Apakah Cloud Gaming Ramah Lingkungan?

Intinya sih...
- Era digital mengubah industri game dari konsol handheld ke layanan cloud gaming
- Cloud gaming memungkinkan bermain tanpa unduh game, namun berpotensi merusak lingkungan
- Permasalahan spesifikasi perangkat dan akses internet menjadi tantangan bagi pengguna cloud gaming
Era digital telah mengubah berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia gaming. Tanpa disadari, industri game mengalami transformasi besar, dari yang mulanya tren konsol handheld kini menjadi layanan cloud gaming. Teknologi ini memungkinkan gamer bermain tanpa perlu mengunduh game ke perangkat keras mereka, misalnya PC.
Keberadaan cloud gaming memicu beragam tanggapan. Sejumlah pihak mendukungnya sebagai bentuk inovasi. Namun, tidak sedikit yang merasa khawatir akan dampaknya terhadap lingkungan.
Jika melihat dari dua sudut pandang berbeda, cloud gaming berpotensi memberikan manfaat bagi lingkungan. Namun, karena masih dalam tahap awal pengembangan, teknologi ini juga beresiko merusak ekosistem jika tidak dikelola dengan bijak.
1.Cloud gaming menghilangkan batasan spesifikasi perangkat
Sebelum mengunduh dan menginstal game, gamer perlu memeriksa spesifikasi yang dibutuhkan. Belakangan ini, banyak game yang sudah menuntut PC dengan spesifikasi tinggi. Contohnya inZoi, game simulasi kehidupan yang merekomendasikan prosesor intel i7 12700k atau AMD Ryzen 7 7800x3D dan penyimpanan tersedia 60 GB. Bagi gamer yang belum mempunyai perangkat gaming mumpuni, persyaratan ini menjadi hambatan besar.
Bagi gamer yang menggunakan layanan cloud gaming, permasalahan ini tidak perlu jadi soal. Alih-alih memproses grafis di perangkat pengguna, server cloud menangani seluruh proses dan mengirimkan hasilnya dalam bentuk streaming video. Dengan kata lain, cloud gaming memungkinkan gamer bermain dengan perangkat apa pun, bahkan dengan PC kentang sekalipun.
2. Cloud gaming menawarkan sistem berlangganan
Salah satu kelebihan cloud gaming dibandingkan game konvensional adalah model bisnisnya yang berbasis langganan. Gamer hanya perlu membayar biaya bulanan untuk mengakses katalog game yang tersedia, mirip dengan layanan streaming seperti Spotify dan Netflix. Bagi developer, cloud gaming memberikan pendapatan yang lebih stabil sekaligus memudahkan gamer menikmati permainan tanpa harus membeli game secara terpisah.
Keunggulan ini kontras dengan gamer yang terbiasa menginstal game pada perangkat kerasnya. Selain mempertimbangkan spesifikasi, mereka juga harus memikirkan biaya untuk memainkan game idaman. Sering kali, harga yang mahal membuat pemain mengurungkan niatnya.
3.Di sisi lain, cloud gaming telah berkontribusi terhadap lonjakan emisi karbon
Cloud gaming memang menawarkan kemudahan, tetapi belum sepenuhnya memberikan dampak positif bagi lingkungan. Studi dari Lancaster University di Inggris mengungkapkan bahwa layanan ini dapat meningkatkan emisi karbon sebesar 30 persen. Salah satu penyebab utamanya karena tingginya konsumsi energi dari pusat data dan jaringan komunikasi yang menopang layanan cloud gaming.
Masalah ini diperparah oleh perkembangan game dengan kualitas grafis yang kian canggih sehingga memaksa server bekerja lebih keras. Alhasil, konsumsi energi untuk memproses dan menjalankan game juga meningkat. Semakin detail grafik dalam game, semakin besar pula beban kerja yang harus ditanggung pusat data.
4. Jaringan internet menjadi kendala utama pengguna layanan cloud gaming
Cloud gaming memiliki keunggulan utama dengan game konvensional, yaitu ketergantungannya terhadap konektivitas internet. Selama mempunyai jaringan yang stabil, gamer dapat bermain tanpa perlu khawatir dengan keterbatasan spesifikasi perangkat. Namun, kelebihan ini menjadi tantangan bagi negara yang belum memiliki akses internet yang merata, termasuk di Indonesia.
Di daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar (3T), akses internet masih sangat terbatas. Jika ingin memperluas jangkauan jaringan, perusahaan teknologi dan penyedia layanan internet perlu berkolaborasi dengan pemerintah setempat untuk membangun infrastruktur jaringan yang lebih kuat dan luas. Mereka juga harus memastikan bahwa ekspansi ini meminimalisir dampak negatif pada lingkungan.
5.Terlepas dari kekurangannya, cloud gaming memulai era baru dalam industri game
Cloud gaming membuka babak baru dalam industri game. Teknologi ini menjawab kebutuhan gamer yang ingin menikmati game favorit tanpa harus membeli perangkat gaming yang mahal. Seperti inovasi lainnya, cloud gaming tidak luput dari kekurangan, terutama potensinya untuk merusak lingkungan.
Seiring berkembangnya teknologi dan infrastruktur jaringan, tidak menutup kemungkinan cloud gaming menjadi solusi yang ramah lingkungan. Kesadaran konsumen terhadap isu lingkungan mendorong para pemangku kepentingan untuk mengembangkan perangkat dan infrastruktur gaming yang lebih hemat energi. Jika diterapkan secara berkelanjutan, cloud gaming dapat membantu mengurangi emisi karbon sekaligus memberikan pengalaman bermain yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Cloud gaming menjadi terobosan revolusioner dalam industri game. Untuk mewujudkannya sebagai teknologi ramah lingkungan membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Melalui kerja sama dan perjanjian strategis, cloud gaming dapat menciptakan ekosistem yang lebih setara, adil, dan konsisten dalam jangka panjang.