Menjelang Pemilu 2024, masyarakat perlu waspada akan menyebarnya konten hoaks yang menyesatkan dan dikemas dalam bentuk teknologi deepfake. Deepfake memang belum banyak diketahui dan disadari oleh masyarakat awam. Namun, ancaman ini telah menjadi perhatian serius di ranah cybersecurity.
Mengutip TechTarget, deepfake merupakan produk kecerdasan buatan (AI) yang mengarah pada manipulasi gambar, video, audio, untuk menciptakan konten palsu yang seakan-akan dibuat menyerupai aslinya. Bentuknya dibuat semirip mungkin sehingga masyarakat awam sulit untuk membedakan mana yang asli dan imitasi (tiruan). Tak heran bila deepfake menjadi ancaman serius yang diprediksi bakal memengaruhi opini publik dan memanasnya situasi jelang Pemilu 2024 besok, Rabu (14/2/2024).
Sekilas deepfake ini memang tidak berbahaya. Namun, di tangan orang yang salah teknologi ini berpotensi membawa petaka. Sebagai gambaran, deepfake ini muncul saat beredarnya rekaman suara Presiden Joko Widodo seolah menyanyikan lagu "Asmalibrasi" yang dipopulerkan oleh Soegi Bornean. Kemudian, rekaman suara ini viral di media sosial dan setelah diselidiki lebih mendalam ternyata memang olahan dari AI coversong.
Apabila ini dibawa ke ranah Pemilu 2024, deepfake bisa menjadi senjata mematikan untuk mengelabuhi opini masyarakat yang mencederai marwah kontestasi pemilihan umum yang seharusnya berjalan demokratis dan mengedepankan asas "Luber Jurdil". Agar kamu tidak menjadi korban selanjutnya, penting untuk memperhatikan sederet tips seputar menangkal deepfake berikut!