Browsing dengan Private Mode Apakah Bisa Anonim? Ini Penjelasannya!

Setiap browser memiliki cara penyebutan yang berbeda-beda terhadap private mode. Di Google Chrome, ia disebut sebagai incognito mode. Firefox dan Safari menyebutnya sebagai private mode.

Sedangkan di UC Browser, mode ini disebut sebagai incognito tab. Namun pada dasarnya, semua itu memiliki fungsi yang sama, yaitu mengamankan koneksi yang kita gunakan.

Normalnya ketika mengakses internet, semua aktivitas kita terekam. Mulai dari berupa histori, cookies, hingga cache. Semua hal itu akan dimanfaatkan perusahaan internet seperti Google untuk dijual ke pihak ketiga, yaitu pengiklan. 

Lalu bagaimana saat kita menggunakan private mode? Dilansir dari Digital Trends, mode ini didesain untuk menghapus semua jejak kita dalam satu sesi pencarian. Artinya, semua histori, cookies, cache, dan file akan diblokir dan dihapus. 

Jawaban dari pertanyaan ini sebenarnya tergantung pada kondisi perangkat yang kita gunakan. Jika Parental Control terpasang di handphone atau komputer yang kamu gunakan, maka private mode tak ada gunanya.

Semua histori pencarian tetap akan terbaca dan tersimpan. Hal yang sama berlaku pula untuk perangkat yang dipasangi keylogger, aplikasi perekam aktivitas. 

Walaupun tak ada histori yang tersimpan di perangkat saat menggunakan private mode, ini tidak menjamin anonimitas kita di internet. Dilansir dari Computer Hope, setiap laman yang diakses tetap mengenali IP Address kita. 

Ketika dilacak, pemilik situs pun tahu lokasi beserta browser dan perangkat apa yang kita gunakan. Jadi, private mode tidak benar-benar menjaga identitas kita di internet. 

Dilansir dari Thrillist, tahun 2017 lalu, developer Chrome Darin Fisher mengatakan bahwa timnya sengaja tidak menggunakan istilah private mode. Tujuannya, agar pengguna sadar bahwa aktivitas mereka tidak benar-benar anonim.

Banyak orang yang mengira bahwa menggunakan private mode dapat melindungi kita dari potensi serangan malware. Namun nyatanya tidak juga. Dilansir dari Mental Floss, di satu sisi memang cara tersebut bisa melindungi informasi pribadi kita. 

Akan tetapi, risiko malware, virus, worm, dan lainnya masih ada. Apalagi jika kita memakai mode ini untuk mengunduh berbagai file secara ilegal di internet. Pada dasarnya private mode hanyalah mode browsing, tidak bisa memblokir segala ancaman di dunia maya. 

Google sebagai penyedia mesin pencari tetap bisa melacak aktivitasmu di private mode jika mereka menginginkannya. Kalau mereka bisa, maka ada kemungkinan pengiklan pun mendapatkan datanya.

Untungnya, ada cara yang bisa meminimalkan masalah tersebut. Saat mengakses internet dengan private mode, jangan log in ke akun Google-mu. Dengan begitu, Google akan lebih sulit untuk melacakmu. 

Jika kamu benar-benar membutuhkan anonimitas di internet, kamu harus menggunakan sesuatu yang lebih kuat daripada private mode. Contohnya, dengan menambahkan virtual private network (VPN) atau menggunakan Tor browser. 

Keduanya bekerja dengan baik dalam menyembunyikan identitas kita di dunia maya. Namun sebelum menggunakannya, kamu harus melakukan riset tentang keduanya dengan baik. Kemudian carilah mana opsi yang paling baik berdasarkan kebutuhanmu.

Gimana, apakah penjelasan ini menjawab rasa penasaranmu? Semoga informasi ini bermanfaat, ya!