8 Seri Game Terkenal yang Terinspirasi dari Mitologi Asia

Okami dalam bahasa Jepang bisa berarti serigala atau dewa besar. Arti itu sangat pas karena pada game garapan Clover Studio – Okami, pemain mengontrol serigala yang merupakan reinkarnasi dari dewi matahari, Shinto Amaterasu.

Meski mitologi Jepang dapat ditemukan di berbagai elemen di dalam permainan, Okami juga mengambil cukup banyak inspirasi dari mitologi Tiongkok. Salah satunya adalah dengan menyelesaikan konstelasi, pemain dapat melepas “dewa kuas” yang semuanya didasarkan pada hewan dalam Zodiak Tiongkok.

Hampir semua Mystics yang dipimpin oleh Susano’o pada seri Warriors Orochi terinspirasi dari sosok dalam mitologi Tiongkok dan Jepang. Beberapa di antaranya seperti Fu Xi dan Nu Wa yang disebut sebagai pembuat kehidupan, dan Nezha yang sering muncul dalam cerita rakyat Tiongkok dan dikenal karena menaklukkan laut.

Susano’o sendiri didasarkan langsung pada dewa laut Shinto dan badai dengan nama yang sama. Ia juga adalah adik dari Amaterasu yang diceritakan telah membunuh Yamato no Orochi, ular laut mistis yang mengilhami antagonis dan narasi utama dari seri Warriors Orochi.

Terlepas dari fakta bahwa latar utamanya di Jepang, seri Shenmue sangat terinspirasi oleh mitologi Tiongkok. Narasinya mengikuti gaya atau metode penceritaan Wuxia dan banyak elemen lain yang ditemukan di seluruh seri juga didasarkan dari kepercayaan Tiongkok.

Naga dan Phoenix yang jadi ikon pada seri Shenmue melambangkan keseimbangan, sementara organisasi jahat yang mengancam Ryo dan teman-temannya, memiliki struktur yang mencerminkan mitologi empat penjaga. Selain itu, tujuan utama dari organisasi jahat itu juga untuk membangkitkan Chiyou – dewa perang Tiongkok.

Hampir semua peristiwa dan karakter pada seri Dynasty Warriors berkaitan dengan cerita rakyat Tiongkok. Faktanya, game dari Koei Tecmo terinspirasi dari novel abad ke-14 berjudul Romance Of The Three Kingdoms. Akan tetapi, meski banyak karakter dalam novel tersebut adalah orang sungguhan, novel tersebut dianggap sebagai karya fiksi karena beberapa kebebasan kreatif yang diambil oleh penulisnya.

Dynasty Warriors pun juga mengubah kemampuan dan sifat dari beberapa karakternya seperti Lu Bu yang dibesar-besarkan dengan penggambaran kekuatan bak dewa dan Cao Cao, yang ditampilkan positif padahal di novelnya, ia adalah karakter negatif.

Sekiro: Shadows Die Twice berlatar di Jepang era Sengoku dan dipenuhi dengan mitologi yang berasal dari era itu. Banyak karakter dan bos pada game ini, didasarkan pada orang atau makhluk yang dapat ditemukan dalam cerita rakyat Jepang. Salah satu contoh yang paling menonjol adalah Tengu of Ashina.

Nama dan penampilan dari karakter NPC itu mengambil referensi langsung dari makhluk legendaris yang dikenal sebagai Tengu. Tengu dapat ditemukan di seluruh cerita rakyat Jepang dan aslinya, memiliki bentuk burung pemangsa. Namun seiring berjalannya waktu, penggambaran Tengu jadi lebih mirip manusia seperti yang ada di Sekiro.

Seri Tomb Raider meminjam elemen mitologi Asia di beberapa entrinya, terutama di versi reboot-nya yang dirilis pada tahun 2013. Tomb Raider (2013) berlatar di pulau Yamatai dan plotnya berpusat pada Ratu Matahari, Himiko. Kedua detail itu diangkat dari cerita rakyat Jepang.

Himiko sendiri dipercaya merupakan putri dari Kaisar Suinin dan memerintah wilayah Yamatai. Himiko juga dikatakan sebagai pendeta tertinggi di salah satu kuil paling suci dan tertua di Jepang – meski kemampuan magisnya yang ditampilkan dalam game, memiliki landasan yang tidak cukup kuat – bahkan dalam cerita rakyatnya sekalipun.

Sama seperti Sekiro, Nioh berlatar di Jepang periode Sengoku. Banyak dari makhluk yang ada pada game ini, terinspirasi dari cerita rakyat Jepang seperti Mujina, Kappa dan Umibozu.

Meskipun terdapat sejumlah kebebasan kreatif dalam penggambaran makhluk-makhluk itu, Nioh tetap melakukan pekerjaan yang luar biasa untuk menghidupkannya. Selain makhluk mitologi, Kodama juga jadi salah satu hal unik yang bisa ditemukan di dalam Nioh. Ada 150 Kodama yang tersembunyi di seluruh dunia pada Nioh Dalam cerita rakyat Jepang, Kodama adalah roh penghuni pohon yang juga disebut sebagai sumber dari anomali misterius di pegunungan atau lembah.

Seri Toukiden kaya akan tema Jepang abad pertengahan dan sangat terinspirasi oleh kepercayaan Shinto, terutama dengan latar tempatnya yaitu Nakatsukuni. Dalam mitologi Jepang, itu adalah dunia di antara surga dan neraka. Pada Toukiden, pemain harus melintasi dunia tersebut sembari melacak dan mengalahkan Oni, makhluk mirip troll yang dapat ditemukan banyak cerita rakyat Jepang.

Toukiden juga memungkinkan pemain untuk “menanam” jiwa tokoh bersejarah Jepang pada senjata mereka. Di sepanjang seri, ada banyak sosok bersejarah seperti itu, dengan masing-masing mampu memberikan senjata pemain kemampuan unik.

Itulah tadi sedikit ulasan menarik mengenai seri game terkenal yang terinspirasi dari mitologi Asia. Ada game lain yang menurutmu mengambil inspirasi dari mitologi serupa? Jika ada, sebutkan di kolom komentar di bawah!