Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Game yang Mencoba Meniru Pokemon Namun Berujung Gagal

Best_Temtem_Artwork.jpg
Temtem (dok. Crema)
Intinya sih...
  • Monster Hunter Stories mengubah fokus Monster Hunter, tapi sulit menarik penggemar lama dan baru.
  • Bugsnax memiliki konsep unik mirip Pokemon, tapi gameplay-nya dianggap terlalu repetitif.
  • Ooblets memadukan elemen mengoleksi makhluk lucu, berkebun, dan dansa kartu, tapi kontroversi eksklusivitas merugikan penjualan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Takjub menjadi kata yang tepat untuk mendeskripsikan betapa luar biasanya seri Pokemon, yang sejak awal sudah jadi ikon besar di industri gaming dan sampai sekarang masih mendominasi genre mengumpulkan monster. Meski kadang ada beberapa yang mengecewakan, Game Freak selalu berhasil bangkit dengan game baru yang memukau. Dengan formula yang terbukti sukses, tak mengherankan jika kemudian ada banyak game lain yang mencoba meniru Pokemon. Sayangnya, banyak diantaranya malah gagal. Game apa saja itu? Berikut daftarnya.

1. Monster Hunter Stories

Monster Hunter Stories menandai perubahan besar dalam seri Monster Hunter. Tidak seperti game utamanya yang fokus pada berburu monster, game ini justru menawarkan pengalaman santai dengan sistem combat berbasis giliran dan elemen mengoleksi monster layaknya Pokemon. Game ini lebih berfokus pada ikatan antara pemain dan monster yang mereka besarkan. Sayangnya, game ini sulit menarik dua kelompok pemain sekaligus di mana penggemar Monster Hunter menganggapnya terlalu berbeda, sementara pemain baru enggan mencobanya karena Monster Hunter terlalu identik dengan gameplay aksi yang intens.

2. Bugsnax

Bugsnax digambarkan sebagai game yang aneh namun menarik, dengan konsep dan presentasi yang unik sejak pertama kali diperkenalkan di 2020. Pada game ini, pemain berperan sebagai jurnalis berwajah mirip muppet yang dikirim ke pulau bernama Snaktooth Island untuk meneliti makhluk aneh berupa serangga yang menyatu dengan makanan. Mirip dengan Pokemon, pemain harus menangkap berbagai makhluk itu, tapi caranya bukan lewat bertarung, melainkan dengan memecahkan puzzle berbeda untuk setiap Bugsnax. Meski idenya kreatif, game ini sayangnya kurang begitu berhasil karena gameplay-nya dinilai terlalu repetitif.

3. Ooblets

Ooblets langsung menarik perhatian banyak pemain karena memadukan elemen mengoleksi makhluk lucu, berkebun dan berinteraksi di dunia yang tampak menggemaskan. Berbeda dari Pokemon, di game ini, pemain tidak menangkap makhluk untuk bertarung, melainkan menanam mereka dan “melawan” lewat pertarungan dansa berbasis kartu. Meski sekarang sudah bisa dimainkan di hampir semua platform (kecuali PlayStation), Ooblets pernah menuai kontroversi karena sempat eksklusif di Epic Games Store dan sayangnya, kontroversi itu mencederai penjualan game ini.

4. Moonstone Island

Moonstone Island merupakan game indie yang menggabungkan elemen dari Stardew Valley, Pokemon dan permainan kartu koleksi atau TCG. Pada game ini, pemain berperan sebagai alkemis yang berusaha menjembatani hubungan antara manusia dan roh, sembari menjelajahi dunia, bertani dan berduel menggunakan sistem combat berbasis kartu yang bisa diubah atau ditingkatkan lewat makhluk yang ditangkap. Selain berburu dan bertarung, pemain juga bisa menjalani kehidupan ala Stardew Valley seperti berkebun, menambang, berinteraksi dengan penduduk hingga menjalin hubungan romantis.

5. Temtem

Temtem lahir dari impian para pemain yang menginginkan game Pokemon versi MMO, sesuatu yang sampai sekarang belum juga diwujudkan oleh Nintendo. Game ini mengambil banyak inspirasi dari formula Pokemon, tapi memberi sentuhan baru dengan sistem combat ganda seperti di Pokemon Colosseum. Ketika memainkannya, pemain bisa memilih salah satu dari beberapa makhluk awal, persis seperti di Pokemon. Meski sempat populer di kalangan pemain game indie, Crema selaku developer menghentikan pembaruan konten untuk game ini pada Juni tahun lalu.

6. Nexomon

Dibanding game lain di daftar ini, Nexomon mungkin menjadi game yang secara legal sangat mirip dengan Pokemon. Meski tampak seperti game buatan komunitas, hal itu bukan hal negatif karena justru menunjukkan dedikasi dan kecintaan developer-nya terhadap formula Pokemon. Desain makhluk di game ini imut dan original, animasi pertarungannya menarik dan dunianya terasa hidup dengan banyak kejadian menarik sepanjang cerita. Sayangnya meski berkualitas tinggi, game ini belum terlalu populer dan kemungkinan besar dikarenakan terlalu mirip dengan Pokemon dan tampak seperti game mobile.

7. Coromon

Coromon menjadi salah satu game mengoleksi monster non Pokemon terbaik yang sayangnya masih kurang mendapat perhatian yang pantas. Game ini berhasil mereplika era keemasan Pokemon klasik seperti Emerald hingga Black 2 tapi dengan sentuhan modern yang fresh. Segala aspek mulai dari tampilan hingga gameplay-nya terasa seperti buah tangan seseorang yang sangat memahami Pokemon dan tahu cara menyempurnakannya. Kendati demikian, Coromon kurang melakukan promosi dan minimnya dukungan pascarilis seperti DLC membuat popularitasnya cepat mereda.

Demikian tadi ulasan sekaligus rekomendasi beberapa game yang mencoba meniru Pokemon tapi gagal. Game-game di atas menunjukkan bahwa formula Pokemon yang tampak sederhana, sulit untuk direplika meski juga dipadukan dengan hal baru yang membuatnya berbeda.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us

Latest in Tech

See More

Samehadaku Ilegal, Ini 7 Link Alternatif Nonton Anime Legal dan Aman

17 Nov 2025, 18:25 WIBTech