TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Antisipasi Jalanan Macet saat Tahun Baru, Gunakan Google Maps dan Waze

Caranya sangat mudah!

ilustrasi kemacetan (pexels.com/Mikechie Esparagoza)

Menjumpai kemacetan saat liburan tahun baru bukanlah hal yang aneh. Ini karena penduduk kota besar berbondong-bondong untuk berwisata atau pulang ke kampung halaman.

Tentunya, kita tidak ingin terjebak dalam kemacetan dan membuat rencana liburan kita menjadi berantakan. Sebelum meninggalkan rumah, cek Google Maps atau Waze terlebih dahulu, yuk!

1. Apa itu Google Maps dan Waze?

Google Maps adalah platform yang menawarkan peta jalan, foto udara (aerial), citra satelit, pemandangan jalan interaktif 360 derajat (Street View), kondisi lalu lintas real-time, serta perencanaan rute perjalanan dengan berbagai moda transportasi. Diluncurkan pada 8 Februari 2005, Google Maps digunakan oleh lebih dari satu miliar orang setiap bulannya.

Sementara, Waze adalah platform sejenis Google Maps, tetapi usianya lebih muda. Dirilis pada tahun 2006 lalu diakuisisi oleh Google pada tahun 2013, Waze bisa digunakan secara gratis pada smartphone dan device lain yang mempunyai GPS. Waze memiliki lebih dari 140 juta pengguna aktif bulanan.

2. Cara mengetahui kemacetan dengan Google Maps

ilustrasi Google Maps (pixabay.com/alessio_merighi)

Berikut ini langkah-langkah mengetahui titik kemacetan dengan Google Maps:

  • Buka aplikasi Google Maps di ponsel dan pastikan Google Maps telah diizinkan untuk mengakses fitur “Lokasi”.
  • Buatlah rute perjalanan dari titik A ke titik B.
  • Klik ikon yang berbentuk belah ketupat di kanan atas, lalu pilih “Lalu Lintas”.
  • Perbesar (zoom-in) peta untuk melihat warna jalan. Warna merah menandakan adanya kemacetan (padat merayap), warna kuning menandakan lalu lintas yang cukup padat, namun masih bisa dilalui (ramai lancar), dan warna hijau menandakan jalan yang lengang, bahkan cenderung sepi kendaraan.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya