khoerunnisa

Boleh jadi satu langkah yang kamu ambil hari ini, dapat mengubah dunia di hari esok✨

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya