Duh, Bard Justru Berikan Informasi Salah saat Demo Pertama!

Hal yang memalukan bagi Google terkait AI buatan mereka

Demi merespons kehadiran ChatGPT yang dipuji oleh banyak pihak, Google akhirnya merilis Bard, sebuah AI chatbot yang mereka klaim bisa saingi ChatGPT. Google memang merajai teknologi AI selama beberapa tahun belakangan, dengan dukungan teknologi dari Google, rasanya klaim bisa menyaingi ChatGPT merupakan klaim yang masuk akal. Google punya segala resource untuk 'mendidik' Bard dengan teknologi AI mereka.

Sayang beribu sayang, ekspektasi tinggi kepada Bard langsung jatuh ketika demo pertamanya berjalan. Ambisi Google untuk meningkatkan, bahkan menggantikan, peran search engine dengan Bard harus menghadapi kenyataan pahit. Saat demo pertama, Bard justru berikan kesalahan faktual. Padahal ia diklaim bisa memiliki akses ke informasi terkini yang (seharusnya) membuat Bard bisa jauh menandingi ChatGPT.

Berikan kesalahan faktual saat demo

Google merilis Bard pada Selasa (07/02/2023) dengan memberikan GIF demo pertamanya di media sosial. Dalam GIF tersebut, Bard menjawab pertanyaan: "Penemuan baru apa dari Teleskop Luar Angkasa James Webb yang dapat saya ceritakan kepada anak saya yang berusia 9 tahun?"

Bard menawarkan tiga poin sebagai jawabannya. Salah satunya adalah informasi bahwa Teleskop Luar Angkasa James Webb merupakan teleskop yang "mengambil gambar pertama dari sebuah planet di luar tata surya kita sendiri."

Meskipun ditulis dengan gaya bahasa yang meyakinkan, namun ternyata informasi tersebut merupakan informasi yang salah. Melansir situs resmi NASA, gambar pertama dari sebuah planet di luar tata surya diambil pada tahun 2004. Sementara Teleskop Luar Angkasa James Webb sendiri baru diluncurkan pada 2021 silam.

Sebagai sebuah kecerdasan buatan yang berambisi bisa meningkatkan, bahkan menggantikan, peran search engine, kesalahan informasi seperti ini bisa sangat fatal. Terlebih, Google sendiri mengklaim bahwa Bard bisa memberikan informasi terkini.

Baca Juga: Microsoft Umumkan Bing Versi Baru, Hasil Integrasi dengan OpenAI!

Masalah utama dengan AI chatbot

Duh, Bard Justru Berikan Informasi Salah saat Demo Pertama!ilustrasi Bard (blog.google)

Kesalahan informasi yang diberikan oleh Bard ini menunjukkan masalah utama dari sebuah kecerdasan buatan atau AI Chatbot, baik Bard maupun ChatGPT. Mereka punya tendensi untuk menuliskan informasi (baik itu salah atau benar) dengan tone tulisan yang penuh percaya diri. Hal tersebut memang cukup wajar karena sifat AI chatbot memang sejatinya adalah sistem autocomplete.

Melansir The Verge, alih-alih menanyakan database fakta yang terbukti untuk menjawab pertanyaan, mereka dilatih tentang kumpulan teks yang sangat besar dan menganalisis pola untuk menentukan kata mana yang mengikuti kata berikutnya dalam kalimat tertentu. Dengan kata lain, hasil dari AI chatbot ini merupakan "kemungkinan paling mungkin", bukan "fakta". 

Manusia tetap harus jeli lakukan verifikasi

Duh, Bard Justru Berikan Informasi Salah saat Demo Pertama!ilustrasi Bard (blog.google)

Pada akhirnya kita sebagai manusia memang dituntut untuk lebih jeli dalam melakukan verifikasi. Baiknya kita memperlakukan AI chatbot seperti Bard dan ChatGPT layaknya kita memperlakukan internet untuk saat ini. Tiap informasi yang diberikan wajib hukumnya untuk diverifikasi.

Dalam kasus Bard sendiri, Google mengatakan bahwa saat ini Bard memang masih dalam proses pengujian terpercaya. Sehingga masih sangat mungkin untuk melakukan kesalahan.

"Kami menyoroti pentingnya proses pengujian yang ketat, sesuatu yang kami mulai minggu ini dengan program Penguji Terpercaya kami. Kami akan menggabungkan umpan balik eksternal dengan pengujian internal kami sendiri untuk memastikan respons Bard memenuhi standar kualitas, keamanan, dan landasan yang tinggi dalam informasi dunia nyata,” ujar Google seperti dikutip IDN Times dari The Verge.

Baca Juga: Google Umumkan Bard, AI Chatbot yang akan Jadi Pesaing ChatGPT

Topik:

  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya