Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
wp3629288.jpg
Just Cause 4 (dok. Avalanche Studios)

Intinya sih...

  • Just Cause 5 tidak akan ada karena tim inti lamanya sudah tidak ada.

  • Rage 2 gagal baik secara penjualan maupun ulasan, menunjukkan tanda-tanda seri Rage sudah tamat.

  • Ubisoft tidak memberikan isyarat soal kelanjutan seri Watch Dogs setelah Legion yang penuh masalah.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di tengah populernya genre open-world, game besar dari developer ternama pun tetap bisa gagal total setelah bertahun-tahun dikembangkan dan menghabiskan biaya besar, terutama ketika penjualannya jauh di bawah harapan. Satu atau dua kegagalan komersial semacam itu sudah cukup untuk membuat developer-nya ditutup atau serinya masuk masa vakum tanpa kejelasan apakah bakal dilanjutkan atau tidak. Saat ini, ada cukup banyak seri game open-world seperti itu, yang tampaknya tak akan lagi mendapat game baru, entah karena developer-nya sudah dibubarkan maupun alasan lainnya. Berikut 7 di antaranya.

1. Just Cause

Sejak game pertamanya rilis di 2006, seri Just Cause biasanya hadir tiap empat sampai lima tahun sekali dan banyak yang menilai puncaknya adalah di Just Cause 2 berkat fitur unggulan seperti grappling hook. Sementara itu, Just Cause 3 lebih terasa seperti peningkatan kecil daripada lompatan besar dan Just Cause 4 hampir tidak membawa hal baru. Just Cause 4 diperkirakan ikut andil dalam perombakan tim internal di Avalanche Studios dan baru-baru ini, co-founder Avalanche yaitu Cristofer Sundberg, mengatakan bahwa pemain sebaiknya tidak berharap akan ada Just Cause 5 karena sebagian besar tim inti lamanya sudah tidak ada.

2. Rage

Rage merupakan seri game FPS dengan konsep open-world yang sebenarnya punya potensi besar, tapi eksekusinya kurang matang. Setelah game pertama garapan id Software rilis di 2011, pemain harus menunggu delapan tahun untuk sekuelnya yang diprediksi bakal meledak dan bisa menyaingi popularitas Borderlands. Nyatanya, Rage 2 justru jadi salah satu game FPS paling mengecewakan di 2019, gagal baik secara penjualan maupun ulasan. Meski tidak pernah ada pengumuman resmi bahwa seri Rage benar-benar tamat, tanda-tandanya sudah jelas seperti Avalanche Studios yang membantu pengembangannya tak lama ini melakukan PHK massal.

3. Middle-Earth

Seri Middle-earth garapan Monolith menjadi salah satu seri game open-world paling dirindukan untuk mendapat game baru. Sejauh ini baru memiliki dua game yaitu Shadow of Mordor dan Shadow of War, keduanya merupakan game apik yang memadukan semesta The Lord of the Rings, sistem Nemesis yang brilian dan gameplay aksi yang luar biasa. Karenanya, kabar di awal tahun ini bahwa Monolith ditutup mengejutkan banyak pemain. Keputusan tersebut secara tidak langsung juga mengakhiri seri Middle-Earth dan memensiunkan sistem Nemesis, setidaknya sampai 2036 ketika patennya kadaluwarsa.

4. Watch Dogs

Seri Watch Dogs mungkin belum pernah diumumkan “mati” secara resmi, tapi ada banyak tanda yang menunjukkan bahwa Ubisoft tidak akan melanjutkan seri game open-world ini dalam waktu dekat. Pengembangan Watch Dogs Legion yang penuh masalah, ditambah ulasan negatif dan penjualan yang lemah, membuat seri game ini tidak pernah benar-benar mencapai potensinya sebagai game open-world modern bertema hacking. Lebih dari lima tahun sejak Legion rilis, tidak ada teaser ataupun isyarat soal kelanjutan seri Watch Dogs. Situasinya semakin buruk setelah seorang leaker di 2024 menyebut beberapa proyek Watch Dogs sudah dibatalkan. 

5. Prototype

Seri Prototype sekarang berada di posisi yang serba tidak pasti. Sejumlah bocoran dan spekulasi menyinggung kemungkinan kebangkitan seri game open-world ini, namun dalam bentuk remaster. Meskipun begitu, tanpa konfirmasi resmi, pemain sebaiknya tetap menahan ekspektasi karena seri game ini sudah benar-benar vakum lebih dari 13 tahun. Prototype dan sekuelnya dulu dikenal sebagai game aksi open-world luar biasa dengan fanbase yang loyal. Sayangnya, keduanya tidak pernah benar-benar meledak dan Radical Entertainment developer justru mengalami PHK besar pada 2010 dan 2012.

6. True Crime

Dulu, seri True Crime sempat dipandang sebagai kompetitor GTA karena sama-sama menawarkan konsep open-world modern dengan banyak aksi kriminal, kendaraan untuk dicuri dan kota yang ramai. True Crime: Streets of LA cukup berhasil, tapi sekuelnya yaitu True Crime: New York City mendapat respon kurang memuaskan hingga di titik membuat Activision mempertimbangkan ulang arah serinya. Alih-alih lanjut dengan sekuel berlatar New York, Activision menggarap True Crime: Hong Kong bersama developer baru yaitu United Front Games, namun proyek itu dirombak total dan menjadi Sleeping Dogs.

7. Mercenaries

Seri Mercenaries bisa dibilang merupakan cikal bakal seri Just Cause, karena seri game ini juga membawa konsep open-world yang fokus pada kekacauan, ledakan dan aksi militer tanpa henti. Game pertama yaitu Mercenaries: Playground of Destruction, menuai pujian tapi sekuelnya yaitu Mercenaries 2: World in Flames, justru rilis dalam kondisi yang berantakan. Tak lama setelahnya, EA menutup Pandemic Studios selaku developer pada 2009. Meskipun begitu, Mercenaries belum langsung tamat karena di tahun yang sama, EA menugaskan Danger Close Games untuk mengerjakan game Mercenaries baru, namun ujung-ujungnya game itu dibatalkan.

Demikian tadi ulasan mengenai beberapa seri game open-world yang tampaknya tak akan lagi dapat game baru. Dari 7 seri game di atas, mana yang menurutmu paling layak untuk hidup kembali?

Editorial Team