TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Penipuan Menggunakan Deepfake Meningkat Lebih dari 900%

Bisa menyebabkan kerugian finansial

ilustrasi kecerdasan buatan (unsplash.com/Steve Johnson)

Intinya Sih...

  • VIDA meluncurkan whitepaper tentang ancaman deepfake di Indonesia
  • 58% profesional di Indonesia mengetahui tentang deepfake, 90% tidak yakin cara melawannya
  • Deepfake dapat menyebabkan kerugian finansial, reputasi buruk, dan hilangnya kepercayaan pelanggan

VIDA, perusahaan Penyelenggara Sertifikasi Elektronik (PSrE), resmi meluncurkan whitepaper mereka pada Rabu (24/4/2024).

Whitepaper yang bertajuk "WHAT THE FAKE?: Siapkah Bisnis di Indonesia Melawan Penipuan Deepfake yang Dihasilkan AI?" ini mengungkapkan kesenjangan kesadaran terkait ancaman deepfake yang mengkhawatirkan.

Deepfake sendiri adalah jenis teknologi kecerdasan buatan (AI) yang digunakan untuk membuat video atau audio menyerupai tokoh tertentu. Di beberapa kasus, video ini telah digunakan untuk membuat berita palsu dan menjadi sarana penipuan. 

Whitepaper dari VIDA mengungkapkan hanya 58% profesional di Indonesia yang mengetahui tentang deepfake. Sebanyak 90% tidak yakin bagaimana cara melawan penipuan deepfake secara efektif.

1. Penipuan menggunakan deepfake meningkat

ilustrasi seorang hacker melakukan manipulasi konten deepfake (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Menurut studi tersebut, Dari 2017 hingga 2019, penipuan deepfake meningkat lebih dari 900%. Pada tahun 2020, kerugian global berbasis AI dilaporkan mencapai lebih dari 250 juta USD.

Deepfake dapat menyebabkan kerugian finansial dari penipuan transaksi. Selain itu, penipuan jenis deepfake mungkin membutuhkan bantuan hukum yang mahal dan potensi denda untuk pelanggaran data.

Penipuan berbasis AI, seperti deepfake,  juga dapat berakibat buruk bagi reputasi perusahaan. Ini menyebabkan hilangnya kepercayaan pelanggan dan potensi penurunan bisnis. 

2. Solusi untuk mendeteksi deepfake

Dari data yang telah didapatkan dari studi tersebut, hal ini yang menjadi latar belakang hadirnya VIDA Deepfake Shield. 

"Teknologi deepfake memperkenalkan era baru ancaman dunia maya yang mampu menghancurkan kepercayaan dan keamanan dalam interaksi bisnis digital dalam sekejap," ucap Niki Luhur, Founder and Group CEO of VIDA, dalam acara peluncuran tersebut. 

VIDA Deepfake Shield merupakan solusi pertahanan berlapis yang dirancang untuk memberdayakan bisnis digital dalam mendeteksi dan menetralisir penipuan deepfake. Harapannya, kehadiran teknologi ini bisa mencegah beragam kerugian yang berpotensi dialami oleh perusahaan akibat deepfake.

Baca Juga: Presiden VIDA Cerita Soal Kepemimpinan Perempuan Hingga Keamanan Siber

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya