7 Perbedaan Utama HP Android dan iPhone, Mau Pindah?

Dilansir dari Statista, pada kuartal pertama tahun 2021, toko aplikasi resmi Apple – App Store, memiliki sekitar 2,22 juta aplikasi. Sementara angka itu terbilang banyak, App Store masih kalah dari Google Play Store yang ada di Android, yang punya sekitar 3,4 juta aplikasi.

Alasan utama mengapa App Store punya lebih sedikit aplikasi adalah karena regulasi terkait aplikasi yang bisa masuk atau dipasarkan lebih ketat. Meski berjarak sekitar 1 juta aplikasi, App Store di satu sisi terkadang memiliki aplikasi atau game eksklusif yang hanya tidak dapat dinikmati di Android seperti Enlight, Hyperlapse dan berbagai game di Apple Arcade.

Apple ID merupakan akun yang nantinya bisa digunakan untuk tidak hanya mengakses iPhone, namun juga perangkat Apple lainnya seperti iPad dan Mac. Dengan Apple ID, pengguna jadi bisa memindah file seperti kontak, catatan, foto dan dokumen dengan lebih mudah, namun sayangnya untuk sesama perangkat Apple saja. Karena ekosistem yang “kurang bersahabat” dengan perangkat lain, contohnya PC dengan sistem operasi Windows, memindah file jauh lebih sulit proses pemindahan harus lewat iCloud atau Google Drive, dan tidak bisa langsung lewat kabel data seperti Android.

Perbedaan yang paling mudah ditemukan di iPhone dibanding Android adalah aplikasi bawaan yang berbeda. Jika Android punya Google Calendar, Gmail dan Google Chrome, iPhone punya aplikasi serupa namun berbeda seperti Mail, Calendar dan Safari.

Meski secara fungsi sama, tentu butuh sedikit waktu untuk menyesuaikan di aplikasi baru. Kabar baiknya, tidak seperti aplikasi bawaan iPhone yang sulit ditemukan di Android, aplikasi bawaan Android bisa ditemukan dan diunduh dengan mudah di App Store. Dengan begitu, pengguna tak harus sepenuhnya “move on” dari Android ketika beralih ke iPhone.

Ketika pertama kali menggunakan iPhone, dalam beberapa bulan setelahnya, pengguna akan mendapat banyak pembaruan software. Apple melakukan segudang pembaruan tersebut bukan tanpa alasan, dengan sebagian besar dilakukan untuk membawa fitur baru dan menambal masalah yang berkaitan dengan keamanan maupun performa.

Di samping update minor itu, tiap tahunnya iPhone juga akan mendapat update major berupa pembaruan iOS versi terbaru. Yang menarik, Apple tidak pelit untuk terus membuat iOS versi terbaru kompatibel di iPhone yang telah dirilis 5-6 tahun silam.

Pengguna Android dimanjakan dengan fitur kustomisasi yang beragam mulai dari ikon aplikasi hingga tema UI. Sayangnya, kebebasan untuk menuangkan kreativitas serupa tidak tersedia di iPhone.

HP garapan Apple itu hanya menyediakan sedikit fitur kustomisasi seperti mengganti wallpaper, membuat folder untuk aplikasi tertentu, mengkustomisasi widget dan mengganti layout dari aplikasi-aplikasi yang ditampilkan. Sebenarnya iPhone bisa punya kustomisasi lebih beragam namun satu-satunya cara hanyalah jailbreak dan itu tidak direkomendasikan karena dapat membuat iPhone gampang terjangkit malware.

Android punya satu keunggulan yang sayangnya hingga kini masih belum bisa diselesaikan iPhone. Satu keunggulan itu adalah penyimpanan eksternal di mana pengguna bisa menggunakan kartu microSD untuk menemani penyimpanan internal yang sudah ada.

Meski terdengar sepele, adanya opsi penyimpanan eksternal sangat penting karena dengannya, pengguna jadi tidak perlu menyimpan file di cloud atau perangkat lain, jikalau penyimpanan internal habis. Oleh karena itu, jika beralih ke iPhone, usahakan untuk sekalian membeli varian dengan penyimpanan internal besar.

Sebagian besar smartphone Android saat ini menggunakan port USB-C untuk pengisian daya dan transfer file, yang mana itu bagus terlebih dengan sebagian besar perangkat lain saat ini juga telah mendukung USB-C. iPhone di sisi lain masih bergantung pada port/kabel Lightning buatan Apple sendiri yang tidak se-universal USB-C karena hanya sedikit perangkat yang telah mendukung jenis port/kabel itu. Selain menawarkan fleksibilitas tinggi karena bisa digunakan di banyak perangkat, USB-C juga mendukung teknologi fast-charging lebih gesit seperti OnePlus 9 Pro misalnya, yang bisa isi daya dari 0-100 persen dalam waktu 30 menit saja.

Demikian tadi sedikit ulasan mengenai beberapa perbedaan yang perlu diketahui sebelum beralih dari Android ke iPhone. Untuk kamu sendiri, lebih suka iPhone atau Android?