TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Fitur Fact-Checking Instagram yang Menuai Perdebatan, Ini 7 Faktanya!

Instagram bermaksud untuk memerangi hoaks dan fake news

aolcdn.com

Fact-checking atau pemeriksaan fakta kini sangat diperlukan mengingat banyaknya hoaks dan fake news (berita palsu) yang beredar di dunia maya. Instagram ternyata tidak mau kalah. Kamis lalu (16/9/2019), mereka meluncurkan program pemeriksaan fakta untuk konten yang dibagikan pengguna.

Kini semua pengguna Instagram bisa melaporkan konten yang menurut mereka salah, palsu, dan menyesatkan. Dilansir dari Wired, banyak pihak yang mempertanyakan apakah fitur ini benar-benar berjalan nantinya. Apakah benar? Simak penjelasannya berikut ini.

1. Instagram meminta keterlibatan pengguna dalam pemeriksaan fakta

valmontgomeryil41.org

Serupa dengan mekanisme fact-checking di Facebook, Instagram mendorong penggunanya untuk terlibat dalam membasmi peredaran informasi yang salah. Caranya adalah dengan melaporkan konten yang mengandung hoaks dan berita palsu. Hingga saat ini itulah cara yang disosialisasikan Instagram untuk melakukan fact-checking.

“@Instagram kini memungkinkan pengguna untuk melaporkan misinformasi dengan alat pelaporannya. Juru bicara mengatakan bahwa update baru mengenai hal ini akan diumumkan dalam beberapa bulan ke depan. Program fact-checking ini masih di tahap pengujian. Fiturnya kurang lebih sama dengan Facebook,” ujar Tonya Riley dari Washington Post melalui twitnya.

2. Pemeriksaan fakta diluncurkan karena Instagram kini menjadi ladang misinformasi

theconversation.com

Pada awalnya Instagram dipenuhi dengan konten yang cantik, di mana semua orang memamerkan kebahagiaannya. Namun Wired mengatakan bahwa baru-baru ini platform tersebut dipenuhi dengan ujaran kebencian, bullying, dan misinformasi. Itulah kenapa akhirnya Facebook memutuskan untuk memperlebar jangkauan dari fitur Report dan menambah fact-checking ke dalamnya. 

“Operasi informasi tidak hanya ada di satu platform, jadi pemeriksaan informasi seharusnya tidak hanya diadakan di satu platform juga,” kata Ben Nimmo, senior peneliti untuk kampanye di media sosial kepada Wired.

Baca Juga: 10 Cara Menambah Real Followers di Instagram, Bukan Akun Bot!

3. Cara untuk melaporkan konten yang mengandung hoaks

reutersmedia.net

Ketika kamu melihat post yang berpotensi menyebabkan misinformasi, kamu bisa langsung memberi tahu Instagram. Caranya adalah dengan klik titik tiga di bagian atas post tersebut kemudian pilih “Report” atau “Laporkan”. Setelahnya pilih opsi It’s Inappropriate > False Information. Sementara ini fitur tersebut baru tersedia untuk pengguna dari Amerika Serikat.

4. Semua jenis konten bisa dilaporkan untuk pemeriksaan fakta

aolcdn.com

Tidak ada batasan tertentu untuk konten yang bisa dilaporkan. Pada dasarnya semua jenis post bisa diajukan untuk melalui tahap pemeriksaan fakta. Tak terkecuali meme.

Ini karena kelompok-kelompok yang menyebarkan propaganda di media sosial biasa menggunakan meme karena terlihat harmless atau tidak berbahaya. Untuk jangkauan tipe konten, tidak hanya yang dibagikan di feed saja. Instagram stories pun bisa kamu laporkan jika menurutmu mengandung konten hoaks.

5. Bagaimana konsekuensi dari konten yang melanggar?

androidpolice.com

Ketika sebuah post dilaporkan, Instagram akan mengolah informasi melekat padanya termasuk foto/video dan caption. Jika terbukti mengandung hoaks atau berita palsu aplikasi tersebut tidak akan memberikan tanda atau menghapusnya, tidak seperti yang terjadi di Facebook. 

Sebagai ganti, post tersebut akan diletakkan di paling bawah pada Explore dan penelusuran hashtag. Pengguna yang membagikannya juga tidak akan diberi tahu. Mekanisme ini menuai perdebatan karena banyak orang menilai semestinya Instagram lebih terbuka. 

6. Ada banyak organisasi fact-checking yang terlibat

poynter.org

Futurism mengatakan program pemeriksaan fakta Instagram ini melibatkan banyak organisasi fact-checking. Salah satunya adalah International Fact-Checking Network (IFCN). Selain itu masih ada 25 organisasi lain yang juga bergabung dalam program pemeriksaan fakta di Facebook. 

Semua konten yang dilaporkan akan diproses oleh orang-orang di organisasi tersebut. Jadi hingga kini Instagram sepenuhnya menggunakan tenaga manusia untuk mendeteksi konten. Namun Instagram memiliki rencana untuk mengembangkan teknologi kecerdasan buatan untuk mendeteksi segala informasi yang salah.

Baca Juga: Cara Membuat Filter Instagram Stories, Mudah Bikin Sendiri!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya