Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Benarkah Mode Incognito Bisa Lindungi Aktivitas Internet Kita?

ilustrasi virtual meeting (freepik.com/DC Studio)
Intinya sih...
  • Hampir separuh responden percaya menutup webcam sama dengan menjaga privasi.
  • 40 persen percaya mode incognito melindungi aktivitas internet mereka.
  • Survei Kaspersky menemukan kontradiksi dalam kebiasaan dan sikap pengguna terhadap privasi digital.

Sebuah studi menemukan bahwa hampir separuh dari responden menganggap bahwa menutup webcam perangkat sama dengan menjaga privasi. Kemudian, 40 persen percaya bahwa menggunakan mode incognito (penamaran) akan melindungi aktivitas pengguna saat berselancar di internet.

Incognito adalah model penelusuran pribadi yang akan menyembunyikan riwayat penelusuran dari orang lain, Ini bisa diaktifkan dari berbagai browser, seperti Google Chrome dan Mozilla Firefox.

Studi "Excitement, Superstition and great Insecurity–How global Consumers engage with the Digital World" mengungkap pandangan kontroversial di antara pengguna mengenai perlindungan informasi pribadi.

Temuan studi

Mengutip keterangan resmi Kaspersky, 49 persen responden percaya bahwa menutup webcam pada perangkat merupakan tindakan yang cukup efektif untuk melindungi privasi, temuan lainnya yakni:

  • Hampir setengah responden (44 persen) bermain gim mini daring dan mengikuti tesnya, mengirimkan data pribadi ke sumber yang tidak dapat dipercaya untuk mengakses gim tersebut dan memposting hasilnya di media sosial, melibatkan teman-teman mereka dalam lingkaran berbagi data.
  • Sebanyak 40 persen pengguna secara keliru percaya bahwa mengaktifkan mode penyamaran membuat mereka sama sekali tidak terlihat saat daring.
  • Separuh peserta mengaku khawatir bahwa asisten suara mungkin terus-menerus mendengarkan dan mengumpulkan informasi pribadi.
  • Hampir sepertiga responden (28 persen) terpaksa mengalihkan perangkat ke mode pesawat selama percakapan pribadi yang penting.
  • Terdapat 24 persen mengeklik tautan yang tidak dikenal di messenger, berpotensi membahayakan keamanan.

Survei baru oleh Kaspersky ini telah mengungkap mitos digital utama serta sikap
konsumen untuk melindungi data pribadi.

Sikap yang kontradiktif

Ilustrasi data pribadi (Dok. istimewa)

Survei mengungkap bahwa pengguna dapat bersikap kontradiktif dalam kebiasaan dan sikap mereka terhadap privasi digital.

Analis Konten Web Kaspersky, Anna Larkina, menjelaskan bahwa penelitian menggarisbawahi pentingnya pendekatan yang terinformasi dengan baik terhadap keamanan siber dan privasi digital.

"Untuk memastikan keselamatan dan perlindungan, penting untuk mempertahankan pola pikir kritis, hanya mengandalkan sumber dan fakta yang terverifikasi. Hal ini berarti mengabaikan teknik dan mitos yang belum terbukti," ungkapnya.

Sehingga dikatakan penerapan solusi keamanan komprehensif yang menawarkan perlindungan kuat terhadap berbagai ancaman dan risiko akan menjadi hal yang sangat berharga.

Pada bulan Juni 2024, Kaspersky menunjuk Arlington Research untuk melakukan survei daring terhadap 10.000 responden guna mengeksplorasi sikap responden terhadap mitos digital terkini, peran AI dalam kehidupan manusia, dan topik keabadian digital.

Sampel tersebut mencakup 1.000 responden dari Inggris, Jerman, dan Prancis, serta 500 responden di Spanyol, Italia, Portugal, Brasil, Meksiko, Rusia, Kazakhstan, India, Tiongkok, Indonesia, Turki, Arab Saudi, Uni Emitrat Arab, dan Afrika Selatan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
Misrohatun H
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us