TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kamu Nggak Akan Percaya Para Hackers Memburu Korban Lewat 5 Cara Ini

Ini bukan fiksi ilmiah guys

meaww.com

Hacker jahat adalah mereka menyerang sebuah sistem untuk kepentingannya sendiri. Kini, para hacker telah berevolusi dan melahirkan cara-cara yang semakin canggih untuk memburu korbannya. Beberapa bahkan sulit dipercaya karena terkesan fiksi. Penasaran seperti apa? Ini dia 5 cara hacker ‘memburu’ korbannya. Yuk proteksi diri!

1. Melakukan social engineering yang seolah menghipnotis korbannya

Shutterstock/Prostock-studio

Dengan metode ini, seorang hacker bahkan tidak perlu mencuri banyak data untuk menipu korbannya. Hanya dengan mengetahui beberapa informasi soal identitas dan apa saja yang sudah dilakukan oleh korbannya, para hacker hanya perlu menelpon korbannya untuk melancarkan aksinya. 


Contoh kasus social engineering yang baru saja terjadi adalah kasus Maia Estianty yang tertipu jutaan rupiah oleh oknum yang mengaku sebagai pengemudi ojek online. Makanya, hati-hati kalau terima telepon ya guys. Apalagi kalau kamu sampai disuruh ini-itu, jangan mau!

2. Mencuri data pengguna internet

Shutterstock/SFIO CRACHO

Hacker punya banyak cara untuk mencuri data para pengguna internet. Salah satu yang lebih canggih dari social engineering adalah dengan melakukan intercepting atau mencegat informasi yang berkeliaran di jagat maya. Salah satu hal yang sering mereka intercept ini adalah jalur komunikasi antar seseorang atau organisasi ke orang dan/atau organisasi lainnya.

Biar nggak bingung, contoh kasusnya seperti ini: kamu lagi chatting dengan temanmu. Para hacker ini bisa intercept jalur komunikasi kamu berdua dan membaca seluruh isinya. Ngeri ‘kan? Inilah risikonya jika kamu chatting menggunakan aplikasi yang nggak dilengkapi teknologi enkripsi tingkat tinggi. Makanya, sebaiknya kamu menggunakan aplikasi chatting yang menawarkan enkripsi 256-bit AES seperti Utopia

IDN Times/Utopia Network

Buat kamu yang belum tahu, Utopia adalah sebuah jaringan peer-to-peer yang menyediakan keamanan tingkat tinggi. Dengan menggunakan aplikasi Utopia, seluruh chat kamu akan terenkripsi dengan baik, sehingga jika di-intercept dan dibaca oleh para hacker, pesan yang muncul hanyalah serangkaian kode yang nggak bisa dibaca. Di dalam chatroom, kamu juga bisa kirim-kirim stickers lucu supaya ngobrol jadi lebih seru lagi. 

IDN Times/Utopia Network

Selain itu, Utopia juga nggak punya satu server sebagai pusat penyimpanan dan transmisi data. Melainkan semua komputer yang terinstal aplikasi Utopia akan menjadi node yang mentransmisikan data jaringan yang sudah terenkripsi. Teknologi peer-to-peer dari Utopia juga memastikan aktivitasmu dalam jaringan nggak bisa dipantau oleh pihak-pihak yang bermaksud jahat, karena seluruh jaringan komunikasi telah terproteksi dengan kriptografi curve eliptik berkecepatan tinggi Curve25519 yang super aman. Jadi, dengan menggunakan jaringan Utopia, kamu bisa mendapatkan keamanan dari serangan para hackers jahat.

3. Mengakses kamera dan mic dari smartphone dan laptop

Shutterstock/loginovworkshop

Pernah nggak kamu lihat foto Mark Zuckerberg yang menampilkan webcam laptopnya ditutup dengan selotip? Ini bukan tanpa sengaja lho karena salah satu kepiawaian para hacker adalah mengakses kamera dan mengaktifkan mic untuk melihat dan mendengar apa sedang dilakukan korbannya. Jika ternyata mereka melakukan hal-hal yang ‘aneh’ maka bisa dijadikan alasan untuk memeras oleh para hackers

Satu hal yang bikin ngeri adalah kini bukan hanya hackers jahat yang ‘menyadap’ kamera dan mic. Beberapa aplikasi smartphone pun sudah melakukannya selama beberapa waktu. Coba yuk cek kembali permission setiap aplikasi yang ada di smartphone kamu!

4. Memulai aksinya dengan mengakses e-mail korbannya

Shutterstock/Rawpixel.com

Ada hacker yang mencoba cara ‘kasar’ seperti berulang kali berusaha membobol e-mail para korbanya. Ada yang frontal seperti mencoba memasukkan password secara berulang kali, ada pula menanamkan spyware pada komputer sasarannya. Spyware adalah bagian dari malware yang mampu mengintip segala aktivitasmu di dalam jaringan. Yap, itu termasuk alamat e-mail, password, nomor kartu kredit saat belanja online, bahkan situs yang paling sering kamu kunjungi pun bisa ketahuan. 

Makanya, disarankan kamu menggunakan layanan e-mail yang mampu memberikan jaminan keamanan, contohnya seperti uMail yang merupakan bagian dari aplikasi Utopia. Seluruh e-mail yang kamu kirim dengan uMail telah terenkripsi sehingga hanya dibaca oleh si tertuju saja. Pihak ketiga yang ingin mengintip tentu nggak bisa baca isinya. Jadi, aman guys!

IDN Times/Utopia Network

Lalu kepada siapa sih uMail bisa dikirimkan? Untuk saat ini uMail baru bisa digunakan untuk sesama pengguna aplikasi Utopia. Jadi, buat kamu yang sangat concern dengan keamanan data bisa ajak orang-orang yang sering kamu kontak untuk juga menggunakan aplikasi Utopia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya