Kenapa A Space for the Unbound Bisa Sukses sebagai Game Indonesia?

A Space for the Unbound merupakan game petualangan-naratif berbasis horor-supranatural yang menggambarkan potongan kehidupan sehari-hari. Premisnya memang terdengar sederhana, tetapi ada banyak yang ditawarkan dalam game itu. Gamer akan merasakan pengalaman menemukan diri, menulis cerita, dan menamai banyak kucing.

Game besutan Mojiken itu menawarkan pengalaman yang memikat lewat beberapa area yang konsisten untuk dieksplorasi. Game itu berlatar tempat di Kota Loka yang cukup luas untuk dijelajahi. Pengalaman mengeksplorasi kota itu terkesan menyenangkan, mengingat desain levelnya memanfaatkan gameplay sederhana.

A Space for the Unbound memuat dialog yang ditulis dengan luar biasa. Karakter di dalamnya lucu, menawan, tragis, dan penuh konflik sehingga benar-benar terasa seperti orang sungguhan. Mulai dari ahli bela diri yang pensiun sampai peramal kiamat yang sedikit gila, semua karakter dalam game memiliki sifat masing-masing.

Game yang dipublikasikan Toge Productions itu menampilkan format piksel yang indah. Format itu menambahkan kesan menarik dalam dialognya dan memaksimalkan pesona unik dalam tiap kesempatan. Tak lupa, karakter dalam game itu juga dianimasikan dengan luar biasa lewat ekspresi wajah yang menonjol.

Sejak awal, A Space for the Unbound dibuat dengan ambisi utama melestarikan pengalaman orang Indonesia. Dimas Novan Delfiano, sutradara game itu, ingin melihat lingkungan tempat tinggalnya dalam sudut pandang baru. Format game kemudian dipilih sebagai sudut pandang itu.

“Ambisi utamaku untuk game ini (A Space for the Unbound) adalah aku berharap bisa melestarikan kenanganku sebagai orang Indonesia dalam game ini. Aku ingin melihat lingkungan tempat tinggalku dalam sudut pandang baru lewat format game, dan aku berharap orang-orang menikmati game yang kami buat,” jelas Dimas Novan Delfiano, dilansir Rock Paper Shotgun.

Impian sutradara A Space for the Unbound saat muda adalah membuat cerita yang berlatar di sekolah menengah di Indonesia. Impian itu membawanya kepada Banyu Lintar Angin, game gratis berdurasi singkat yang dibuat pada 2017. Game itulah yang menjadi inspirasi bagi A Space for the Unbound.

“Untuk menghormati, merindukan, dan mengingat merupakan motivasi utama di balik pembuatan game-game ini (A Space for the Unbound dan Banyu Lintar Angin),” jelas Dimas Novan Delfiano.

Pada 2023, A Space for the Unbound dinominasikan untuk kategori Games for Impact dalam The Game Awards. Kategori itu mencerminkan komitmen terhadap narasi dan dampak sosial lewat gaming. Nominasi itu tentu luar biasa karena menjadi bukti kesuksesan game ini yang diakui secara internasional.

The Game Awards merupakan salah satu acara bergengsi dalam industri game. Acara penganugerahan itu mengumpulkan pengembang dan penerbit game serta gamer dari seluruh dunia untuk merayakan seni dan kreativitas dalam hiburan interaktif. Acara itu dibuat dan dipandu Geoff Keighley.

“Kami sangat bangga dengan pencapaian dan kerja keras seluruh tim yang terlibat dalam pengembangan game ini (A Space for the Unbound). Merupakan suatu kehormatan menerima sambutan luar biasa dari penonton lokal ataupun internasional,” begitu kata Dimas Novan Delfiano, dilansir UnGeek.

A Space for the Unbound memuat kisah yang penuh perasaan, lucu, dan benar-benar luar biasa tentang cinta dan penerimaan. Game itu sangat direkomendasikan karena memberikan berbagai pelajaran yang bisa dipetik. Tak ayal, game itu berakhir sukses dan menjadi inspirasi bagi banyak game lain dari Indonesia.