TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Seri Final Fantasy dengan Kisah Romantis Terbaik

Setiap seri Final Fantasy terdapat kisah romantis tersendiri

Clive dan Jill pasangan baru di seri FF16 (dok. Square Enix/Final Fantasy XVI)

Role Playing Game (RPG) merupakan genre yang memperbolehkan pemain mengambil peran dalam sebuah cerita epik sebagai pusat kisah. Salah satu game RPG terbaik sepanjang masa adalah seri Final Fantasy. Uniknya, setiap seri Final Fantasy memiliki cerita epik, termasuk di dalamnya drama percintaan. Dari seluruh seri Final Fantasy dengan kisah romantis di dalamnya, karakter berikut ini memiliki kisah cinta terbaik. Siapa tahu ada karakter game favorit kamu, nih!

1. Final Fantasy VIII ada Squall dan Rinoa yang bucin abis

Squall dan Rinoa (dok. Square Enix/Final Fantasy VIII Remastered)

Squall dan Rinoa adalah pasangan klasik yang dikenal luas oleh pencinta RPG dan banyak orang awam lainnya. Kisah cinta antara Squall dan Rinoa adalah fondasi penting dalam cerita Final Fantasy VIII. Oleh karena itu game ini digandrungi banyak pemuda pemudi di masa jayanya PSX. Bahkan logo gamenya saja adalah ilustrasi mereka lagi pelukan!

Squall Leonhart adalah seorang prajurit SeeD yang bertemu dengan Rinoa dalam acara pesta inagurasi. Setelah berdansa akhirnya mereka memulai kisah cinta yang indah nan rumit dan penuh tantangan. Meskipun dingin, Squall bisa romantis dengan Rinoa. Salah satu quote Squall yang paling memorable berbunyi, "Apapun yang terjadi, meski kamu jadi musuh dunia, aku, aku akan jadi kestariamu."

Buat kamu yang pengin mencoba seri ini, gak perlu susah-susah nyari PSX jadul atau install emulator karena Final Fantasy VIII Remastered udah tersedia di berbagai platform dan menawarkan upgrade grafis dan berbagai fitur baru yang asik.

2. Final Fantasy X, sebuah seri tentang kisah cinta yang penuh rintangan

Tidur dan Yuna jatuh cinta (dok. Square Enix/Final Fantasy X Remastered)

Tema dari Final Fantasy X adalah kisah cinta yang terhalang oleh takdir. Tidus adalah seorang pemain Blitzball muda yang punya potensi namun takdir berkata lain. Terutama saat Tidus harus menjadi bodyguard seorang summoner muda, Yuna, dalam perjalanan menguak rahasia untuk mengalahkan monster penghancur dunia bernama Sin.

Singkat cerita, Tidus dan Yuna cinlok. Keduanya memiliki perbedaan karakter, Tidus cenderung keras kepala dan Yuna sok jaim. Namun ending-nya mereka harus berpisah dan tentu hal ini bikin penggemas sedih. Untungnya sequelnya Final Fantasy X-2 meneruskan perjalanan Yuna untuk menemukan Tidus.

3. Final Fantasy VI, kisah Cecil dan Rosa yang setia sampai akhir

Cecil dan Rosa dalam ingame CG cutscene (dok. Square Enix/Final Fantasy IV Remake)

Tidak banyak gamer membahas Final Fantasy di era pixel, padahal beberapa game antara Final Fantasy hingga Final Fantasy VI memiliki cerita yang tidak kalah bagus. Malahan beberapa seri mendapat predikat yang terbaik hingga saat ini seperti Final Fantasy IV.

Dalam seri tersebut untuk pertama kalinya Square Enix memasukkan subplot romance dalam cerita secara signifikan. Kisah cinta antara Cecil dan Rosa bisa dibilang merupakan awal Final Fantasy berhasil meramu cerita cinta yang indah. Apalagi ada bumbu cinta segitiga juga dengan Kain, sahabat Cecil. Kisah Cecil dan Rosa akhirnya berlanjut di Final Fantasy IV: After Years dimana karakter utamanya adalah anak mereka Ceodore.

Baca Juga: 5 Karakter Antagonis Terbaik di Final Fantasy, Kejam Semua!

4. Cinta segitiga Cloud, Tifa dan Aerith dari Final Fantasy VII yang tak lekang waktu

Cloud, Tifa dan Aerith (dok. Square Enix/Final Fantasy VII Remake)

Seri Final Fantasy dengan kisah romantis selanjutnya datang dari cinta segitiga. Mereka adalah Cloud, Tifa dan Aerith dari game Final Fantasy VII. Saking terkenalnya, kisah mereka merupakan salah satu alasan mengapa seri ini menjadi spesial dan disebuat sebagai seri terbaik franchise Final Fantasy.

Sepertinya perang fans untuk menentukan siapa yang terbaik untuk si Ex Soldier Cloud Strife masih berlanjut hingga saat ini, padahal game-nya sudah dirilis tahun 1997 silam. Malahan kini kepopuleran mereka semakin meledak setelah dirilisnya game remake berjudul Final Fantasy VII Remake Intergrade dan sequelnya Final Fantasy VII Rebirth yang akan dirilis tahun depan.

5. Final Fantasy XVI memberi kisah sempurna antara Clive dan Jill 

Clive dan Jill pasangan baru di seri FF16 (dok. Square Enix/Final Fantasy XVI)

Final Fantasy XVI baru saja dirilis dan langsung jadi pusat perhatian di dunia gaming. Kisah balas dendam Clive Rosfield atas kematian adiknya ini membawa tema yang lebih dewasa dengan berbagai adegan berdarah, gore dan juga seksual seakan membawa direksi arah baru di seri Final Fantasy.

Seri ini juga memberikan kisah cinta epik sekelas Squall dan Rinoa yang sudah lama kita rindukan. Jill dan Clive adalah contoh sebuah hubungan yang dapat berkembang secara natural tanpa ada pemaksaan plot cerita. Yoshi-P benar-benar berhasil mengarahkan game ini ke era modern tanpa kehilangan citranya sebagai Final Fantasy.

6. Final Fantasy Type-0 memberikan kisah cinta tragis antara Machina dan Rem

Rem dan Machina (dok. Square Enix/Final Fantasy Type-0)

Final Fantasy Type-0 bukan entry utama dari seri Final Fantasy, namun merupakan spin-off dari projek Fabula Nova Crystallis yang masih satu bagian dengan Final Fantasy XIII. Menceritakan tentang Class-0, kelas legendaris di akademi sihir yang harus terjun ke medan perang dalam perang perebutan Crystal oleh 4 negara.

Meskipun memiliki 14 karakter playable, namun Machina dan Rem adalah karakter utama yang sesungguhnya di game ini. Sebab, sebagian besar cerita berpusat pada mereka. Sudah jelas dari awal ditunjukkan bahwa mereka berdua saling mencintai namun keadaan berubah menjadi rumit setelah Machina membelot ke pihak musuh. Percintaan Rem dan Machina adalah sebuah kisah asmara yang tragis namun berasa sangat kuat dalam game ini.

Baca Juga: 6 Fakta Final Fantasy XVI, Akankah Lebih Baik dari Seri Sebelumnya?

Verified Writer

Mito Rudito

Menulis tentang hobi sambil meminum secangkir kopi perlahan menjadi rutinitas yang menyenangkan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya