Bukan rahasia umum lagi jika perangkat Mac jauh lebih aman dari PC atau laptop berbasis Windows. Selain dikenal lebih premium dan punya kualitas tak tertandingi, fitur keamanan yang ditawarkan perangkat Mac juga terkenal karena jauh lebih tangguh dibanding fitur keamanan yang ada di perangkat Windows.
Mengapa bisa seperti itu? Apa saja faktor yang membuat perangkat Mac jauh lebih dari perangkat Windows? Berikut ulasan lengkapnya.
Guna mencegah pengguna Mac terkena cyberattack, Apple membuat mode yang bisa pengguna aktifkan untuk menghentikan atau setidaknya mencegah serangan semacam itu. Mode tersebut bernama Lockdown Mode di mana sebagian besar lampiran dari pesan tidak akan berfungsi, akses web via browser dibatas dan FaceTime dari orang yang belum pernah dihubungi akan otomatis diblokir. Selain di Mac, mode serupa juga bisa ditemukan di iPhone dan iPad yang menjadi iOS 16 atau iPadOS 16 dan diatasnya.
Aplikasi Mail di macOS memiliki beberapa fitur yang membuatnya jauh lebih aman dibanding aplikasi atau layanan email pihak ketiga. Salah satu di antaranya adalah fitur Mail Privacy Protection.
Fitur tersebut dapat menyembunyikan aktivitas email pengguna dengan menutupi alamat IP dan memuat konten di latar belakang sehingga email tracker tidak bisa melihat aktivitas pengguna. Selain itu, ada pula fitur bernama Hide My Email yang dapat menyembunyikan email pengguna ketika membuat akun atau mengisi formulir online.
Di samping beberapa cara untuk mencegah malware, macOS juga memiliki dua fitur yang dapat menjaga perangkat Mac pengguna dari program atau proses berjalan yang mencurigakan. Yang pertama adalah Gatekeeper yang bakal mengkarantina aplikasi yang pengguna unduh atau coba install dari internet, dan menggunakan Xprotect untuk memindai malware. Yang kedua adalah SIP (System Integrity Protection), fitur tersembunyi yang bakal menghentikan proses yang sedang berjalan dari memodifikasi file atau direktori sistem.
Sistem operasi utama dari perangkat Mac yaitu macOS menggunakan teknologi virtual sandbox untuk membatasi apa yang bisa diakses oleh aplikasi yang telah terinstal. Maka dari itu, aplikasi hanya bisa menggunakan file sistem secara terbatas kecuali diberi akses oleh pengguna.
Contoh, jika suatu aplikasi meminta informasi lokasi dan sebelum tidak diberikan oleh aplikasi tersebut, maka macOS akan langsung memblokir permintaan semacam itu. Hal tersebut bertujuan agar malware yang berhasil lolos Gatekeeper, tidak bisa membuat kerusakan yang lebih parah.
Pada 2011 silam, Apple mengumumkan fitur yang dapat mengenkripsi semua informasi di penyimpanan perangkat Mac. Fitur tersebut bernama FileVault dan ketika dinyalakan, pengguna harus memasukkan password setelah sign out dan jika tidak, semua informasi yang tersimpan di FileVault tidak akan bisa dibaca.
FileVault menggunakan teknologi XTS-AES 128 yang banyak dianggap sebagai enkripsi kelas militer. Alhasil, siapapun tidak bisa mengaksesnya kecuali mengetahui password atau memiliki recovery key yang tertaut.
Windows dan macOS dibangun menggunakan infrastruktur yang berbeda. Jika Microsoft di awal-awal dibangun menggunakan MS-DOS, Apple membangun macOS menggunakan Unix. Unix sendiri dikenal lebih aman dan digunakan oleh banyak sistem operasi seperti Linux atau yang digunakan di konsol seperti PlayStation.
Karena banyak digunakan, akhirnya ada banyak pihak yang berusaha untuk membuat Unix jadi lebih aman lagi. Windows di sisi lain, melakukan usaha semacam itu seorang diri.
Agar lebih aman, Apple membuat komponen yang diusung perangkat Mac, memiliki fitur keamanannya sendiri. Salah satunya adalah prosesor M-Series yang memiliki Secure Enclave untuk memproteksi kata sandi ketika login dan akan secara otomatis mengenkripsi data pengguna.
Meski jadi bagian dari prosesor, Secure Enclave berada di 'silicon' terpisah sehingga bisa meminimalisir serangan malware, di samping memastikan data dari Face ID atau Fingerprint ID tetap aman.
Itulah tadi ulasan mengenai beberapa alasan mengapa macOS jauh lebih aman dibanding Windows. Untuk kamu sendiri, apakah kamu tim macOS atau Windows?