Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
The Witcher 3: Wild Hunt - Blood and Wine (dok. Steam)

Baik pemain konsol atau PC, downloadable content (DLC) adalah hal yang tidak begitu disukai. DLC biasanya dirilis beberapa minggu atau bulan setelah gim aslinya keluar.

Mengapa? Berbeda dari game dulu yang tidak mengandalkan bayaran untuk menikmati kontennya, gim zaman kini terkesan "tamak" dengan memisahkan misi atau konten menjadi DLC berbayar.

"Sudah gamenya mahal, DLC ikut mahal. Rugi bandar, dah!"

Namun, kalau mempertimbangkan konten DLC yang "berfaedah", DLC-DLC berikut ini mungkin akan mengubah opinimu.

1. Assassin's Creed IV: Black Flag (Freedom Cry)

youtube.com/Gamer's Little Playground

Didapuk sebagai salah satu dari 5 gim "Assassin's Creed" terbaik, "Assassin's Creed IV: Black Flag" merilis DLCnya yang berjudul "Freedom Cry" pada Desember 2013 untuk konsol dan PC.

Berbeda dari jalan cerita utamanya, Freedom Cry menceritakan kisah yang sama: perjuangan Assassin melawan Templar. Terjadi 20 tahun setelah Black FlagFreedom Cry menceritakan kisah Adewale, seorang Assassin yang ingin membebaskan budak Haiti dan menumpas, Pierre de Fayet, gubernur Port-au-Prince sekaligus seorang petinggi Templar.

Mengusung cerita yang dalam dan kompleks mengenai harga mahal pembebasan budak Haiti dari tangan Prancis, penulis cerita untuk Freedom Cry, Jill Murray, Melissa MacCoubrey, Hugo Giard dan Wesley Pincombe mendapatkan nominasi dalam Writers Guild of America Awards.

Berbeda dengan atmosfer Black Flag yang lebih santai, Freedom Cry mengembalikan tensi yang menegangkan antara ambisi Templar dan kesigapan seorang Assassin untuk melakukan segala cara demi menumbangkan Templar, di air dan di darat.

"Nothing is true, everything is permitted."

2. The Witcher 3: Wild Hunt (Blood and Wine)

Editorial Team

Tonton lebih seru di