Biohacker: Gabungkan Biologis dengan Teknologi, Ini 6 Info Tentangnya!
Sudah ada komunitasnya dan pelakunya ada banyak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam film-film yang kita tonton, khususnya sains fiksi, kita sering menemui kehadiran manusia setengah robot yang mana beberapa bagian tubuhnya sudah diganti dengan teknologi. Bukan lagi manusia, melainkan kita menamainya sebagai cyborg. Karena itu film, pastinya kita berpikiran kalau itu tidak akan mungkin terjadi di dunia nyata. Pada kenyataannya itu salah.
Lewat perkembangan teknologi yang semakin menjadi-jadi, beberapa orang mencoba untuk melakukan eksperimen. Bukan eksperimen sederhana seperti yang biasa kita lakukan, melainkan eksperimen yang bisa terbilang gila, yaitu memasangkan seperangkat gadget ke dalam tubuh. Seperti Tony Stark dalam film Iron Man yang memasangkan baterai di bagian jantungnya untuk terus bisa memompanya. Itu dinamakan biohacker.
Jangan kaget. Bukan satu, dua orang saja yang mulai melakukan ini melainkan ada beberapa orang. Diperkirakan pergerakan yang sudah dimulai sejak 1998 itu sudah memiliki pengikut hingga lebih dari 5.000 orang untuk di Amerika saja. Seperti apakah mereka?
1. Biohacker me-hacking tubuhnya sendiri untuk berfungsi lebih baik
Bukan hanya untuk alasan keren-kerenan saja, biohacker mengubah tubuhnya sendiri demi sebuah tujuan, yaitu untuk memaksimalkan fungsi tubuh mereka dari segi biologis. Ibaratnya seperti implementasi mesin ke jantung untuk terus membuatnya berdetak. Perbedaannya adalah semua implementasi mereka coba lakukan sendiri atau lebih tepatnya dengan etika do-it-yourself.
Baca Juga: 7 Gadget dan Teknologi Paling Menakjubkan yang Ditampilkan di MWC 2019
Editor’s picks
Baca Juga: 7 Smartwatch Ini Teknologinya Sudah Didukung Sensor Detak Jantung