ilustrasi stik cloud gaming Google Stadia (unsplash.com/@mike_van_den_bos)
Penyedia layanan cloud gaming biasanya menggunakan teknologi edge computing untuk memproses data lebih dekat ke lokasi pengguna. Teknologi ini membantu mengurangi jarak data sehingga respons lebih cepat dan latency lebih rendah. Selain itu, mereka juga memanfaatkan content delivery network (CDN) untuk mendistribusikan video game ke server terdekat. Kombinasi kedua teknologi ini membuat proses streaming game menjadi lebih cepat, stabil, dan efisien.
Kesimpulannya, cloud gaming bekerja dengan menjalankan game di server supercanggih, lalu menampilkan hasilnya lewat streaming video ke perangkat pengguna. Semua input pemain dikirim balik ke server untuk diproses secara real-time. Teknologi kompresi, adaptasi resolusi, serta dukungan edge computing membuat pengalaman bermain tetap lancar. Namun, koneksi internet cepat dan stabil tetap menjadi syarat utama agar cloud gaming berjalan maksimal.
Jika pada masa mendatang koneksi internet sudah sangat cepat, stabil, dan murah, bukan tidak mungkin cloud gaming akan menyaingi gaming konvensional. Kalau menurutmu, bagaimana?