TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

CSS: Pengertian, Tujuan, Jenis, dan Cara Kerjanya

Blogger dan programmer wajib paham, nih!

Ilustrasi Format CSS. Pexels.com/Pixabay

Pernahkah kamu melihat tampilan website yang menarik dan eye-catching? Jika pernah, jawabannya ada pada penggunaan CSS. Bagi yang belum tahu, CSS adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk mengatur antarmuka suatu website. Melalui CSS, kita dapat mengendalikan warna, ukuran teks, layout, maupun eleman desain dari suatu website agar lebih menarik. 

Sayangnya, banyak orang yang belum mengetahui CSS, nih. Mungkin kalian sudah pernah mendengar istilah ini, tapi belum mengetahui lebih dalam. Nah, bagi calon programmer atau blogger, pahami lebih dalam tentang CSS di artikel ini, yuk!

1. Pengertian CSS

Ilustrasi Heading CSS. Pexels.com/Markus Spiske

CSS atau Cascading Style Sheets merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk mengontrol tampilan dan format website. CSS memungkinkan developer website untuk mengatur style dan penataan elemen-elemen HTM pada website tersebut. 

Istilah cascading mengacu pad aturan gaya yang diterapkan dan ditafsirkan oleh browser web. Nantinya, browser akan mengikuti urutan prioritas yang disebut dengan cascading order untuk menentukan gaya yang harus diterapkan pada elemen tertentu. Maka dari itu, CSS dan HTML bekerja secara terpisah yang membuat pengembanan antarmuka website lebih terstruktur dan fleksibel. 

Melalui CSS, pengembang website dapat mengontrol beberapa fitur tampilan seperti warna, jenis huruf, margin, padding, layout, posisi, dan banyak lagi pada setiap elemen HTML di halaman web kamu. 

2. Tujuan CSS

Ilustrasi Coding CSS. Pexels.com/Bibek ghosh

Tujuan utama dari CSS adalah memisahkan tampilan (gaya) dari konten (struktur) pada halaman web. Hal ini memungkinkan pengembang untuk mengubah tampilan situs web tanpa harus mengubah struktur HTML yang mendasarinya. Selain itu, adanya CSS juga digunakan untuk menciptakan animasi dan efek interaktif yang mampu meningkatkan daya tarik visual pengunjung website.

Baca Juga: 5 Cara Jitu Belajar Coding Secara Autodidak untuk Jadi Programmer

3. Jenis-jenis CSS

Baris code dalam css. Pexels.com/Markus Winkler

Dalam penerapannya, terdapat beberapa jenis CSS yang berlaku, yakni:

  1. Inline Style Sheet: CSS jenis ini langsung diterapkan pada objek yang ingin mengubah tampilan antarmuka website. Misalnya, ingin mengubah warna teks, maka bisa menggunakan Inline Style Sheet. Penggunaan CSS jenis ini hanya memerlukan penambahan tag <style>, sehingga penerapannya sangat mudah.
  2. External Style Sheet: jenis CSS ini lebih praktis karena ditempatkan di luar objek yang akan diubah tampilannya. CSS ini dapat digunakan pula secara berulang pada banyak objek sekaligus, bahkan pada antar website sehingga menghemat ruang. 
  3. Embedded Style Sheet: CSS ini memiliki karakteristik mirip Inline Style Sheet karena ditempatkan pada halaman yang sama di suatu website. Perbedaannya, CSS ini diletakkan di antara tag <head> dan </head> dan dimulai dengan tag <style>. Umumnya, CSS ini digunakan untuk menciptakan antarmuka website yang unik pada halaman website dengan pola berulang. Jenis CSS ini biasanya digunakan untuk mengatur posisi iklan di awal setiap paragraf dalam semua artikel.

Baca Juga: 6 AI untuk Membuat Website, Gak Perlu Coding 

Writer

Reyvan Maulid

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya