Tiny Bookshop, Cozy Game Impian untuk Pencinta Buku

- Simulasi Mengelola Toko Buku di Kota Fiksi
- Rekomendasikan Buku untuk Pelanggan dengan Interaksi Personal
- Dekorasi Toko dan Eksplorasi Kota yang Dinamis
Pernahkah kamu membayangkan tinggal di sebuah kota kecil di tepi pantai, menghirup aroma laut sambil mengatur dan menjual buku-buku bekas yang penuh cerita? Tiny Bookshop menghadirkan fantasi itu dalam bentuk game yang hangat, menenangkan, dan penuh interaksi manis dengan para penduduk kota.
Dikembangkan Neoludic Games dan diterbitkan Skystone Games pada 7 Agustus 2025, game ini mengajak kamu menjalani kehidupan sebagai pemilik toko buku keliling di kota fiksi Bookstonbury-by-the-Sea. Dari memilih lokasi berjualan, merekomendasikan buku, sampai ikut menyaksikan peristiwa kehidupan para penduduk, semuanya disajikan dalam suasana cozy yang bikin betah berlama-lama.
1. Mengelola toko buku kecil di kota tepi laut

Tidak semua orang bisa mempunyai toko buku di dunia nyata, apalagi yang letaknya di tepi pantai dengan pemandangan laut biru. Tiny Bookshop memberikanmu kesempatan untuk merasakan pengalaman itu dalam bentuk simulasi. Kamu bebas mengatur stok buku dari berbagai genre sesuai dengan selera pelanggan sambil melihat mereka mampir, tersenyum, lalu membawa pulang buku rekomendasimu.
2. Menjadi pakar buku untuk pelanggan

Kamu pernah menjadi teman yang dimintai rekomendasi buku, tidak? Di game ini, kemampuan itu bisa menjadi kunci sukses. Pelanggan akan datang dengan cerita atau permintaan khusus dan kamu harus memilih buku yang tepat untuk mereka. Momen-momen ini membuat interaksi terasa personal, apalagi kamu mulai mengenal karakter pelanggan seiring dengan berkembangnya storyline.
3. Dekorasi dan fitur unik untuk toko impian

Toko bukumu bukan sekadar rak dan meja. Kamu bisa menambahkan elemen dekorasi yang memengaruhi penjualan dan membuka mekanisme baru. Misalnya, memasang mesin kopi untuk penghasilan tambahan atau menempelkan poster band lokal untuk membantu promosi konser mereka. Tiap dekorasi membawa cerita seolah toko buku ini benar-benar bagian dari kehidupan komunitas.
4. Menjelajahi kota yang hidup dan berwarna

Bookstonbury-by-the-Sea bukan sekadar latar statis. Kamu bisa memilih lokasi berjualan tiap harinya, mulai dari alun-alun hingga dermaga. Masing-masing tempat menawarkan misi baru, pemandangan berbeda, dan kejadian musiman yang mengubah suasana kota.
Perubahan musim juga membuat dunia terasa dinamis. Dari festival musim panas hingga hujan pada musim gugur, momen-momen membawa pesona sendiri.
5. Berteman dengan penduduk lokal

Salah satu hal unik dari Tiny Bookshop ada pada interaksi sosialnya. Tiap penduduk kota punya ceritanya masing-masing. Ada yang lucu, hangat, dan kadang mengharukan. Kamu bisa membantu mereka ikut dalam petualangan kecil dengan menyelesaikan misi yang diberikan atau menjadi teman mengobrol di sela kesibukan.
6. Utopia kecil di tengah hiruk pikuk dunia

Visi Tiny Bookshop lebih dari sekadar game simulasi. Ia menawarkan fantasi hidup yang jauh dari hiruk pikuk kapitalisme, seperti gerakan tiny house atau van life, tetapi dengan toko buku kecil sebagai pusatnya. Mungkin inilah alasan mengapa game ini terasa menenangkan. Ia mengajak kamu membayangkan kehidupan sederhana dan penuh makna, tempat buku yang direkomendasikan olehmu dapat menginspirasi karakter lain dalam menjalani kehidupan mereka.
Tiny Bookshop sudah dirilis pada 7 Agustus 2025 di Steam (Windows, Mac, dan Linux) dan Nintendo Switch dengan harga 19,99 dolar Amerika Serikat (sekitar 300-an ribu rupiah). Jadi, kalau kamu siap meninggalkan hiruk pikuk dan masuk ke dunia di mana aroma buku bekas dan angin laut menjadi bagian dari harimu, cozy game ini wajib masuk ke daftar mainmu.