4 Fakta Sanji, Midlaner Andalan Team Liquid di MSC EWC 2025
- Sanji, midlaner Team Liquid PH yang dinantikan di MSC EWC 2025
- Statistik impresif Sanji: 954 kill, 2.247 assist, dan hero pool fleksibel
- Konsistensi tinggi dengan winrate 64%, dominasi berbagai hero mage di level tertinggi
Turnamen Mid Season Cup (MSC) yang tahun ini menjadi bagian dari Esports World Cup 2025 di Riyadh akan menjadi panggung yang sangat penting bagi banyak bintang Mobile Legends, dan salah satu nama yang paling dinantikan penampilannya adalah Sanji dari Team Liquid PH. Pemain muda asal Filipina ini telah menunjukkan kapasitasnya sebagai midlaner top dunia dengan sederet pencapaian bergengsi, termasuk tiga gelar juara MPL dan satu trofi M4 World Championship. Namun, ada satu hal yang belum berhasil ia raih sampai sekarang, yakni gelar MSC dan musim ini bisa menjadi kesempatan terbaiknya untuk menggenapi koleksi trofi prestisiusnya.
Sanji bukan hanya tampil menonjol karena prestasinya, tetapi juga karena statistik dan konsistensi permainannya yang luar biasa di level tertinggi kompetisi. Mulai dari jumlah kill dan assist yang fantastis, ragam hero yang ia kuasai, hingga efisiensi dalam menghasilkan gold dan damage semuanya membuat Sanji menjadi sosok penting dalam komposisi tim. Berikut adalah empat aspek utama yang menunjukkan bahwa Sanji bukan pemain biasa, melainkan sosok midlaner yang patut diwaspadai oleh semua lawan di MSC tahun ini.
1. Rekap statistik Sanji di Team Liquid PH
Sanji telah membukukan 954 kill dan 2.247 assist dalam catatan pertandingan profesionalnya, menjadikannya salah satu pemain dengan kontribusi aktif paling tinggi dari posisi midlane. Angka ini menandakan bahwa ia bukan hanya bertugas untuk zoning atau memberikan crowd control, tapi juga aktif sebagai damage dealer dan inisiator penting di setiap skenario team fight. Peran sentral seperti ini membuat Sanji menjadi pemain yang sangat krusial bagi Team Liquid PH, karena ia mampu mengontrol tempo permainan sejak early hingga late game.
Tak hanya dari sisi kontribusi angka, fleksibilitas Sanji juga terlihat dari hero pool-nya yang mencapai 27 hero berbeda, sebuah angka yang mencerminkan adaptabilitas luar biasa di meta yang selalu berubah. Kemampuan untuk memainkan banyak tipe mage, mulai dari zoning, burst, sampai utility membuat tim lawan kesulitan membaca drafting Team Liquid ketika Sanji bermain. Variasi hero yang luas ini juga memungkinkan Sanji untuk memberikan kejutan di saat genting, terutama ketika melawan tim-tim dengan strategi meta yang baik.
2. Konsistensi di level tertinggi
Dalam total 334 pertandingan profesional yang ia jalani, Sanji berhasil menjaga winrate stabil di angka 64%, sebuah pencapaian yang menunjukkan tingkat konsistensi tinggi di tengah kerasnya kompetisi Mobile Legends tingkat dunia. Tidak banyak pemain yang mampu menjaga performa seperti ini dalam jangka panjang, apalagi ketika harus berhadapan dengan tim-tim papan atas hampir di setiap turnamen. Ini membuktikan bahwa Sanji bukan hanya pemain berbakat, tapi juga punya mental kuat dan kemampuan adaptasi luar biasa terhadap berbagai gaya permainan lawan.
Lebih lanjut, statistik pribadi lainnya juga mengesankan: 79 kali double kill, 6 triple kill, serta 61 first blood membuktikan betapa aktif dan dominannya Sanji sejak menit-menit awal permainan. Ia juga sempat mencatatkan 8371 damage per minute dan 742 gold per minute, dua angka tertinggi yang menjadi indikator efisiensi dan efektivitasnya dalam memanfaatkan resource. Dengan angka-angka tersebut, Sanji jelas menjadi kunci penggerak permainan yang tak tergantikan bagi timnya.
3. Dari Valentina, Yve, hingga Kadita, semua dikuasai olehnya
Jika membahas Sanji, tak lengkap rasanya tanpa mengulas hero-hero favoritnya di posisi midlane yang didominasi oleh mage dengan mekanik tinggi dan dampak besar dalam teamfight. Hero yang paling sering ia gunakan adalah Valentina dengan 76 kali pick, menghasilkan 193 kill dan winrate 56,58%, menandakan kepercayaan tinggi tim padanya saat menggunakan hero kompleks tersebut. Selain itu, ia juga kerap memainkan Pharsa (50 pick, 70% winrate) dan Yve (33 pick, 69,70% winrate), dua hero zoning mage yang sangat dominan dalam kontrol map.
Menariknya, Sanji juga punya tingkat keberhasilan tinggi dengan hero-hero niche seperti Kadita, yang meski hanya digunakan 17 kali, mencatatkan winrate tertinggi sebesar 88,24%, serta Luo Yi dengan winrate 82,14% dari 28 match. Fakta ini memperlihatkan bahwa Sanji tidak hanya unggul di hero populer, tapi juga sangat efektif dalam memaksimalkan potensi hero-hero dengan mekanik unik dan timing-based. Dalam turnamen sebesar MSC, kemampuan seperti ini bisa jadi pembeda di saat krusial, terutama ketika menghadapi lawan dengan drafting unpredictable.
4. Prestasi gak main-main
Di usia yang masih muda, Sanji sudah mengoleksi prestasi yang membuat banyak pemain profesional iri. Ia telah membawa timnya meraih gelar juara dunia di M4 World Championship, serta tiga kali menjuarai MPL PH yaitu di Season 11, 13, dan 15 tiga musim yang menunjukkan perkembangan performanya secara konsisten. Setiap gelar ini menunjukkan bahwa Sanji bukan hanya ikut berkompetisi, tetapi juga menjadi bagian sentral dari kemenangan besar tim.
Tak berhenti di sana, penghargaan individu juga menghiasi perjalanan kariernya. Ia terpilih sebagai bagian dari Team of the Season sebanyak tiga kali berturut-turut di MPL PH Season 11, 12, dan 13, yang menunjukkan pengakuan komunitas atas performanya sepanjang musim. Puncaknya, Sanji menyabet Finals MVP di MPL PH Season 15, sebuah pencapaian yang menjadi validasi sempurna atas dominasinya di pertandingan-pertandingan penentuan. Dengan semua pencapaian ini, Sanji datang ke MSC bukan sekadar sebagai peserta, tapi sebagai kandidat kuat peraih gelar juara.
Jika Sanji berhasil meraih trofi MSC tahun ini, maka lengkap sudah koleksi prestasinya di level tertinggi turnamen Mobile Legends. Dengan statistik luar biasa, hero pool fleksibel, dan gelar juara yang sudah ia kumpulkan sejauh ini, tidak berlebihan jika menyebut Sanji sebagai salah satu midlaner terbaik yang pernah dimiliki Filipina. Semua mata akan tertuju padanya di MSC EWC 2025, akankah trofi yang selama ini ia cari akhirnya berhasil diraih?
