Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Aplikasi Lari Terbaik
ilustrasi menggunakan aplikasi lari (freepik.com/Lifestylememory)

Intinya sih...

  • Strava menawarkan fitur komunitas yang kuat, pelacakan lengkap, dan keamanan dengan opsi berlangganan Premium untuk insight lebih mendalam.

  • Huawei Health memberikan pengalaman lari visual dengan RouteDraw, pelacakan detak jantung, rencana latihan personal, dan laporan progres mingguan.

  • Garmin Connect cocok bagi pengguna jam Garmin dengan rangkuman data 24 jam terakhir, detail data lari, dan akses metrik tingkat lanjut tanpa biaya tambahan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Buat kamu yang lagi mulai rutin lari atau ingin meningkatkan performa, memakai aplikasi pemantau dapat membantu. Apalagi aplikasi olahraga saat ini tak cuma mencatat jarak, tapi juga memberikan insight yang membantu latihan berkembang.

Nah, deretan aplikasi lari terbaik berikut bisa menjadi pilihan. Masing-masing aplikasi punya cara tersendiri dalam membaca data, baik pace, detak jantung, hingga analisis performa lainnya. Yuk, langsung cek saja rekomendasinya!

1. Strava

ilustrasi aplikasi Strava (unsplash.com/@appshunter)

Strava jadi aplikasi favorit banyak pelari karena fitur komunitasnya kuat. Kamu bisa mengikuti teman, rekan kerja, sampai “rival lari” yang membuatmu makin semangat latihan. Ada juga opsi bikin tantangan bareng, seperti Fastest 5K atau target jarak bulanan, lho. Di samping itu, fitur pelacaknya lengkap, dari kecepatan, jarak, hingga analisis performa mingguan.

Strava juga punya fitur keamanan seperti Strava Beacon yang memungkinkan orang terdekat memantau lokasimu secara real time. Kalau butuh insight yang lebih mendalam, kamu bisa berlangganan Strava Premium untuk akses ke analisis race detail, rute rekomendasi, night heat maps, hingga Athlete Intelligence yang memberi feedback otomatis sesuai tujuan mingguanmu.

2. Huawei Health

Huawei Health menawarkan pengalaman lari lebih visual berkat RouteDraw. Melalui fitur itu, kamu bisa menggambar rute sendiri dan membagikannya ke media sosial. Tak cuma itu, aplikasi ini juga mencatat detak jantung, kadar oksigen, dan tekanan darah dengan akurat sehingga pengguna bisa memantau kondisi tubuhnya.

Hal menarik lainnya, Huawei Health menyediakan rencana latihan personal sesuai target kebugaran dan intensitas yang kamu mau. Pelacakan dalam waktu nyata ditambah laporan mingguannya pun bisa membantumu melihat progres dan apa yang perlu diperbaiki.

3. Garmin Connect

Buat kamu yang pakai jam Garmin, aplikasi ini bisa dibilang sebagai “pusat data” yang sangat detail. Di halaman My Day, kamu bisa lihat rangkuman 24 jam terakhir, mulai dari detak jantung, langkah, tingkat stres, kualitas tidur, sampai kalori dan aktivitas.

Saat membuka data, kamu pun bisa menelusuri kecepatan, pacing, stamina, heart rate zones, dan banyak indikator lainnya. Hal yang bikin aplikasi ini unggul, Garmin memberikan akses ke metrik tingkat lanjut seperti VO2 Max, Race Predictor, dan Training Readiness tanpa biaya langganan, lho.

4. Suunto App

Suunto App cocok untuk pelari yang suka eksplor kemampuan tubuhnya lewat pengujian dan latihan spesifik. Ada tes Anaerobic Threshold untuk mengetahui ambang intensitas latihanmu serta Cooper yang bisa mengestimasi VO2 Max dan potensi waktu lari 10K atau half marathon.

Selain itu, Suunto juga menyediakan sport apps seperti race time estimator, pelacak interval manual, coach cadence, sampai notifikasi pengingat minum. Fitur-fitur ini membantumu menjaga ritme latihan, teknik lari, dan hidrasi, terutama saat latihan panjang atau trail running di rute sulit.

5. Zepp (Amazfit)

Aplikasi Zepp jadi pusat kontrol smartwatch Amazfit yang menawarkan berbagai fitur cerdas tanpa biaya langganan. Dengan Zepp Coach, kamu bisa mendapatkan program latihan sesuai kondisi tubuh, tingkat kelelahan, dan tujuan latihan. Fitur ini meminimalkan risiko overtraining karena rencana latihan berubah sesuai hasil pemantauan.

Zepp juga mengintegrasikan pelacakan tidur, stres, dan pemulihan secara 24/7. Informasi dari perangkat Amazfit-mu akan dipakai untuk memberikan rekomendasi latihan harian realistis yang sesuai kapasitas tubuh. Dengan begitu, kamu bisa lebih konsisten latihan tanpa memaksakan diri.

6. COROS App

menggunakan Coros Pace Pro (coros.id)

COROS dikenal dengan aplikasinya yang simpel, tapi kaya fitur. Kamu bisa melihat insight harian seperti heart rate, energi yang dikeluarkan, kualitas tidur, hingga durasi pemulihan. Data ini membantumu memahami bagaimana tubuh bereaksi terhadap latihan yang dilakukan.

Aplikasi COROS juga menyediakan fitur seperti Running Fitness, Race Predictor, dan Fatigue Management yang bisa bikin latihanmu lebih efektif. Ada juga tools untuk membuat rute sendiri dan menautkannya langsung ke jam COROS, lho.

7. Adidas Running App

Adidas Running App cocok untuk kamu yang ingin membuat program latihan lebih serius. Aplikasi ini dapat memantau performa lari dan membandingkan hasil dari setiap sesi sehingga progresmu terlihat jelas dari waktu ke waktu. Statistik yang lengkap membuatmu lebih mudah mengetahui peningkatan kecepatan, jarak tempuh, hingga kalori terbakar.

Selain itu, Adidas Running App memiliki fitur komunitas global di mana penggunanya bisa berbagi progres, tantangan, dan pengalaman latihannya. Kamu juga bisa memantau detak jantung, pace, kalori, dan kondisi kesehatan lainnya secara real time melalui aplikasi ini, lho.

8. Nike Run Club (NRC)

Nike Run Club memberikan pengalaman latihan lari yang terstruktur dengan bantuan pelatih profesional. Aplikasi ini cocok untuk pemula yang ingin belajar lari sekaligus ingin menyiapkan diri untuk lomba.

Program latihan yang tersedia beragam, mulai dari latihan harian ringan hingga program persiapan lomba. Selain program latihan, NRC juga menyediakan tantangan komunitas dan insight performa yang membantu pelari mengetahui perkembangan setiap sesi lari.

9. Pacer Pedometer: Step Tracker

Terakhir, ada Pacer Pedometer yang ideal untuk melacak berbagai aktivitas fisik, baik lari maupun jalan kaki. Aplikasi ini mencatat jumlah langkah harian, kalori yang terbakar, jarak tempuh, dan berat badan sehingga pengguna bisa memantau kesehatan secara keseluruhan. Selain itu, Pacer menyediakan fitur pengingat dan insight harian yang memotivasimu untuk tetap aktif.

Dengan memilih aplikasi lari terbaik, kamu bisa mengubah rutinitas biasa jadi latihan terarah. Setiap data yang terekam dapat digunakan untuk memahami ritme tubuh, memperbaiki teknik, dan menjaga konsistensi. Jadi, aplikasi mana yang akan kamu pakai?

FAQ seputar aplikasi lari terbaik

Apa fungsi utama aplikasi lari?

Untuk mencatat jarak, pace, detak jantung, dan memberi insight performa agar latihan lebih terarah.

Apakah aplikasi lari harus berbayar?

Tidak selalu. Banyak aplikasi gratis yang sudah lengkap, walau fitur premium biasanya lebih detail.

Mana aplikasi lari terbaik untuk analisis data?

Garmin Connect, Strava, dan COROS dikenal unggul dalam analisis performa yang mendalam.

Referensi

"What Are The Best Running Apps? After A Lot of Running And Testing Here's Our 11 Favorites". Tom's Guide. Diakses Desember 2025.
"Huawei Health". Huawei. Diakses Desember 2025.
"10 SuuntoPlus Sport Apps For Runners". Suunto. Diakses Desember 2025.
"Zepp App". Amazfit. Diakses Desember 2025.
"The COROS App". COROS. Diakses Desember 2025.

Editorial Team