Kasus ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading baru-baru ini kembali memunculkan perdebatan soal dampak game online terhadap remaja. Pemerintah Indonesia berencana membatasi permainan seperti PUBG Mobile karena dianggap berpotensi memicu perilaku kekerasan. Isu ini memanas karena sebagian pihak mengaitkan tindakan berbahaya remaja pada game yang mereka mainkan.
Pandangan seperti ini mencerminkan pola pikir yang sudah berlangsung lama di banyak negara. Game online dianggap sebagai sumber masalah moral baru, seolah menjadi akar dari meningkatnya perilaku agresif. Padahal, penyebab perilaku kekerasan jauh lebih kompleks daripada sekadar efek bermain game.
