TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Hal yang Terjadi jika Android Jadi OS Tertutup, Banyak Ruginya?

Salah satunya adalah harga HP Android akan lebih mahal

ilustrasi smartphone dengan OS Android (unsplash.com/@redaquamedia)

Android dikenal sebagai operating system (OS) atau sistem operasi sumber terbuka (open source) artinya OS besutan Google ini bebas diinstal oleh di perangkat manapun selama mematuhi ketentuan. Selain itu setiap orang juga bebas memodifikasi Android karena sifatnya sebagai sistem operasi terbuka.

Oleh karena itu, Android menjadi OS yang memiliki banyak kelebihan. Hal itu termasuk bebas dari biaya lisensi, artinya setiap manufaktur smartphone tidak perlu membayar biaya kepada Google untuk menggunakan OS Android. Ini tentunya berbeda dengan iOS yang merupakan sistem operasi sumber tertutup (closed source) dan juga eksklusif hanya untuk iPhone. Nah, sekarang bagaimana jadinya jika Android berubah menjadi sistem operasi tertutup? Berikut ini hal yang terjadi jika Android jadi OS tertutup. 

1. Terbatasnya kebebasan pengguna untuk kustomisasi perangkat

iOS, contoh sistem operasi tertutup dengan kustomisasi terbatas (unsplash.com@bhaguz)

Jika Android menjadi sistem operasi tertutup, salah satu dampak yang mungkin terjadi adalah pengguna akan kehilangan banyak kontrol dan kebebasan untuk memodifikasi sistem operasi sesuai keinginan. Ini dapat membatasi kemampuan pengguna untuk menyesuaikan keseluruhan pengaturan perangkat. Kita ambil contoh iOS yang sangat terbatas dalam hal kustomisasi pengguna, begitu juga dengan Windows Phone yang dulu pernah ada.

2. Harga smartphone atau tablet Andoid mungkin akan lebih mahal

ilustrasi mengeluarkan banyak uang (freepik.com/rawpixel-com)

Jika Android menjadi sistem operasi tertutup, para produsen smartphone mungkin diharuskan membayar lisensi kepada Google untuk mengadopsi Android sebagai sistem operasinya. Itu menjadikan harga setiap smartphone Android akan menjadi lebih mahal. Mungkin tidak akan ada lagi smartphone Android dengan harga murah dan sangat terjangkau. Bisa kita lihat ketika masih ada Windows Phone, sangat sedikit sekali waktu itu perangkat Windows dengan harga murah. Itu karena Windows Phone merupakan sistem operasi tertutup .

Baca Juga: Alasan Google Camera Layak Dicoba di HP Android Kamu, Fitur Melimpah!

3. Berkurangnya inovasi karena keterbatasan sistem operasi tertutup

sebuah HP Google Pixel, perangkat dengan stock Android murni (unsplash.com/@rmrdnl)

Model sumber terbuka Android telah mendorong banyak inovasi dalam ekosistem perangkat mobile. Jika Android menjadi tertutup, ini bisa menghambat kemampuan pengembang independen untuk berkontribusi pada pengembangan sistem operasi. Dalam hal ini, Google akan menjadi satu-satunya yang berhak memegang kendali sepenuhnya terhadap berbagai inovasi dan fitur di Android. Artinya, tidak akan ada lagi user interface buatan pihak ketiga seperti MIUI, ColorOS, XOS, One UI, dan lainnya. Karena para produsen tidak akan bisa memodifikasi Android yang sudah menjadi tertutup. 

4. Perangkat mungkin berpotensi mengalami masalah keamanan

ilustrasi malware (freepik.com/freepik)

Dalam sistem operasi terbuka, komunitas dapat membantu mendeteksi dan memperbaiki kerentanan keamanan lebih cepat. Dalam sistem tertutup, pemecahan masalah keamanan mungkin lebih bergantung pada pemilik sistem operasi, dalam hal ini Google. Perubahan seperti ini akan mempengaruhi keamanan perangkat Android dan ekosistemnya secara signifikan. Google juga akan memiliki lebih banyak kontrol atas perangkat Android, itu mungkin dapat membuat lebih sulit bagi pengguna untuk menghindari malware dan serangan keamanan.

Baca Juga: 5 Tips sebelum Berpindah dari Android ke iPhone

Verified Writer

Hilman Azis

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya