youtube.com/Gamer's Little Playground
Didapuk sebagai salah satu dari 5 gim "Assassin's Creed" terbaik, "Assassin's Creed IV: Black Flag" merilis DLCnya yang berjudul "Freedom Cry" pada Desember 2013 untuk konsol dan PC.
Berbeda dari jalan cerita utamanya, Freedom Cry menceritakan kisah yang sama: perjuangan Assassin melawan Templar. Terjadi 20 tahun setelah Black Flag, Freedom Cry menceritakan kisah Adewale, seorang Assassin yang ingin membebaskan budak Haiti dan menumpas, Pierre de Fayet, gubernur Port-au-Prince sekaligus seorang petinggi Templar.
Mengusung cerita yang dalam dan kompleks mengenai harga mahal pembebasan budak Haiti dari tangan Prancis, penulis cerita untuk Freedom Cry, Jill Murray, Melissa MacCoubrey, Hugo Giard dan Wesley Pincombe mendapatkan nominasi dalam Writers Guild of America Awards.
Berbeda dengan atmosfer Black Flag yang lebih santai, Freedom Cry mengembalikan tensi yang menegangkan antara ambisi Templar dan kesigapan seorang Assassin untuk melakukan segala cara demi menumbangkan Templar, di air dan di darat.
"Nothing is true, everything is permitted."