7 Game Survival yang Musuh Terbesar Pemainnya Adalah Diri Sendiri

- Don't Starve: Makanan membusuk, api unggun membakar, dan kegilaan bisa membuat pemain tewas.
- Project Zomboid: Infeksi makanan dan luka gores menjadi ancaman utama bagi pemain.
- Green Hell: Kesepian, stres, dan kepanikan menggerogoti kewarasan pemain di hutan Amazon.
Ketika berbicara mengenai game survival, beberapa hal yang pertama terlintas di pikiran adalah monster lapar dan lingkungan mematikan yang harus pemain hadapi untuk bertahan hidup. Namun terkadang, ancaman terbesar justru adalah pemain sendiri. Rasa lapar, lelah, panik dan pengambilan keputusan yang buruk bisa berujung fatal dan akhirnya, pengalaman bermain menjadi lebih tentang perjuangan melawan diri sendiri daripada mengalahkan ancaman lain. Berikut 7 game survival di mana musuh terbesar pemain adalah diri sendiri.
1. Don’t Starve
Don't Starve penuh dengan ironi di mana makanan yang susah payah dikumpulkan bisa membusuk, api unggun yang seharusnya aman malah membakar markas pemain dan kegilaan bisa membuat pemain tewas oleh halusinasi sendiri. Alam liar memang berbahaya, tapi ancaman terbesar justru datang dari pikiran pemain. Kejeniusan game ini adalah bagaimana masalah bukanlah akibat dari satu kesalahan fatal, melainkan efek domino dari berbagai keteledoran kecil. Pada akhirnya, bukan monster yang paling menakutkan, melainkan rasa lapar dan kegilaan yang menjadikannya game ini begitu menguras mental.
2. Project Zomboid
Meski zombie berkeliaran di jalanan di Project Zomboid, mereka jarang menjadi penyebab utama kematian pemain. Bahaya yang sesungguhnya justru datang dari hal-hal sepele seperti salah masak yang berujung keracunan makanan dan luka gores yang diabaikan bisa menjadi infeksi mematikan. Game ini benar-benar menyoroti betapa sulitnya perjuangan untuk bertahan hidup, di mana alih-alih superhero, karakter pemain hanyalah manusia biasa yang butuh tidur, olahraga dan nutrisi yang cukup. Karenanya, tak jarang kehidupan karakter pemain berakhir karena tragedi seperti tewas kehidupan darah di dalam rumah kosong.
3. Green Hell
Di Green Hell, pemain dilempar ke tengah hutan belantara Amazon yang ganas di mana bertahan hidup adalah perjuangan tiada henti. Salah makan jamur bisa berujung halusinasi, mengabaikan luka kecil bisa berakhir infeksi parah dan hutan seolah “hidup” untuk memangsa pemain. Tantangan di dalam game ini bukan hanya soal fisik, tapi juga mental karena kesepian dan stres perlahan bisa menggerogoti kewarasan hingga memicu paranoia. Di Green Hell, musuh yang paling menakutkan bukanlah hewan buas seperti jaguar yang mengintai dari balik pepohonan, melainkan kepanikan dan kelalaian diri sendiri.
4. This War of Mine
Berbeda dari kebanyakan game sejeninyas, This War of Mine menempatkan pemain sebagai warga sipil biasa yang mencoba bertahan hidup di tengah peperangan. Musuh terbesar pemain bukanlah tentara bersenjata, melainkan kelaparan, penyakit dan keputusasaan yang terus menghantui. Inti dari game ini adalah konflik batin ketika harus membuat pilihan sulit, sesederhana memilih antara makan hari ini atau menyimpannya untuk makan besok. Kekejaman perang di dalam game ini memang nyata, namun fakta bahwa pemain selalu kekurangan segalanya membuat proses bertahan hidup jadi makin menantang.
5. SCUM
SCUM membawa gameplay simulasi bertahan hidup ke tingkat yang lebih tinggi. Di game ini, pemain tidak hanya harus memperhatikan rasa lapar dan haus, tapi juga kondisi pencernaan, kadar vitamin dan apakah tubuh sudah cukup air. Mengabaikan hal sepele seperti asupan serat bisa mengancam nyawa karakter pemain. Meski ada musuh dan hewan liar, tantangan sesungguhnya adalah menjaga tubuh agar tetap sehat dan berfungsi sebagaimana mestinya. Hanya ada sedikit game yang mampu membuat perjuangan bertahan hidup terasa seperti pertarungan melawan tubuh sendiri dan SCUM jadi contoh terbaiknya.
6. Miasmata
Di Miasmata, pemain berperan sebagai ilmuwan yang terdampar di pulau penuh penyakit. Ancaman utama di game ini bukanlah predator, melainkan penyakit, di mana dehidrasi, kelelahan dan demam perlahan akan mengikis kesehatan pemain. Navigasi sendiri menjadi mekanisme inti dari bertahan hidup di game ini. Pemain harus menggunakan triangulasi dan cermat dalam membaca peta karena tersesat sama dengan mencari mati. Singkatnya, Miasmata menawarkan pengalaman bertahan hidup yang minim aksi dan menggantinya dengan ancaman kematian karena rasa bingung dan penyakit.
7. Sunless Sea
Sunless Sea membawa ketegangan dari bertahan hidup ke lautan di mana bahaya utama bukanlah ombak, melainkan persediaan yang menipis dan kemungkinan untuk menjadi gila. Bahan bakar dan makanan yang selalu kurang juga mendorong pemain sebagai kapten untuk memilih keputusan sulit seperti melancarkan kanibalisme atau melakukan pelayaran nekat yang biasanya berakhir kacau. Daya tarik utama game ini adalah godaan di mana berlayar lebih jauh memang menjanjikan kekayaan dan rahasia untuk diungkap, namun risiko kelaparan dan pemberontakan para kru kapal juga ikut meningkat drastis.
Demikian tadi ulasan sekaligus rekomendasi beberapa game survival di mana musuh terbesar pemain adalah diri sendiri. Tertarik bertahan hidup di dalam game-game di atas?


















