7 Game Open World Terburuk Sepanjang Masa, Kualitasnya Gak Banget deh!

Upaya EA di tahun 2006 untuk ‘menghidupkan’ Superman di dalam video game, menjadi contoh bagaimana seorang developer bisa mengacaukan segalanya. Tanpa alur cerita untuk diikuti, Superman Returns mengharuskan pemain untuk terbang melintasi jalan yang sama berulang-ulang untuk melawan robot yang sama, demi menjaga Metropolis agar tetap ‘hidup’.

Tak hanya itu saja, kemampuan Superman yang harusnya dieksekusi dengan baik, malah dibuang karena gameplay yang repetitif dan musuh yang tidak imajinatif. Ini berantakan, menyia-nyiakan banyak potensinya dan membuat frustrasi ketika dimainkan.

Entah apa yang dipikirkan oleh Piranha Bytes selaku developer, namun Risen 3: Titan Lords benar-benar kehilangan ide dan imajinasinya di tiap sisi. Setiap tindakan yang dilakukan oleh pemain seakan dipaksakan, sementara cerita usang dan musuh yang membosankan, membuatnya tidak menarik sama sekali untuk digali lebih dalam.

Tidak hanya busuk di sisi teknis, unsur-unsur RPG pada Risen 3 juga menjadi mimpi buruk lain. Rumit, terlalu menekan pemain untuk menghafal dan tidak imajinatif, mungkin menjadi ulasan singkat yang tepat untuk menggambarkan apa itu Risen 3 sebagai game open-world RPG yang gagal.

Ketika game open-world seharusnya bisa memanajemen dunianya dengan baik, The Amazing Spider-Man 2 justru gagal melaksanakan tugas itu. Kota sepinya yang menjemukan tidak pernah benar-benar hidup dan berinteraksi. Tambahkan itu dengan misi repetitif di tiap jalan ceritanya, TAS2 tidak lebih dari game tanpa kreativitas yang membosankan.

Tak sampai situ saja, kualitas grafis yang dimiliki oleh game ini, entah bagaimana lebih buruk dari game pertamanya, meski dirilis untuk konsol generasi terbaru. Ini menjadi bukti lain bagaimana open world dan superhero, tidak selalu dapat bekerja sama dengan baik.

Menempatkan pemain ke dalam kendali karakter bernama Tanner, Driv3r berusaha untuk meniru formula open-world yang dimiliki oleh Rockstar, namun yang berhasil dilakukan hanyalah membuat misi yang rusak dan mekanisme shooter yang selalu meleset dari sasaran. Alih-alih menghasilkan dunia yang dinamis dengan NPC yang reaktif terhadap aksi pemain, kekurangan teknis yang dimiliki oleh game ini justru membuat dunianya terasa hancur di setiap sisi. Dan terlepas dari pemasaran yang besar-besar, Driv3r tetap berakhir sebagai kekacauan yang gagal untuk menjadi pesaing Grand Theft Auto.

Di tahun 2009, dunia yang dibawa oleh Fuel menjadi salah satu yang terbesar yang pernah ada di industri video game. Akan tetapi, meski secara skala itu terlihat menarik, arcade kosong yang menopanginya justru meninggalkan lubang buruk pada kualitasnya.

Sama seperti kebanyakan game open world di daftar ini, permasalahan terbesar Fuel berada pada ketidakmampuannya dalam menjadi permainan yang fresh dan tidak repetitif. Selain itu, untuk sebuah game yang menggunakan balapan sebagai salah satu nilai jual utamanya, mekanisme driving pada Fuel terbilang cukup payah.

Sementara Two World memiliki semua yang diharapkan dari genrenya yaitu RPG seperti dunia yang luas untuk dijelajahi, karakter yang dapat dikustomisasi dan musuh buas untuk dilawan, hampir setiap hal itu rusak dalam beberapa cara. Dunianya dipenuhi dengan bug rutin yang membuat gerakan sederhana seperti berjalan pun terasa menyusahkan.

Selain itu, combat juga tidak jauh lebih baik, dengan kontrol buruk yang tidak termaafkan. Sulit untuk dapat sepenuhnya menikmati Two Worlds, karena terlepas dari seberapa ambisius itu, tidak dapat disangkal bahwa setiap bagiannya tercemar oleh kegagalan.

Dimulai di bawah bayang-bayang Grand Theft Auto, selama bertahun-tahun franchise Saints Row membuktikan bahwa mereka tidak lebih dari tiruan lain dengan desain dunia yang lebih aneh. Ini menjadi lebih buruk ketika Gat Out Of Hell muncul di mana itu semakin menunjukkan bahwa franchise Saints Row telah kehilangan kreativitas dan ide original.

Alih-alih menjadi kompetitor bagi GTA, Gat Out Of Hell malah lebih terasa seperti kawan dari Crackdown yang sama-sama buruknya. Humor yang menopang judul-judul sebelumnya juga tidak terlihat berkembang pada Gat Out Of Hell dan membuatnya terasa hambar.

Itulah tadi ulasan mengenai 7 game open world terburuk sepanjang masa. Bagaimana dengan kalian? setuju dengan opini di atas? atau mungkin punya judul buruk lain versi kalian?