Mendapatkan skor 90 di situs agregator seperti Metacritic bukanlah hal mudah, apalagi untuk game open-world baru yang tidak berasal dari seri terkenal apapun. Meski tidak semua bisa berhasil seperti Elden Ring, The Legend of Zelda: Breath of the Wild, atau Red Dead Redemption 2, ada banyak game open-world yang patut diapresiasi karena berani bereksperimen dan menghadirkan mekanisme gameplay yang menarik. Sayangnya, sebagian game open-world semacam itu malah terlalu dibenci padahal secara kualitas masih jauh dari kata buruk. Berikut daftarnya.
Padahal Tidak Seburuk Itu, 7 Game Open-World Ini Terlalu Dibenci

Intinya sih...
Anthem: Meski tidak langsung sukses, gameplay aksi menembak dan terbang menggunakan armor besi layaknya Iron Man tetap seru dimainkan bersama teman.
Biomutant: Memberi kebebasan menciptakan karakter lucu, namun tercederai oleh glitch dan cerita yang membosankan.
Chorus: Bertema luar angkasa dengan aktivitas di dalam kapal, namun kurang mendapat apresiasi karena cerita yang kurang kuat dan lingkungan luar angkasa yang terasa monoton.
1. Anthem
Anthem tidak langsung sukses ketika dirilis, berbeda dengan banyak game BioWare lainnya. Game ini tidak menawarkan kota yang terasa hidup untuk dijelajahi atau opsi dialog yang memengaruhi cerita, melainkan hanya memiliki hub sebagai tempat memulai semua misi. Meski bukan game open-world yang epik, Anthem sendiri sebenarnya tetap seru dimainkan bersama teman, terutama dengan gameplay aksi menembak dan terbang menggunakan armor besi layaknya Iron Man di dunia yang indah secara visual. Sayangnya, Anthem tidak akan lagi bisa dimainkan pada Januari 2026 ketika server-nya resmi ditutup.
2. Biomutant
Biomutant memberi pemain kebebasan untuk menciptakan karakter lucu berbulu yang bisa menjadi ahli pedang, senjata api atau bahkan seni bela diri. Selain itu, pemain juga akan diajak untuk mengendarai mech dan menerbangkan kapal udara meski butuh waktu untuk bisa mendapat kesempatan itu. Sayangnya meski punya banyak ide menarik, game ini tercederai oleh glitch dan cerita yang membosankan, sehingga gagal berkembang menjadi game open-world yang berkesan. Patch yang dirilis developer-nya memang membuat game ini lebih baik, namun reputasi game ini sudah terlanjur rusak.
3. Chorus
Chorus merupakan game open-world bertema luar angkasa yang berbeda dari kebanyakan game sejenis seperti No Man’s Sky dan Starfield. Di game ini, pemain tidak pernah keluar dari kapal luar angkasa mereka, karena semua aktivitas mulai dari eksplorasi hingga pertempuran dilakukan di dalam kapal. Game ini memang menawarkan banyak loot dan musuh untuk dilawan, namun sayangnya kurang mendapat apresiasi yang sepantasnya. Kemungkinan besar, cerita yang kurang kuat dan lingkungan luar angkasa yang terasa monoton membuat pengalaman bermain game ini cepat terasa repetitif.
4. Dynasty Warriors 9
Dynasty Warriors 9 menjadi game pertama di serinya yang mengusung konsep open-world secara penuh, meski sayangnya cukup tercederai karena banyak bug seperti jarak pandang yang terbatas dan misi yang kadang tiba-tiba terkunci. Meskipun Dynasty Warrior bukan seri game kelas atas bagi semua pemain, mereka yang menyukainya tetap menghargai upaya inovasi yang dihadirkan. Terlepas dari kekurangannya, Dynasty Warriors 9 tetap menyenangkan berkat banyaknya karakter yang bisa dimainkan serta sensasi mengalahkan ribuan musuh yang tidak pernah kehilangan daya tariknya dan selalu terasa memuaskan.
5. Forspoken
Masalah utama yang banyak pemain rasakan di Forspoken adalah karakter utamanya, Frey, kerap bersikap menyebalkan dan sulit akrab dengan orang lain. Dunia di dalam game ini memang luas dan gerakan parkour Frey terasa seru, namun isi dunianya terasa kosong. Meskipun begitu, sistem combat berbasis kekuatan sihir menjadi nilai plus tersendiri karena bisa membuat pemain tampak keren ketika melepaskan serangan seperti bola api atau hembusan angin. Ketika itu digabungkan dengan elemen gerakan parkour, Forspoken jadi game yang layak untuk dimainkan selama pemain bisa mengabaikan ceritanya yang lemah.
6. Gotham Knights
Sulit bagi game superhero mana pun untuk menyaingi seri Batman: Arkham yang telah menetapkan standar tinggi di game superhero. Nah alih-alih kembali menjadikan Batman sebagai karakter utama, Gotham Knights menghadirkan murid-murid Batman seperti Nightwing, Batgirl, Robin dan Red Hood sebagai gantinya. Mereka memang menarik, namun mereka bukan Batman yang mana itu jadi bagian dari masalah utama. Disamping itu, beberapa pemain juga tidak menyukai sistem loot yang diusung game ini. Gotham Knights sebenarnya tidak seburuk itu, di mana masalah utamanya hanyalah ketidakhadiran Batman sebagai karakter playable.
7. Mad Max
Mad Max kurang mendapat perhatian karena dirilis bersamaan dengan Metal Gear Solid 5: The Phantom Pain, salah satu game open-world paling diantisipasi pada kala itu. Disamping itu, game ini juga dinilai tidak seintens film Mad Max: Fury Road yang tayang beberapa bulan sebelumnya. Karakter Max di game ini dianggap kurang karismatik, begitu pun dunianya yang terasa suram meski terhubung dengan filmnya. Namun bagi pemain yang mau memberi kesempatan, gameplay berkendara dan combat ala game Batman: Arkham yang diusung terasa solid, terutama bagi pemain yang menyukai game dengan latar pasca-apokaliptik.
Demikian tadi ulasan mengenai beberapa game open-world yang terlalu dibenci padahal kualitasnya tidak seburuk itu. Tertarik memainkan salah satu game di atas?