Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Cedera Tangan CTS, Ancaman Serius bagi Atlet Esports

Carpal Tunnel Syndrome (CTS) (instagram.com/rrq_skylar)
Intinya sih...
  • Cedera tangan CTS sering dialami pemain esports akibat tekanan berulang pada saraf median di pergelangan tangan
  • Gejala CTS sering dianggap sepele, padahal bisa menyebabkan rasa nyeri dan ketidaknyamanan saat bermain
  • Postur bermain game sangat berpengaruh dalam mencegah CTS, serta kebiasaan buruk seperti duduk terlalu membungkuk memperburuk risiko cedera

Carpal Tunnel Syndrome (CTS) merupakan cedera yang kerap dialami pemain esports akibat tekanan berulang pada saraf median di pergelangan tangan. Cedera ini menyebabkan gejala seperti kesemutan, nyeri, hingga mati rasa di sebagian jari. Meski terlihat ringan, CTS bisa memengaruhi performa bermain dan bahkan membuat pemain harus rehat cukup lama dari dunia kompetitif.

Kasus cedera tangan CTS tidak hanya terjadi pada pemain luar negeri, tapi juga dialami pro player Indonesia. Beberapa di antaranya bahkan sempat mengalami penurunan performa hingga absen turnamen karena cedera ini. Supaya kamu gak mengalami hal yang sama, mari kenali lima fakta penting tentang Carpal Tunnel Syndrome berikut ini!

1. Cedera ini sudah dialami beberapa pro player

Carpal Tunnel Syndrome (CTS) (instagram.com/mpl.id.official)

CTS termasuk cedera umum yang mengintai pemain esports dengan jadwal latihan ketat dan intensitas tinggi. Aktivitas berulang seperti menggerakkan mouse, menekan tombol keyboard, atau menggunakan controller dalam waktu lama bisa memberikan tekanan berlebih pada saraf tangan. Hal ini memicu peradangan yang menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan saat bermain.

Sejumlah pemain profesional Indonesia pernah mengalami kondisi ini. RRQ R7 dan RRQ Tuturu sempat rehat dari skena kompetitif karena cedera di bagian tangan yang tak kunjung sembuh. Pemain lain seperti Geek Baloyskie dan RRQ Skylar juga pernah merasakan nyeri dan keluhan serupa yang membuat mereka harus membatasi waktu bermain.

2. Gejalanya sering dianggap sepele

Carpal Tunnel Syndrome (CTS) (royalprogress.com)

Salah satu tantangan terbesar dalam menghadapi CTS adalah mengenali gejalanya sejak dini. Banyak pemain yang mengira tangan pegal atau kesemutan hanyalah efek samping wajar dari bermain terlalu lama. Padahal, rasa tidak nyaman yang terus-menerus bisa menjadi pertanda adanya tekanan pada saraf median.

Biasanya, gejala CTS muncul secara bertahap, dimulai dari kesemutan di ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah. Sensasi ini bisa semakin parah di malam hari atau saat bangun tidur. Jika dibiarkan, rasa nyeri bisa menyebar ke lengan dan bahkan menyebabkan kelemahan otot di tangan.

3. Postur bermain sangat berpengaruh

Carpal Tunnel Syndrome (CTS) (patella.id)

Postur saat bermain game punya peran besar dalam mencegah CTS. Duduk dalam posisi tidak ergonomis, menggunakan perangkat yang tidak mendukung kenyamanan tangan, atau tidak memberikan jeda selama bermain bisa memperburuk kondisi saraf pergelangan. Sayangnya, banyak pemain masih belum sadar pentingnya menjaga postur tubuh saat bermain.

Kebiasaan buruk seperti duduk terlalu membungkuk, memegang mouse tanpa alas pergelangan, atau terlalu fokus bermain hingga lupa istirahat bisa mempercepat risiko cedera. Maka dari itu, penting banget untuk rutin stretching, menyesuaikan tinggi kursi dan meja, serta menggunakan perangkat gaming yang mendukung kenyamanan tangan.

4. Gamer non profesional pun tetap berisiko

Carpal Tunnel Syndrome (CTS) (bundaneurocenter.id)

Banyak yang mengira CTS hanya menyerang pemain profesional yang punya jadwal latihan super padat. Faktanya, gamer kasual yang bermain dalam durasi lama dan tanpa memperhatikan posisi tangan juga bisa mengalami hal serupa. Apalagi jika bermain setiap hari tanpa jeda yang cukup atau posisi bermain yang tidak ergonomis.

Pelajar, mahasiswa, hingga pekerja kantoran yang sering main game mobile pun tak luput dari risiko CTS. Selama ada aktivitas repetitif di pergelangan tangan dan durasi bermain yang panjang, CTS bisa muncul kapan saja. Oleh karena itu, penting banget buat kamu mengatur waktu bermain dan melakukan peregangan secara rutin.

5. Pencegahan lebih mudah daripada pengobatan

Carpal Tunnel Syndrome (CTS) (instagram.com/geek.baloyskie)

Kabar baiknya, CTS bisa dicegah dengan kebiasaan yang sederhana. Memperbaiki posisi duduk, menggunakan perangkat ergonomis, serta rutin istirahat setiap 30–60 menit bisa sangat membantu mencegah cedera. Jangan anggap remeh gejala awal seperti kesemutan ringan atau rasa tebal di tangan.

Jika gejala cedera tangan CTS sudah mulai terasa, sebaiknya segera periksa ke dokter atau fisioterapis. Penanganan sejak dini bisa mencegah kondisi menjadi kronis dan menghindarkan kamu dari prosedur medis seperti operasi. Ingat, menjaga kesehatan lebih mudah dan murah daripada mengobati cedera yang terlanjur parah.

Carpal Tunnel Syndrome bisa menjadi ancaman serius bagi siapa pun yang gemar bermain game. Entah kamu atlet esports profesional atau hanya bermain untuk hiburan, menjaga kesehatan tangan harus jadi prioritas utama. Yuk, biasakan pola bermain yang sehat supaya kamu bisa terus menikmati game favorit tanpa hambatan!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us