Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Game Open-World dengan Proses Pengembangan Tersingkat

865090.jpg
Assassin's Creed Revelations (dok. Ubisoft)
Intinya sih...
  • Far Cry 3: Blood Dragon – Ubisoft, 6 bulan
  • A Short Hike – Adam Robinson-Yu, 7 bulan
  • Grand Theft Auto: Vice City – Rockstar Games, 9 bulan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Beberapa game open-world dikenal karena skala dunia yang masif dan proses pengembangan yang bisa memakan waktu selama bertahun-tahun. Namun sesekali, ada juga game open-world yang berhasil dikembangkan dalam waktu yang relatif singkat dan membuat heran banyak pemain. Ada yang kualitasnya sepadan dengan waktu pengembangan yang dihabiskan, tapi tidak sedikit pula yang malah berakhir berantakan meski pada akhirnya kekacauan itu bisa dimengerti. Berikut 7 game open-world dengan pengembangan tersingkat.

1. Far Cry 3: Blood Dragon – 6 bulan

Ubisoft dikenal dengan gaya proses pengembangan yang efisien dan Far Cry 3: Blood Dragon membawa itu semua ke level baru. Game ini dibuat hanya dalam waktu enam bulan, dengan menggunakan ulang hampir semua aset dari Far Cry 3, mulai dari senjata, AI, hingga sebagian peta. Namun, hasil akhirnya tetap jauh dari kesan proyek instan. Dengan tema cyberpunk penuh gemerlap lampu neon, humor khas film aksi 80‑an dan Michael Biehn sebagai protagonis utama (pemeran Kyle Reese di The Terminator), Far Cry 3: Blood Dragon hadir dengan ciri khasnya sendiri.

2. A Short Hike – 7 bulan

A Short Hike digarap seorang diri oleh Adam Robinson-Yu hanya dalam waktu tujuh bulan. Alih-alih dunia yang masif seperti di Skyrim, game ini berlatar di satu pulau kecil dengan satu misi utama dan beberapa karakter menarik dengan berbagai aktivitas ringan. Tidak ada pertarungan, crafting maupun sistem level, di mana yang ada hanyalah kebebasan dalam memanjat dan meluncur yang terasa menyenangkan. Dengan gaya visual sederhana yang mudah dibuat namun hangat dilihat, Robinson-Yu berhasil menciptakan dunia kecil yang hidup dan penuh perhatian terhadap detail-detail kecil.

3. Grand Theft Auto: Vice City – 9 bulan

Rockstar Games merilis Grand Theft Auto: Vice City hanya sembilan bulan setelah GTA 3 meledak di pasaran. Lewat game ini, mereka mempertahankan gameplay utama seperti mengemudi dan menembak, lalu mengganti aset GTA 3 dengan tema Miami tahun 80-an, lengkap dengan mobil baru, soundtrack khas 80-an dan jajaran pengisi suara selebriti papan atas. Hasil akhirnya memang masih menyisakan bug dan masalah physics seperti pendahulunya, disamping beberapa misi yang terasa repetitif, tapi suasana dunia dan karakternya tetap melekat kuat di ingatan para pemain.

4. Assassin’s Creed Revelations – 11 bulan

Ubisoft mempercepat proses pengembangan game mereka setelah Assassin’s Creed II. Salah satu game yang terdampak pengembangan cepat adalah Assassin’s Creed Revelations yang dirilis hanya setahun setelah Brotherhood. Banyak elemen dari Brotherhood didaur ulang di game ini, namun Istanbul dipilih sebagai latar tempat utama. Fokus game ini lebih pada penyempurnaan seperti animasi parkour yang lebih mulus, senjata hookblade baru dan sistem crafting bom. Selain itu, sebagian besar upaya Ubisoft terhadap game ini adalah untuk menutup trilogi Ezio lewat cerita sinematik yang megah, alih-alih membawa inovasi besar.

5. Assassin’s Creed: Brotherhood – 12 bulan

Setelah kesuksesan besar Assassin’s Creed 2, Ubisoft buru-buru memanfaatkan momentum tersebut. Assassin’s Creed: Brotherhood awalnya direncanakan hanya sebagai konten tambahan, tapi kemudian berkembang menjadi sekuel penuh dengan pengembangan selama kurang lebih satu tahun. Banyak aset dari game sebelumnya didaur ulang, seperti penggunaan game engine Anvil, sistem combat dan elemen parkour. Brotherhood juga memperkenalkan sejumlah hal baru seperti mode multiplayer, sistem merekrut warga sekitar untuk bergabung kedalam Brotherhood dan sistem pertarungan yang lebih mulus sekaligus responsif.

6. Saints Row 4 – 14 bulan

Volition menggarap Saints Row 4 dalam waktu yang terhitung singkat di mana game ini awalnya bahkan direncanakan untuk menjadi DLC ekspansi Saints Row: The Third. Karenanya, kota di dalam game ini hanyalah versi daur ulang dari game sebelumnya dengan sedikit perubahan tampilan. Namun game ini tetap dengan sesuatu yang baru seperti fakta bahwa pemain kini bisa menggunakan kekuatan super seperti terbang, berlari secepat kilat hingga telekinesis. Waktu pengembangan yang singkat memang membuat game ini penuh masalah teknis ketika dirilis, namun untungnya masalah-masalah itu telah ditambal lewat update rutin.

7. Fallout: New Vegas – 18 bulan

Obsidian hanya diberi waktu 18 bulan untuk membuat game Fallout baru dan hasilnya adalah Fallout: New Vegas. Sayangnya, pengembangan singkat membuat banyak area kosong, bug di mana-mana dan sejumlah misi besar terpaksa dipangkas di akhir pengembangan. Meski secara teknis bermasalah, kekuatan terbesar game ini terletak pada penulisan dan world-building. Dunia yang hidup, pilihan moral yang kompleks dan dialog bercabang dengan begitu banyak pilihan. Dengan waktu pengembangan dan sumber daya terbatas, Obsidian berhasil menciptakan dunia yang lebih hidup dibanding game open-world kebanyakan.

Demikian tadi ulasan mengenai beberapa game open-world dengan proses pengembangan tersingkat. Pernah memainkan game-game di atas?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us

Latest in Tech

See More

4 Rahasia di Kota Limpany, Dekat Valentine di Red Dead Redemption 2

28 Okt 2025, 13:10 WIBTech