TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

11 Istilah Dunia Teknologi yang Sering Salah Sebut, Ada Cache

Salah kaprah dalam pengucapan bisa salah arti, lho

ilustrasi pekerja tech sedang menggarap coding (unsplash.com/charlesdeluvio)

Dunia teknologi selalu menghadirkan istilah baru yang bagi orang awam rentan salah penyebutan. Tak heran apabila beberapa istilah teknologi memiliki penulisan yang berbeda ketika diucapkan secara lisan. Namun tanpa disadari, sebagian orang rupanya masih keliru dalam pengucapan istilah teknologi, lho. 

Adanya variasi dalam pengucapan ini dapat membuat komunikasi antara pemula dan profesional di bidang teknologi sedikit rumit. Adanya perbedaan logat, aksen, dan pengadaptasian bahasa asing dalam istilah tersebut terkadang membuat orang keliru ketika menyebutkannya. Bisa dijadikan informasi baru, yuk, simak istilah dunia teknologi yang sering salah sebut. Pelajari satu per satu, ya!

1. Cache dibaca kash bukan cay-ch

ilustrasi simpanan data dalam cache (unsplash.com/Gavin Allanwood)

Pertama, istilah dunia teknologi yang sering salah sebut adalah kata cache. Kesalahan ini terjadi karena masyarakat mengasosiasikan kata cache dengan pengucapan serupa kata "cay-ch" atau "cace." Namun, sebenarnya, istilah ini diucapkan dengan vokal yang lebih panjang, yaitu "kash."

Istilah cache dalam konteks pemrograman merujuk pada suatu teknik penyimpanan sementara data atau hasil perhitungan agar dapat diakses dengan lebih cepat. Penggunaan cache membantu mengoptimalkan kinerja sistem dan aplikasi dengan mengurangi waktu akses terhadap data yang sering digunakan. Jadi, ketika berbicara tentang optimisasi kinerja dan penggunaan cache, pastikan untuk menyebutkannya dengan benar, yaitu "kash." 

Baca Juga: 5 Mitologi yang Mungkin Jadi Latar God of War Selanjutnya

2. WiFi dibaca way-fay bukan wifi

ilustrasi ruangan dengan tulisan free wifi (unsplash.com/Markus Spiske)

Ketika kamu pergi ke suatu tempat yang bertuliskan free wifi, acapkali seseorang mengucapkan kata ini dengan dibaca biasa. Padahal menurut asal-usul dari segi pronounciation-nya, kata wifi ini dibaca Wai-Fai. Hal ini karena W dan F ini punya konsonan i setelah masing-masing huruf yaitu Wi dan Fi. Beberapa orang mungkin masih menganggap bahwa membaca "wifi" seperti "wee-fee", namun dalam banyak kasus, penggunaan "wai-fai" justru lebih umum diucapkan.

Menurut laporan New Scientist, ada pandangan yang menyebut bahwa WiFi adalah singkatan dari Wireless Fidelity, tetapi pandangan ini langsung dibantah karena sebenarnya WiFi tidak memiliki arti tertentu atau berasal dari singkatan. Istilah WiFi muncul ketika WiFi Alliance bekerja sama dengan sebuah firma konsultasi untuk menentukan nama standar teknologi nirkabel untuk internet. Dalam proses tersebut, diberikan sepuluh nama pilihan dan akhirnya dipilihlah nama WiFi.

3. SQL dibaca sequel atau es cue el

ilustrasi SQL Query (unsplash.com/Caspar Camille Rubin)

Ketika kamu mendengar kata SQL, kira-kira bisa tebak nggak bagaimana cara pengucapannya? Ada yang menyebut ess-cue-ell namun ada pula yang sequel. Masih menjadi perdebatan hingga saat ini soal pengucapan kata SQL. DbVisualizer dan Learn SQL menjelaskan bahwa cara yang benar untuk mengucapkan SQL adalah 'Ess-cue-ell.' Akan tetapi, banyak profesional basis data berbahasa Inggris masih menggunakan pelafalan "sequel".

Ketika merujuk pada ahli, Prof. Jennifer Widom, salah satu penulis empat buku basis data populer, menggunakan pelafalan "sequel" dalam kuliah basis data di Stanford. Christopher J. Date dalam bukunya "A guide to the SQL Standard" (1987) juga menggunakan pelafalan "sequel." Jadi soal mana yang benar antara ess-cue-ell maupun sequel ini sah-sah saja mau ikut yang mana. Sebab keduanya sama-sama umum digunakan.

4. API dibaca ei-pi-ai bukan api (dibaca biasa)

ilustrasi Application Programming Interface (pexels.com/Rodrigo Santos)

Sebagian orang masih salah kaprah dalam menyebutkan istilah ini. API, yang merupakan singkatan dari Application Programming Interface, sering kali diucapkan seperti kata "api," yang dapat menimbulkan kesalahpahaman. Hal ini bisa menimbulkan kebingungan saat berkomunikasi dengan sesama developer karena kesalahan dalam pengucapan istilah tersebut. 

Sekadar informasi, seharusnya pengucapan yang benar adalah ei-pi-ai, dengan dieja satu-satu, mengikuti bunyi dari huruf awal masing-masing komponen singkatan. Pengucapan yang tepat ini penting untuk memastikan pemahaman yang jelas di antara para developer dan profesional di bidang IT.

5. SVG dibaca es-vee-jii bukan es-vee-gee

ilustrasi format gambar svg dalam tampilan visual website (unsplash.com/Pankaj Patel)

Istilah kelima yang juga terkadang salah ucap adalah SVG. Berdasarkan pengucapan yang benar, SVG ini seharusnya diucapkan sebagai "Ess-Vee-Ji" (mengikuti bunyi dari huruf awal masing-masing komponen singkatan). SVG adalah SVG adalah singkatan dari "Scalable Vector Graphics" (Grafika Vektor Skalabel). SVG adalah format file grafis yang menggunakan XML untuk mendeskripsikan grafis 2D vektor.

SVG memungkinkan pembuatan gambar dan grafik yang dapat diperbesar atau diperkecil tanpa kehilangan kualitas. Format ini tentu berbeda dengan gambar raster, SVG didasarkan pada vektor matematika yang dapat diubah ukurannya dengan lebih presisi. Jadi, hati-hati dalam melafalkan istilah ini ya karena G diubah jadi J.

6. URL dibaca you-ar-el bukan urel

ilustrasi URL dalam web browser (unsplash.com/Remotar Jobs)

Sama seperti istilah SVG yang dipecah pengucapannya pada bunyi huruf awal masing-masing singkatan, URL juga pengucapannya yang benar adalah "you-ar-el," bukan "u-er-el" atau "urel" (apabila disambung). URL (Uniform Resource Locator) adalah suatu alamat atau tautan yang digunakan untuk mengidentifikasi sumber daya di internet. URL biasanya digunakan untuk mengakses halaman web atau dokumen lainnya di web.

Contoh URL adalah https://www.example.com, di mana https:// menunjukkan protokol komunikasi yang digunakan (dalam hal ini, HTTPS), dan www.example.com adalah alamat domain yang merujuk ke sumber daya atau situs web tertentu. Kembali lagi, pengucapan yang tepat dari singkatan ini perlu kamu ketahui untuk memastikan pemahaman yang konsisten di antara pengguna internet, terutama dalam konteks navigasi dan referensi halaman web.

Baca Juga: Patch 1.8.44 Mobile Legends Terbaru, Apa Saja yang Berubah?

7. Python dibaca pai-thaan bukan pi-thon

ilustrasi potongan sintaks def Python (unsplash.com/Chris Ried)

Siapa yang tidak kenal dengan bahasa pemrograman Python? Pastinya kamu familiar dengan bahasa ini. Saat mengucapkan dan melafalkan istilah Python, banyak orang rentan salah ucap bahkan salah duga. Ada yang menyebut piton maupun piten. Padahal pengucapan yang sesuai adalah pai-thaan dimana Py sendiri dibaca pai yaitu p dan wai (pelafalan huruf Y dalam bahasa Inggris). 

Ada yang unik soal mengapa bahasa pemrograman ini dinamakan Python. Dilansir web resmi Python, ketika mulai mengimplementasikan Python, Guido van Rossum juga sedang membaca naskah-naskah yang telah dipublikasikan dari "Monty Python's Flying Circus," sebuah seri komedi BBC dari tahun 1970-an. Van Rossum berpikir bahwa ia memerlukan sebuah nama yang singkat, unik, dan sedikit misterius, sehingga ia memutuskan untuk menamai bahasa tersebut menjadi Python.

8. Github bacanya pakai j bukan g

ilustrasi kumpulan project data science melalui GitHub (unsplash.com/Luke Chesser)

Di kalangan pegiat data, pastinya sudah akrab dengan GitHub. Platform yang umumnya digunakan untuk sharing code antar sesama pengembang ini juga rentan salah penyebutan. Mungkin kedengarannya sepele, orang sering mengucapkan GitHub (pakai huruf G). Padahal secara pronounciation yang benar adalah Git menjadi jit. Secara lengkap, GitHub dilafalkan menjadi jithub.

GitHub adalah platform khusus bagi developer yang digunakan untuk menyimpan, melacak, dan berkolaborasi antar developer yang terlibat dalam suatu proyek pengembangan perangkat lunak. GitHub memberikan wadah yang efisien untuk tim pengembang bekerja sama, melacak perubahan kode, dan menyediakan berbagai fitur untuk mengelola proyek secara efektif. Selain itu, GitHub juga menjadi tempat populer bagi banyak pengembang untuk menyimpan dan berbagi sumber daya, skrip, dan proyek terbuka yang dapat diakses oleh komunitas luas 

9. MongoDB dibaca monggo pakai double g

ilustrasi potongan sintaks code dalam MongoDB (dok.mongodb.com)

Selanjutnya ada MongoDB. MongoDB seharusnya diucapkan sebagai "monggo dee-bee" dengan penekanan pada pengucapan "monggo" yang diikuti oleh dua suku kata "dee-bee." Pemilihan pengucapan ini merujuk pada dua bagian kata, yakni "mongo" dan "DB" (singkatan dari database).

Meskipun sebagian orang mungkin terbiasa mengucapkannya dengan cara yang berbeda, pengucapan "monggo dee-bee" sesuai dengan aturan umum pengucapan dalam bahasa Inggris. Jadi, jika kamu ingin menyebut MongoDB dengan benar, gunakan pengucapan "monggo dee-bee."

10. Hoaks dibaca hoks bukan hoak

ilustrasi fake news alias berita bohong (unsplash.com/Jorge Franganillo)

Belakangan ini, istilah hoax semakin mencuat di ruang komunikasi publik akibat beredarnya berita palsu (fake news) maupun ujaran kebencian (hate speech). Istilah hoax ini rentan sekali salah dalam pengucapan. Biasanya orang sering menyebut hoax ini dengan dibaca biasa yaitu hoak atau hoaks. Padahal menurut pengucapan yang benar adalah hoks.

Apalagi berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, penulisan yang benar juga bukan hoax melainkan Hoaks. Secara arti, hoaks merupakan istilah yang merujuk pada informasi atau berita bohong. Kesadaran akan penggunaan istilah yang benar, baik dalam penulisan maupun pengucapan, dapat membantu masyarakat memahami dan mengatasi tantangan yang muncul seiring dengan penyebaran berita palsu dan ujaran kebencian.

Verified Writer

Reyvan Maulid

Penyuka Baso Aci dan Maklor

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya