Apakah Benar Akun WhatsApp Bisa Disadap?

- WhatsApp bisa disadap dengan cara mengakses langsung perangkat korban, seperti membobol kunci layar atau memindai kode QR pada WhatsApp Web.
- Spyware seperti Pegasus dapat menyusup ke perangkat tanpa sepengetahuan pemiliknya dan memantau seluruh aktivitas smartphone, termasuk pesan WhatsApp.
- Penipu menggunakan metode rekayasa sosial untuk mendapatkan kode verifikasi WhatsApp, serta serangan man-in-the-middle jika korban terhubung ke Wi-Fi publik yang tidak aman.
WhatsApp merupakan aplikasi perpesanan paling banyak digunakan di berbagai negara, tak terkecuali Indonesia. Platform yang dibeli oleh Facebook (Meta) pada 2014 ini dikenal karena isu keamanannya. Meski begitu, WhatsApp tetap dipercaya miliaran orang di seluruh dunia. Pertanyaannya, apakah WhatsApp bisa disadap?
Tidak ada sistem yang benar-benar aman. Secara teknis, WhatsApp bisa disadap. Namun, hal ini membutuhkan teknik tertentu yang biasanya tidak sederhana. Aplikasi WhatsApp dilindungi oleh enkripsi end-to-end, artinya pesan hanya dapat dibaca oleh pengirim dan penerima. Lalu, bagaimana biasanya sebuah akun WhatsApp bisa diretas hingga berujung penyadapan? Yuk, jadi tahu setelah menandaskan informasi penting dalam artikel ini!
1. Penyadap mengakses langsung WhatsApp dari perangkat korban

Cara paling sederhana pelaku menyadap akun WhatsApp adalah dengan mengakses langsung perangkat korban, seperti mencuri akses dengan cara membobol kunci layar. Dalam kasus ini, penyadap membutuhkan akses langsung ke smartphone korban untuk menginstal aplikasi spyware atau memindai kode QR pada WhatsApp Web. Jika pelaku berhasil membuka aplikasi WhatsApp dan menyambungkan akun korban ke WhatsApp Web, mereka dapat membaca semua pesan korban secara real time. Oleh karena itu, jagalah selalu privasi dan kerahasiaan kunci layar HP kamu.
2. Peretas memanfaatkan spyware untuk membobol WhatsApp

Spyware adalah perangkat lunak yang dirancang untuk memantau aktivitas di perangkat korban. Contohnya adalah aplikasi seperti Pegasus yang mampu menyusup ke perangkat tanpa sepengetahuan pemiliknya. Spyware canggih dapat memonitor seluruh aktivitas smartphone, termasuk pesan WhatsApp. Cara mencegah spyware adalah dengan menghindari aplikasi WhatsApp yang diunduh dari sumber tidak dikenal agar smartphone milikmu tidak diretas.
3. Akun WhatsApp bisa disadap melalui social engineering dan phishing

Penipu sering menggunakan metode social engineering atau rekayasa sosial untuk mendapatkan kode verifikasi WhatsApp. Misalnya, mereka berpura-pura menjadi layanan resmi dan meminta kode OTP yang dikirimkan melalui SMS. Metode ini kerap mengelabui orang-orang yang tidak begitu mengerti teknologi, seperti orang tua. Selain itu, pelaku juga bisa menggunakan metode phishing. Metode ini melibatkan pengiriman tautan palsu kepada korban. Ketika korban mengklik tautan dan memasukkan informasi pribadinya, pelaku dapat mengambil alih akun WhatsApp.
4. Peretas bisa mengambil alih akun WhatsApp lewat WiFi publik

Berhati-hatilah dalam menggunakan WiFi publik. Jika korban terhubung ke jaringan WiFi yang tidak aman, penyerang dapat melakukan serangan man-in-the-middle (MITM) untuk memantau komunikasi korban. Meski pesan WhatsApp terenkripsi, data lain seperti metadata tetap bisa diakses. Peretas juga bisa membobol akun WhatsApp korban karena backup yang tidak aman. WhatsApp punya fitur pencadangan pesan ke akun Google Drive atau iCloud. Jika akun backup tidak aman, data bisa diakses oleh pihak lain.
5. Keamanan akun WhatsApp bisa diperkuat dengan verifikasi dua faktor

Untuk melindungi akun WhatsApp, kamu bisa mengaktifkan verifikasi dua langkah agar setiap login membutuhkan PIN tambahan selain kode OTP. Periksa secara berkala perangkat yang terhubung di WhatsApp Web. Segera keluar jika ada perangkat mencurigakan. Jangan pernah membagikan kode OTP kepada siapa pun, termasuk yang mengaku dari pihak resmi. Hindari mengklik tautan mencurigakan, gunakan jaringan internet aman, dan pastikan aplikasi WhatsApp selalu diperbarui untuk menghindari celah keamanan.
WhatsApp atau aplikasi perpesanan apa saja tetap rentan disadap jika kamu kurang memperhatikan keamanan data. Terakhir, pastikan hanya menginstal WhatsApp hanya dari Play Store atau App Store, ya!