Keren, 5 Game Mobile Seru Ini Ternyata Diciptakan Oleh Wanita

Game ini bercerita tentang perjalanan kehidupan June. Ketika saudari dan kakak ipar laki-laki June dibunuh secara brutal, dia memilih untuk berkeliling dunia demi mencari petunjuk si pembunuh. Terdapat pula game selingan di mana kamu bisa merenovasi pulau sambil mencermati adegan yang digambarkan dan menyelidiki siapa pembunuh sebenarnya.

Developer asal Jerman, Rebecca Harwick, berperan vital dalam pembentukan cerita, karakter, dan desain naratif yang mengesankan di balik game teka-teki berlatar era 1920-an ini.

Di game ini, kamu akan diminta melukis area dengan kertas virtual berwarna, dengan tujuan mengubah keseluruhan layar menjadi satu warna dalam sesedikit mungkin cara. Kamu bisa memilih menyelesaikan tantangan harian yang sulit, atau menjelajahi teka-teki kreatif buatan pemain lain, atau bahkan mengunggah teka-teki buatan kamu sendiri.

Game teka-teki bertemakan origami yang cantik ini dibuat oleh Katherine Bidwell, yang juga ikut mendirikan studio State of Play.

Terdapat beberapa strategi luar biasa yang bisa digunakan untuk membantu ikan piaraanmu menangkap mangsanya seperti memberikan makanan yang cukup untuk ikan agar ia bisa tumbuh dan berkembang biak. Ikanmu bahkan bisa berubah menjadi seekor naga! Tapi kamu mungkin harus menunggu berjam-jam sebelum Koi menetaskan anak yang lucu dan berwarna unik.

Saat memainkan game ini, kamu akan cepat menyukai Koi yang berenang santai dalam game simulasi pengumpul ikan ini. So, berterimakasihlah pada Kim Tay Naylor dari studio LandShark Games yang membuatnya.

Interfectorem atau yang dalam bahasa Latin berarti pembunuh telah sukses memodifikasi dan merilis game ini untuk mobile game. Suatu hari, tokoh utama yang masih remaja bernama Alis menemukan adik perempuannya mati dibunuh. Dan dia adalah orang yang paling mampu memecahkan kasus ini.

Game petualangan ini awalnya merupakan buatan 4 anak gadis yang masih duduk di bangku SMP berusia 10-14 tahun. Game ini berhasil membawa mereka memenangkan event "Girls Make Games". Mereka menamakan grup ini sebagai "Team Who Must Not Be Named."

Dengan cerita berbalut humor kocak serta grafis bergaya sketsa yang menarik, Interfectorem menyiratkan sebuah pesan yang mendalam: Siapa pun dapat membuat game yang mengagumkan, terlepas dari usia atau jenis kelaminnya.

Sebagian besar dari 750 ribu kata dalam game petualangan ini ditulis oleh Meg Jayanth. Jumlah katanya 8 kali lebih banyak dibandingkan novel Jules Verne, yang menjadi inspirasi game ini! Dunia fiksi ilmiah yang luar biasa disampaikan melalui grafis yang jelas dan sederhana yakni kelilingi dunia dengan robot burung dan kereta selam. Kita akan diajak untuk terus bermain dan menemukan karakter dan kota baru yang unik.

Nah, ternyata perempuan bisa bikin game-game yang gak kalah keren sama buatan pria, kan?