TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dampak ketika Sinyal 3G Disuntik Mati, Apa Kabar HP Non 4G?

Indonesia bisa lebih cepat menuju 5G

ilustrasi tower pemancar jaringan seluler (pixabay.com/crbertoldo)

Rencana sinyal 3G disuntik mati telah digunakan sejak tahun lalu. Namun, sampai sekarang sejumlah operator di Indonesia belum menghilangkan sinyal 3G sepenuhnya karena masih dilakukan secara bertahap. Teknologi jaringan 3G di Indonesia termasuk cukup lawas. Harusnya, sekarang Indonesia sudah bersiap memasuki era 5G. 

Diketahui, 3G pertama kali masuk ke Indonesia pada 2006. Saat itu, 3G merupakan lompatan yang cukup jauh dari teknologi sebelumnya, 2G. Sinyal 3G memberikan kecepatan internet yang lebih cepat dan memungkinkan perangkat seluler untuk melakukan panggilan video. Sementara itu, 4G masuk ke Indonesia pada sekitar 2013, namun, baru benar-benar menyebar luas beberapa tahun kemudian. Kini, sebagian besar jaringan telekomunikasi di tanah air sudah menggunakan 4G. 

Akan tetapi, tidak semua wilayah di Indonesia sudah terkover oleh 4G. Hal itulah yang menyebabkan terkendalanya rencana suntik mati sinyal 3G oleh beberapa operator. Lalu, jika sinyal 4G sudah benar-benar merata, apa yang akan terjadi jika sinyal 3G disuntik mati oleh semua operator di Indonesia?

Baca Juga: Revolusi 5G, Jaringan Seluler yang Mengubah Cara Berinteraksi

1. HP jadul 3G tidak bisa digunakan

Samsung Galaxy S4, salah satu HP 3G lawas (samsung.com)

Saat ini, sejumlah operator memang telah memulai mematikan sinyal 3G secara bertahap, termasuk Telkomsel. Namun, belum semua operator melakukannya. Jika sinyal 3G benar-benar hilang sepenuhnya, maka semua HP yang masih 3G dan belum mendukung 4G tidak akan bisa digunakan kecuali hanya menggunakan jaringan Wi-Fi. Namun, saat ini sebenarnya terbilang mudah untuk melakukan upgrade ke smartphone 4G karena harganya yang semakin terjangkau. Untuk itu, penting untuk memastikan para pengguna melakukan migrasi perangkat yang sudah mendukung 4G. 

2. Bekas frekuensi 3G bisa untuk 4G dan 5G

ilustrasi 5G (freepik.com/freepik)

Ada keuntungan jika sinyal 3G dimatikan sepenuhnya di Indonesia. Salah satunya adalah bekas frekuensinya bisa digunakan untuk 4G, bahkan 5G. Hal itu sangat mungkin terjadi dengan catatan operator seluler melakukan pembaruan infrastruktur sekaligus perizinan dari pihak terkait. Dengan demikian, penyelenggaraan jaringan 5G di Indonesia bisa dipercepat. 

Sekadar informasi, saat ini Indonesia merupakan salah satu negara yang tertinggal dalam menggelar jaringan 5G. Padahal, beberapa negara telah sukses membangun jaringan 5G sejak beberapa tahun lalu. Dengan dinonaktifkannya 3G, operator telekomunikasi dan penyedia jasa dapat fokus pada pengembangan, peningkatan, dan pengimplementasian 5G. Jaringan 5G dirancang dengan mempertimbangkan kebutuhan perangkat dan teknologi masa depan, seperti IoT, smart city, dan augmented reality. Ketika 3G dihapuskan, sumber daya yang sebelumnya digunakan oleh jaringan tersebut dapat dialokasikan lebih baik untuk mendukung teknologi terbaru.

Baca Juga: 5 Tips Mengembalikan Sinyal 4G yang Tiba-tiba Hilang, Efektif!

Verified Writer

Hilman Azis

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya