SSD Tidak Disarankan untuk Penyimpanan Jangka Panjang, Kenapa?
Memahami SSD dari segi durabilitas dan fungsi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kita semua tahu bahwa solid-state drive (SSD) adalah pilihan penyimpanan populer untuk komputer dan perangkat elektronik lainnya. SSD cenderung menjadi pilihan pertama berkat kecepatan, keandalan, dan daya tahannya. Bahkan banyak builder PC menyarankan untuk menggunakan SSD di tahun 2023, setidaknya untuk mengantisipasi operating system yang semakin berat.
Namun, jika SSD menawarkan semua kelebihan ini, mengapa masih tidak dipakai untuk penyimpanan jangka panjang seperti di server atau sistem CCTV? Sedangkan di banyak PC, SSD sudah menjadi komponen yang wajib dimiliki. Lantas, mengapa SSD tidak disarankan untuk penyimpanan jangka panjang, ya? Simak selengkapnya di artikel ini.
1. Masa pakai SSD yang terbatas
SSD tergolong memiliki umur terbatas dibandingkan dengan hard disk drive (HDD) konvensional. Alasannya karena SSD menggunakan sistem memori flash untuk menyimpan data yang memiliki jumlah siklus penulisan terbatas. Sehingga jika sering delete atau memindahkan file dalam jumlah yang besar akan secara perlahan menyebabkan sel memori flash rusak. Oleh sebab itu, SSD tidak disarankan untuk penyimpanan jangka panjang.
Apalagi ketika rusak akan berpotensi menyebabkan hilangnya data dan kegagalan booting ke sistem operasi. SSD modern yang diproduksi dalam 5 tahun terakhir memang sudah dirancang untuk bertahan selama beberapa tahun. Namun jika SSD jarang dinyalakan maka ada beberapa file yang menjadi corrupt sehingga tidak ideal untuk penyimpanan data jangka panjang.
Baca Juga: 5 Keunggulan SSD Dibanding HDD, Lebih Cepat dan Minim Panas?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.