4 Highlight Kemenangan Yangon Galacticos di PMWC 2025

- Yangon Galacticos menjadi juara dunia dengan format smash rule yang baru diterapkan
- Konsistensi dan strategi rotasi jadi senjata rahasia
- FMVP diraih pemain Alpha7 yaitu Dok
Gelaran Grand Finals PUBG Mobile World Cup (PMWC) 2025 resmi berakhir pada Minggu (3/8/2025), menjadi penutup sempurna dari rangkaian pertandingan sengit selama tiga hari yang mempertemukan 16 tim terbaik dunia dalam satu panggung megah di Riyadh, Arab Saudi. Di tengah atmosfer penuh tekanan dan intensitas kompetisi yang tinggi, Yangon Galacticos tim asal Myanmar muncul sebagai juara dunia dengan performa yang tidak hanya impresif, tetapi juga strategis dan penuh perhitungan. Mereka tampil konsisten sejak hari pertama, memimpin klasemen secara stabil, dan akhirnya mengunci gelar lewat sistem Smash Rule, sebuah format baru yang menuntut dominasi mutlak dari tim juara.
Keberhasilan ini tidak sekadar soal jumlah poin atau kemenangan Winner Winner Chicken Dinner terbanyak, melainkan cerminan dari kerja sama tim yang solid, strategi rotasi yang presisi, dan mentalitas juara yang terus mereka pertahankan di setiap ronde pertandingan. Dengan raihan 157 poin dan empat WWCD, Yangon Galacticos menorehkan sejarah besar tidak hanya bagi negaranya, tetapi juga untuk kawasan Asia Tenggara yang semakin menunjukkan taringnya di kancah esports dunia. Yuk, simak highlight kemenangan Yangon Galacticos di PMWC 2025!
1. Jadi juara dunia dengan format smash rule yang baru diterapkan

Format kompetisi pada Grand Finals PMWC 2025 menggunakan sistem Smash Rule yang sebelumnya jarang diterapkan dalam turnamen skala dunia. Dalam format ini, sebuah tim harus mencapai jumlah poin tertentu yakni selisih +10 dari tim peringkat kedua dan memenangkan satu pertandingan setelahnya untuk dikukuhkan sebagai juara. Format ini mengharuskan tim tampil konsisten sejak awal dan menjaga performa hingga akhir, karena satu kesalahan bisa menggagalkan peluang besar yang sudah dibangun.
Yangon Galacticos menjadi tim pertama yang berhasil memenuhi syarat ini dengan mencatatkan performa luar biasa sepanjang turnamen. Mereka mencapai batas poin threshold yang dibutuhkan lebih dulu dari tim-tim pesaing, lalu mengeksekusi kemenangan dalam momen krusial, yakni pada pertandingan ke-17. Hal ini membuat mereka otomatis dinobatkan sebagai juara tanpa harus menunggu hingga semua match selesai dimainkan. Keberhasilan ini memperlihatkan adaptasi dan kejelian mereka dalam memahami sistem baru yang sangat kompetitif.
2. Konsistensi dan strategi rotasi jadi senjata rahasia

Salah satu kekuatan terbesar Yangon Galacticos di Grand Finals adalah konsistensi mereka dalam mengumpulkan poin dan tetap kompetitif di setiap ronde. Sejak hari pertama hingga menjelang akhir, mereka selalu berada di posisi atas klasemen, bahkan sempat unggul tipis dari tim pesaing seperti Alpha7 Esports dan Weibo Gaming. Total mereka mengumpulkan 144 poin, dengan perolehan 4 kali Winner Winner Chicken Dinner (WWCD) rekor terbanyak di babak final ini.
Rotasi permainan mereka juga menjadi sorotan utama karena begitu rapi dan efektif di fase late-game. Alih-alih terburu-buru masuk zona, mereka sering memilih jalur rotasi yang minim risiko, namun memberikan posisi terbaik untuk end-circle. Dalam beberapa pertandingan, strategi ini memungkinkan mereka memenangkan duel akhir meski berada dalam kondisi yang tidak selalu unggul jumlah pemain. Tim analis dan penggemar PUBG Mobile pun banyak yang memuji gaya bermain mereka sebagai “disiplin namun mematikan”, sebuah kombinasi yang langka dan sulit ditiru di panggung dunia.
3. FMVP diraih pemain Alpha7 yaitu Dok

Meskipun Yangon Galacticos menjadi juara umum, gelar Finals MVP (FMVP) jatuh ke tangan DOK, pemain bintang dari Alpha7 Gaming. Pengumuman ini disampaikan melalui akun resmi Instagram PUBG Mobile Esports Indonesia, menegaskan betapa kontribusi individu masih sangat diperhitungkan dalam kompetisi tim. DOK menunjukkan permainan konsisten dan agresif selama Grand Finals, menjadi ujung tombak Alpha7 untuk terus menempel ketat di papan atas klasemen.
Alpha7 Gaming sendiri finis di posisi ketiga dengan 141 poin, hanya terpaut tipis dari Yangon Galacticos dan Weibo Gaming. DOK berhasil mencuri perhatian tidak hanya lewat statistik eliminasi tinggi, tetapi juga dari keputusan-keputusan krusial di momen genting. Gelar FMVP ini seakan menjadi penghargaan tersendiri bagi pemain yang tidak hanya bermain tajam, tapi juga memberikan impact besar bagi performa timnya. Dengan gaya bermain penuh presisi dan mechanical skill mumpuni, DOK layak dinobatkan sebagai pemain terbaik di Grand Finals PMWC 2025.
4. Klasemen akhir

Jika melihat klasemen akhir PMWC 2025, Yangon Galacticos berada di puncak dengan 157 poin, disusul Weibo Gaming di posisi kedua dengan 142 poin, dan Alpha7 Gaming di posisi ketiga dengan 141 poin. Perbedaan hanya satu poin antara peringkat dua dan tiga menggambarkan betapa sengitnya kompetisi di papan atas. Bahkan tim seperti DRX (137 poin) dan Regnum Carya (112 poin) sempat merepotkan persaingan perebutan gelar hingga hari terakhir.
Wakil Asia Tenggara lainnya, NS RedForce dan 4Rivals, juga tampil kompetitif dan finis di posisi ke-6 dan 7. Sementara itu, beberapa tim unggulan justru harus puas di papan bawah seperti Fire Flux Esports (FF) dan Team Falcons (EA). Turnamen ini menjadi bukti bahwa tak ada lagi gap besar di ranah kompetitif PUBG Mobile global, semua tim punya potensi yang sama untuk mengejutkan dunia selama strategi, komunikasi, dan mental juara mereka terjaga konsisten.
Kemenangan Yangon Galacticos di PMWC 2025 menjadi penanda dari pengukuhan kekuatan mereka. Selain itu, turnamen ini juga sukses menghadirkan ekosistem kompetitif yang menarik perhatian. Dari adaptasi terhadap sistem Smash Rule, konsistensi strategi, hingga penghargaan individu yang menonjol. PMWC 2025 berhasil mencatat sejarah baru dan memunculkan cerita inspiratif bagi komunitas PUBG Mobile dunia. Siap menyambut babak baru esports di tahun-tahun mendatang!