Bluestacks, Nox atau Gameloop: Mana Emulator Terbaik?

Salah satu fitur unggulan Bluestacks adalah kontrol dan mapping untuk keyboard yang dapat sepenuhnya dikustomisasi. Bluestacks bahkan juga menyediakan mode keyboard bawaan untuk game shooting dan MOBA sehingga pemain tidak perlu repot-repot melakukan mapping secara manual.

Selain itu, ada pula fitur Multi-Instance di mana pemain dapat bermain game yang sama di lebih dari satu akun yang berbeda. Untuk lain-lain, Bluestacks juga hadir dengan fitur perekaman beserta screenshot dan dukungan untuk menggunakan GPU diskrit.

Sulit untuk mendapatkan emulator dengan performa sempurna, namun Bluestacks termasuk ke dalam salah satu emulator dengan performa yang terbilang juara. Di awal, beberapa game yang dimainkan di Bluestacks memang agak lag, namun tidak berpengaruh apapun terhadap gameplay ataupun kenyamanan bermain.

Waktu peluncuran game agak butuh waktu, namun emulatornya dimuat dengan sangat cepat. Lalu, begitu game dimulai, Bluestacks dapat menjalankan game sama lancarnya dengan di HP.

Jika dibandingkan dengan Bluestacks, Nox Player terbilang minim fitur. Kendati demikian, Nox memiliki fitur multi-instance sendiri yang mereka sebut Multi-Drive. Lalu, fitur keyboard mapping pada Nox juga bisa dikustomisasi sesuka hati.

Yang paling berbeda antara Nox dengan Bluestacks adalah pemain harus mengatur profil sedari awal di Nox. Ini berbeda dengan Bluestacks yang punya beberapa profil bawaan yang bisa pemain pilih. Kemudian, apabila resolusi game di Bluestacks bisa diatur hingga Quad HD, Nox hanya “mentok” di FHD saja.

Berbeda dengan Bluestacks yang hampir minim lag, lag dan stutter seakan jadi sesuatu yang biasa terjadi jika memainkan game Android via Nox. Emulator memang dimuat dengan cepat, namun waktu untuk memuat game terbilang cukup lama.

Dan ketika digunakan bermain game, Nox terlihat kesulitan untuk bisa berjalan dengan kinerja yang stabil. Terlebih untuk berbagai game berat dengan grafis tinggi, Nox memberikan cukup banyak lag. Kendati demikian, Nox masih aman dan nyaman ketika digunakan bermain game dengan visual sederhana.

Ketika berbicara mengenai fitur, Gameloop punya banyak fitur untuk pemainnya. Ini mungkin tidak memiliki fitur semacam multi-sync, namun ada fitur non-cheating yang akan aktif secara otomatis ketika bermain game.

Lalu, fitur-fitur umum seperti screenshot, perekaman gameplay dan keyboard mapping juga tersedia. Di pengaturannya, Gameloop hanya menyediakan resolusi maksimal di 720p, namun pengguna tetap bisa mengaturnya secara manual ke 1080p. Selain itu, pemain juga bisa mengubah DPI antara 160 hingga 480.

Di antara Bluestacks dan Nox Player, Gameloop jadi yang paling cepat ketika memuat emulator ataupun scrolling di user-interface yang simpel namun intuitif. Spesifikasi minimal untuk menggunakan Gameloop juga tergolong paling rendah di banding yang lainnya.

Untuk performa keseluruhan, Gameloop sangat lancar hampir tanpa lag saat bermain game. Akan tetapi, itu hanya berlaku untuk game yang disediakan atau “didukung” oleh Gameloop seperti PUBGM dan CODM. Sementara, berbagai game “non-Gameloop” seperti Asphalt 9 berjalan dengan sangat buruk.

Ketiga emulator yang dibahas di atas yaitu Bluestacks, Nox Player dan Gameloop, semuanya adalah emulator sempurna untuk bermain game Android di PC. Ketiganya tentu tidak sempurna, namun Bluestacks lebih direkomendasikan untuk sebagian besar aplikasi dan game.

Terlebih, Bluestacks juga menyediakan preset kontrol yang sangat membantu para pemain. Namun, jika game yang dimainkan adalah sejenis game dari Tencent seperti CODM dan PUBGM, maka tidak ada yang lebih baik dari Gameloop. Sementara itu, Nox jadi yang paling tidak disarankan.

Itulah tadi ulasan sekaligus perbandingan mana yang terbaik di antara Bluestacks, Nox Player dan Gameloop. Perlu dicatat, bahwa terlepas dari optimalisasi emulator yang baik, diperlukan juga PC atau laptop dengan spesifikasi mumpuni untuk bisa menjalankan berbagai game Android dengan lancar dan minim lag.