7 Media Sosial yang Berakhir Gagal Beserta Alasannya

Tak sedikit yang gagal karena kalah saing

Semua layanan media sosial diluncurkan untuk menjadi besar dan memiliki banyak pengguna, namun terkadang, beberapa di antaranya “jatuh”. Terlepas dari dedikasi yang diberikan, tak jarang beberapa media sosial justru menemui kegagalan karena berbagai macam alasan.

Lantas apa yang menjadi alasan dibalik gagalnya media sosial? Berikut 7 media sosial yang berakhir gagal beserta alasannya.

1. iTunes Ping

7 Media Sosial yang Berakhir Gagal Beserta Alasannyailustrasi iTunes Ping (dok. Apple)

iTunes Ping merupakan media sosial yang membawa konektivitas sosial dan lagu ke dalam satu platform. Media sosial ini memungkinkan pengguna untuk mengikuti musisi favorit mereka dan melihat apa saja yang didengarkan oleh teman mereka. Mengingat ini merupakan aplikasi sosial, Apple sempat mengintegrasikan iTunes Ping dengan Facebook sebelum akhirnya menghapus integrasi itu. Karena banyaknya percobaan phishing dan kurangnya update, iTunes Ping akhirnya ditutup pada 30 September 2012.

2. Meerkat

7 Media Sosial yang Berakhir Gagal Beserta Alasannyailustrasi Meerkat (dok. Meerkat)

Meerkat merupakan media sosial berbasis streaming video untuk Android dan iOS yang memungkinkan pengguna untuk melakukan live streaming. Untuk menarik penonton, Meerkat memungkinkan pengguna untuk berbagi link via Twitter. Sayangnya, fitur tersebut dihilangkan ketika Meerkat menjadi populer dan Twitter beraliansi dengan Periscope, yang akhirnya membuat Meerkat semakin terpuruk. Pada Oktober 2016, Meerkat dihapus dari App Store dan Play Store, sebelum akhirnya digantikan oleh suksesornya yaitu Houseparty.

3. Crowdmix

7 Media Sosial yang Berakhir Gagal Beserta Alasannyailustrasi CrowdMix (dok. CrowdMix)

Crowdmix merupakan aplikasi streaming lagu yang ditutup tiga tahun setelah diluncurkan pada 2013. Aplikasi ini menjalani pengujian fase beta dengan DJ dan kreator lagu sebelum akhirnya bangkrut. Produk finalnya tidak pernah sampai ke publik di mana Crowdmix dilaporkan menghabiskan lebih dari £14 juta meski versi finalnya belum dirilis ke publik. Buruknya kontrol manajemen dan finansial menjadi salah satu alasan terbesar dibalik kegagalan Crowdmix.

4. FranklyMe

7 Media Sosial yang Berakhir Gagal Beserta Alasannyailustrasi FranklyMe (dok. FranklyMe)

FranklyMe merupakan platform Q&A yang dirilis secara eksklusif di India. Platform ini memungkinkan pengguna untuk menanyakan sesuatu, sementara pengguna lain menjawab dan memberi suara. Dua tahun setelah diluncurkan, FranklyMe mengalami masalah keuangan dan gagal menemukan audiens yang tepat. Apalagi dengan konsep yang mirip seperti Reddit yang jauh lebih populer, FranklyMe menjadi semakin terpuruk. Pada 2016, FranklyMe akhirnya dimatikan setelah hanya hidup selama dua tahun sejak 2014.

Baca Juga: 7 Aplikasi untuk Maksimalkan S Pen di HP Samsung Galaxy

5. Google Buzz

7 Media Sosial yang Berakhir Gagal Beserta Alasannyailustrasi Google Buzz (dok. Google)

Google Buzz merupakan aplikasi microblogging untuk pengguna yang suka berbagi konten buatan mereka. Platform ini memiliki UI yang sederhana sehingga pengguna awam bisa dengan mudah memulai percakapan dan membangun blog yang interaktif kepada pengguna lain. Di samping itu, Buzz juga memungkinkan pengguna untuk berbagi konten dari media sosial lain. Buzz sempat dikritik karena ketahuan mengancam privasi pengguna sehingga akhirnya dimatikan kurang dari dua tahun sejak pertama kali diluncurkan.

6. FriendFeed

7 Media Sosial yang Berakhir Gagal Beserta Alasannyailustrasi FriendFeed (dok. FriendFeed)

FriendFeed dirancang untuk menyatukan komunitas yang beragam. Sayangnya, FriendFeed berakhir sebagai media sosial dengan visi yang sangat minim. Ketika penggunanya menyadari bahwa media sosial lain menawarkan lebih banyak hal menarik dibanding FriendFeed, mereka memutuskan untuk beralih ke media sosial lain. Para blogger dan konten kreator juga dikabarkan sering komplain perihal engagement mereka. FriendFeed sempat dibeli Facebook pada 2009 sebelum akhirnya dimatikan pada 2015.

7. Vine

7 Media Sosial yang Berakhir Gagal Beserta Alasannyailustrasi Vine (dok. Vine)

Dengan UI yang sangat sederhana dan mudah digunakan, Vine hanya menawarkan fitur yang sangat sedikit. Pada platform yang satu ini, pengguna hanya bisa membuat video berdurasi enam detik sehingga sangat sulit untuk menarik banyak pengikut dengan keterbatasan durasi semacam itu. Vine juga gagal karena tidak menawarkan monetisasi sehingga dianggap tidak menghargai para konten kreator. Vine akhirnya mati pada 2019, karena semakin kalah saing dari platform sejenis seperti TikTok.

Demikian tadi ulasan mengenai beberapa media sosial yang berakhir gagal beserta alasannya. Sempat menggunakan salah satu media sosial di atas?

Baca Juga: 7 Alasan Kenapa Kamu Perlu Beristirahat dari Media Sosial

Topik:

  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya