TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Fitur Keren Bard AI, Kompetitor ChatGPT!

Jadi kompetitor menarik untuk Bing AI dan ChatGPT

unsplash.com/Mojahid Mottakin

Dalam kompetisi AI, Google terbilang cukup lambat. ChatGPT dirilis pada November tahun lalu dan Microsoft, mengikuti satu bulan setelahnya lewat Bing AI. Tak mau kalah dari Microsoft, Google juga meluncurkan AI serupa dalam bentuk Bard AI. Pada acara I/O 2023 beberapa waktu yang lalu, Google mengumumkan berbagai fitur baru untuk Bard AI yang membuatnya makin menarik lagi. Apa saja itu? Berikut ulasannya.

1. Tak ada lagi waitlist

waitlist di Bard AI (dok. Google)

Meski ini bukan fitur yang sepenuhnya baru jika dibandingkan dengan yang lain di daftar ini, sangat menyenangkan ketika mengetahui bahwa Google telah menghilangkan waitlist untuk menggunakan Bard AI. Artinya, siapa pun kini bisa menggunakan Bard AI tanpa harus antre terlebih dahulu. Jika kamu selama ini mengakses Bard menggunakan VPN, maka sekarang kamu tidak perlu melakukan itu lagi. Bard AI kini sudah bisa diakses di lebih dari 180 negara termasuk Indonesia.

2. Mode gelap

Mode Gelap di Bard AI (dok. Google)

Dark Mode atau Mode Gelap menjadi salah satu fitur visual yang banyak diaplikasikan dalam beberapa tahun terakhir dan Google mendengar permintaan pengguna dengan menambahkan Mode Gelap ke dalam situs Bard AI. Untuk mengaktifkan Mode Gelap, kamu hanya perlu mengklik tombol atau ikon yang tersedia di bagian kiri bawah situs. Jika kamu menggunakan Bard AI dari HP, maka langsung saja klik ikon menu di bagian atas kanan layarmu dan klik tombol Mode Gelap.

Baca Juga: 7 Aplikasi Menarik Buatan Google yang Tidak Banyak Orang Tahu

3. Integrasi dengan produk Google dan plugin pihak ketiga

ilustrasi Google Bard (pexels.com/Mojahid Mottakin)

Yang satu ini menjadi salah satu fitur terbesar yang dibawa Bard AI sejak pertama kali diumumkan. Bard AI memang masih belum sebaik kompetitornya seperti Bing AI dan ChatGPT, namun lewat fitur yang satu ini, Bard AI jadi bisa lebih baik lagi. Fitur yang dimaksud adalah integrasi dengan produk Google seperti Google Maps dan Sheets, dan plugin pihak ketiga. Jika dieksekusi dengan sangat baik, fitur yang satu ini sangat berpotensi untuk membuat Bard AI melampaui chatbot yang lain.

4. Image prompting

image prompting di Bard AI (dok. Google)

OpenAI menjanjikan fitur image prompting melalui perilisan GPT-4. Sayangnya hingga kini, fitur tersebut belum benar-benar diaplikasikan ke dalam ChatGPT. Kabar baiknya, fitur serupa akan hadir di Bard AI di mana fitur tersebut akan ditenagai oleh Google Lens, teknologi yang telah Google kembangkan dalam bertahun-tahun terakhir. Bagi yang tidak tahu, image prompting memungkinkan pengguna untuk mengajukan pertanyaan menggunakan gambar, di samping menggunakan teks.

5. Membuat gambar menggunakan Adobe Firefly

kolaborasi Google dan Adobe (dok. Google)

Midjourney merupakan salah satu AI cerdas yang memungkinkan pengguna untuk membuat sebuah gambar, hanya dengan teks. Yang menarik, fitur serupa akan dibawa oleh Bard AI memanfaatkan Adobe Firefly. Sederhananya, Adobe Firefly sama seperti Midjourney di mana pengguna bisa menciptakan gambar hanya bermodalkan teks. Tidak diketahui bakal sedalam apa integrasi Adobe Firefly di Bard AI, namun dari apa yang dipamerkan di Google I/O tahun ini, fitur tersebut akan tampak sangat menarik.

6. Tool untuk mengekspor konten

ilustrasi Bard (blog.google)

Salah satu fitur yang tidak ada dari sebagian besar chatbot seperti ChatGPT dan Bing AI adalah dukungan untuk mengekspor konten ke format yang diinginkan. Contoh, membuat tabel di ChatGPT dan memindahnya ke Word atau Excel bisa sangat sulit dan hasilnya terkadang berantakan. Untungnya, Google mengatasi masalah tersebut pada Bard AI dengan menerapkan fitur di mana pengguna bisa mengekspor konten yang telah mereka buat ke Sheets atau Docs dengan hasil yang lebih baik.

Baca Juga: 7 Fitur Terbaik yang Hanya Ada di Google Pixel, Canggih!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya