Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Buat kamu generasi 90-an, apakah kamu masih ingat dengan game Suikoden di era PSX dan PlayStation 2 (PS2) dulu? Kamu yang dulu gemar memainkan game ini wajib berbahagia karena Suikoden I & II Remastered bakal dirilis untuk Nintendo Switch tahun 2024.
Seri Suikoden, terutama Suikoden II masih sering disebut sebagai salah satu game RPG terbaik sepanjang masa. Padahal, grafis dari game ini masih kalah dengan game next-gen zaman sekarang. Bahkan, tidak ada voiceover pada game ini. Lantas, apa yang bikin game Suikoden ini spesial dan tetap layak disebut sebagai salah satu game RPG terbaik?
Baca Juga: 5 Game RPG Penuh Kenangan Era Kejayaan Warnet
1. Bisa rekrut 108 karakter via story, bukan gatcha!
Para karakter yang telah direkrut sedang Breifing (dok. Konami/Suikoden II) Dunia gaming hari ini, terutama platform mobile, telah berkembang menjadi sebuah wadah transaksi mikro lewat penjualan IAP atau DLC. Yang lagi populer tentu saja sistem Gatcha atau mengundi untuk dapat karakter favorit dalam game. Nah, di game Suikoden dulu kamu gak perlu keluar uang sepeser pun untuk bisa bergonta-ganti karakter. Ada 108 karakter yang bisa kamu rekrut sepanjang jalannya cerita dan sebagian besar karakter tersebut playable buat kamu mainkan.
Asyiknya lagi semua karakter tersebut terintegrasi dalam cerita, bukan sekadar jadi tukang pukul saja tanpa ada kisah di baliknya. Buat kamu yang belum pernah memainkan Suikoden pasti gak pernah merasakan asyiknya merekrut 108 karakter yang tersebar di penjuru dunia untuk membantu pasukanmu. Saking sulitnya, biasanya gamer menggunakan buku panduan atau mencari tips di internet untuk bisa mengumpulkan semua karakter yang ada.
2. Ceritanya luas dan kompleks
Adegan terkenal dan kontroversial pembantain Luca Blight (dok. Konami/Suikoden II) Cerita dari game Suikoden bukanlah cerita yang sederhana seperti tentang menyelamatkan dunia dari raja iblis atau cerita generik sejenisnya. Dalam game ini kamu adalah seorang pemberontak yang harus membangun pasukan, kastil, dan berperang demi kesejahteraan rakyat. Suikoden I & II juga gak malu-malu menggambarkan kekejaman dalam peperangan.
Ceritanya cukup kompleks dengan berbagai intrik dan unsur politik serta konflik pribadi dari para karakternya yang saling berkesinambungan. Khususnya Suikoden II, game ini berjalan layaknya menonton sebuah drama dengan pacing sempurna. Game ini masih mengusung grafis 2D, tetapi banyak banget gamer yang masih baper hingga saat ini.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
3. Gameplay variatif
Gameplay strategi ala Fire Emblem dalam Suikoden II (dok. Konami/Suikoden I and II) Uniknya, di Suikoden I dan II ini kamu berasa seperti memainkan banyak genre game dalam satu paket. Ada gameplay battle turn-based untuk pertempuran biasa, ada Real Time Strategy (RTS) ala game Fire Emblem saat dalam mode perang kerajaan. Ada juga mode duel satu lawan satu juga yang sering muncul di momen tertentu.
Tidak hanya sistem battle saja, ada banyak minigames yang bisa dimainkan dalam game ini, seperti lomba memancing, lomba memasak, menari, bercocok tanam dan yang paling asyik adalah manajemen kastil di mana kamu harus mengatur markasmu dan mengembangkannya agar menjadi megah. Hal itu bisa kamu lakukan dengan bantuan para karakter yang kamu rekrut.
4. Dunia yang dinamis dan NPC yang hidup
Dunia Suikoden II yang berasa hidup dan ramai (dok. Konami/Suikoden II) Yang membedakan Suikoden dengan seri game RPG lainya adalah imersifnya dunia dalam game ini. Meski game ini masih menawarkan grafis piksel 2D, detail yang dimuat di dalamnya sungguh luar biasa. Map game ini interaktif dan dinamis. Lalu, tentu saja NPC yang benar-benar berasa hidup. Mereka diprogram untuk selalu berganti posisi dan dialog saat player selesai melakukan quest atau melanjutkan cerita. Seri Persona, Legend of Heroes, dan Final Fantasy adalah contoh JRPG yang memiliki dunia gak kalah imersif dengan seri Suikoden. Mungkin game ini juga banyak menginspirasi banyaknya JRPG yang tengah berkembang sekarang ini.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Game RPG dari Square Enix Selain Seri Final Fantasy