TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Beda Satelit Merah Putih 2 dengan Starlink Milik Elon Musk

Telkom sudah memiliki rencana bisnis antar keduanya

Peluncuran Satelit Merah Putih 2 milik Telkomsat, Rabu (20/2/2024) waktu Florida, Amerika Serikat (AS). (dok. Istimewa)

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) bersama anak usahanya, Telkomsat sukses meluncurkan Satelit Merah Putih 2 dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, pada Selasa (20/2/2024) pukul 15:11 waktu setempat atau Rabu (21/2/2024) pukul 03.11 WIB.

Satelit Merah Putih 2 menggunakan teknologi High Throughput Satellite (HTS) atau yang juga dikenal dengan broadband satelit. Ini diluncurkan dengan roket Falcon 9 dan akan menempati slot orbit 113 derajat Bujur Timur.

Total investasi yg Telkom lakukan untuk satelit ini, mulai dari sistemnya sampai ground segmen, sekitar Rp 3,5 triliun. Sementara waktu pembangunannya kurang lebih 2 tahun, dimulai sejak akhir 2021.

Baca Juga: Satelit Merah Putih 2 Sukses Meluncur, Beroperasi di Bulan April

Bedanya dengan Starlink

ilustrasi sistem satelit internet Starlink (twitter.com/Starlink)

Mengingat perusahaan sudah bekerja sama dengan Starlink, Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah menjelaskan perbedaan antara Satelit Merah Putih 2 dengan satelit milik Elon Musk itu.

"Kita juga memang sudah punya kontrak dengan Starlink, penyedia backhaul services. So far kita bisa atur dengan portofolio produk yang tepat gitu ya," imbuh Ririek.

Melihat kapasitasnya, market Starlink akan fokus pada bandwith yang besar di atas 100 Mbps. Untuk bandwith di bawah itu, misal 25 Mbps ke bawah, akan menjadi market Satelit Merah Putih 2.

Adapun perbedaan lainnya ada di posisi, yaitu:

  • Satelit Merah Putih 2 ada di Geostationary satellite (GEO) pada ketinggian 36.000 ribu kilometer di atas permukaan laut.
  • Starlink terletak di low earth orbit (LEO), kira-kira 400 kilometer di atas permukaan laut.

Sehingga waktu tempuh atau latensi sinyal Satelit Merah Putih 2 akan lebih lambat di banding Starlink.

Praktis jika membutuhkan kecepatan tinggi, konsumen akan diarahkan ke Starlink. Namun jika mencari yang lebih murah, pelanggan bisa menggunalan Satelit Merah Putih 2

"Jadi itu sudah masuk dalam hitungan kita dan kami pikir strategi ini juga sudah cukup untuk membuat business plan kita tercapai. Baik bisnis Starlink maupun bisnis yang Satelit Merah Putih 2," lanjut Ririek.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya