[REVIEW] Solo Leveling:ARISE—Visual Memukau, tapi Gameplay Repetitif

- Game baru Solo Leveling:ARISE baru-baru ini rilis.
- Game ini mengadaptasi cerita manhwanya dengan solid.
- Permainan hack and slash-nya seru, tetapi terasa repetitif.
Solo Leveling:ARISE (2024) adalah game terbaru dari Netmarble yang baru rilis awal Mei kemarin. Mengadaptasi serial Solo Leveling yang populer itu, game ini sudah dinantikan oleh para penggemar dan gamer. Jadi, apakah game ini memenuhi hype yang telah terbangun?
Penulis sempat mencoba game ini selama kurang lebih 10 jam bermain. Game ini memang sangat seru dan banyak fitur yang ditawarkan, tapi ada beberapa hal yang penulis rasa kurang dioptimalkan. Untuk lebih jelasnya, simak review Solo Leveling:ARISE berikut ini!
1. Mengadaptasi cerita dengan akurat dari versi manhwa

Solo Leveling:ARISE mengadaptasi cerita manhwa Solo Leveling karya pengarang terkenal Chugong. Ia menceritakan tentang perjuangan Hunter, sebutan untuk manusia super yang bekerja untuk melindungi Bumi dari monster. Game ini berfokus pada perjalanan seorang Hunter lemah bernama Sung Jin Woo untuk menjadi Hunter terkuat. Solo Leveling:ARISE sukses mengadaptasi cerita Solo Leveling dengan eksekusi yang solid.
Penyampaian cerita dibawakan dalam kombinasi potongan panel manhwa orisinal dan CGI cutscene. Ia masih setia mengikuti narasi cerita dari Chugong tanpa banyak pemangkasan cerita. Yang bikin cerita game ini spesial ialah upaya Netmarble untuk mengembangkan cerita para karakter sampingan yang kurang dieksplorasi dalam versi manhwa. Buat kamu yang hanya mengikuti anime Solo Leveling (2024) dari A-1 Pictures, cerita di game ini sudah melewati cerita pada musim pertama animenya, lho!
2. Gameplay hack and slash seru, tetapi repetitif

Dari segi gameplay, Solo Leveling:ARISE menawarkan gameplay hack and slash yang seru dengan berbagai mode permainan. Ia juga menonjolkan berbagai kombo keren dan animasi yang halus. Kamu bisa membentuk tim Hunter untuk membantu dalam pertarungan. Solo Leveling:ARISE juga menghadirkan fitur keren bernama Army of Shadow, sebuah sistem summon untuk memanggil NPC untuk membantumu saat bertarung.
Sayangnya, game ini punya masalah yang sama dengan sebagian besar game action role-playing game (ARPG) dengan sistem free-to-play (F2P), yakni gameplay yang lama-kelamaan terasa repetitif. Ia memang menghadirkan kombo-kombo fantastis dan skill yang keren, tapi lambat laun kamu akan merasakan betapa repetitifnya mekanisme dalam game ini. Musuh terlalu mudah dan objektif level pun tidak variatif. Ini membuat permainan dalam jangka panjang bakal bikin jenuh. Selain itu, sebagai game F2P, game ini mengharuskan kamu untuk banyak grinding level. Dengan gameplay kurang inovatif, ini tambah bikin frustrasi.
3. Solo Leveling:ARISE jadi salah satu game HP dengan visual paling memukau

Kalau soal visual, jangan ditanya lagi! Solo Leveling:ARISE menghadirkan grafik dan animasi yang sangat memukau. Mulai dari desain karakter, cutscene, sampai animasi, semuanya benar-benar digarap dengan luar biasa oleh Netmarble. Ia memanfaatkan visual CGI untuk membuat grafiknya sangat sinematik. Bukan hanya CGI, penataan potongan panel komik yang rapi dalam mode cerita juga jadi nilai plus.
Salah satu yang menonjol ialah animasi karakter dan battle effect. Ia benar-benar imersif dan dibuat semirip mungkin dari yang ada pada versi manhwa. Kamu bisa menggunakan jurus-jurus andalan para Hunter secara langsung dengan efek keren. Dari segi visual, Solo Leveling:ARISE melampaui ekspektasi, sih.
4. Banyak musik hype yang mengiringi gameplay

Musik latar memang jadi hal krusial dalam gameplay. Musik pengiring yang pas bakal membantu gamer lebih hype dalam bermain. Ini jadi salah satu kunci kesuksesan sebuah game. Bagaimana Netmarble menggarap musik Solo Leveling:ARISE?
Untungnya, musik latar dalam game ini sangat epik. Kamu bahkan bisa merasakan bagaimana musiknya bisa makin menghidupkan cutscene bergaya komik sejak awal pembuka game ini. Musik latar saat gameplay juga epik dan megah. Untuk kualitas musik, game ini tak kalah dengan adaptasi animenya.
5. Untuk game F2P, Solo Leveling:ARISE cukup solid

Satu yang perlu diingat, Solo Leveling:ARISE memang dihadirkan sebagai game F2P. Ini artinya, akan banyak fitur game freemium seperti biasanya. Pembaharuan konten berkala, farming material untuk upgrade, dan tentu saja mekanisme gacha. Untungnya, Netmarble berhasil mengolah mekanisme umum game F2P di atas dengan baik.
Game ini juga menyediakan alur cerita yang seru untuk diikuti. Netmarble juga berhasil mengimplementasi berbagai kemampuan ikonis para Hunter dalam sebuah gameplay yang seru. Meski bakal jadi "susu perah" terbaru Netmarble, Solo Leveling:ARISE sudah sangat komplet sebagai game dan bukan sekadar jebakan transaksi mikro.
Demikian review Solo Leveling:ARISE dari penulis. Game ini memang dapat ekspektasi tinggi baik dari gamer maupun penggemar serial Solo Leveling. Ia menghadirkan visual dan adaptasi cerita yang nyaris sempurna. Sayangnya, gameplay-nya masih kurang inovatif. Dari review ini, penulis memberikan skor 3,5/5. Nilai ini solid untuk game yang baru rilis. Ke depannya, Netmarble tentu akan terus meningkatkan kualitas game ini. Semoga semakin baik, ya!