Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

CEO Zoom Prediksi AI Bakal Pangkas Jam Kerja Jadi 3–4 Hari Seminggu

CEO Zoom, Eric S. Yuan
CEO Zoom, Eric S. Yuan (x.com/@ericsyuan)

Eric Yuan, CEO Zoom prediksi AI bakal pangkas jam kerja jadi 3–4 hari seminggu pada tahun 2030 mendatang. Pandangan optimistis ini ia sampaikan dalam ajang TechCrunch Disrupt 2025 yang digelar pada Senin (27/10/2025) lalu. Menurut Yuan, perkembangan AI akan mengambil alih berbagai tugas rutin dan berulang, sehingga karyawan dapat lebih fokus pada pekerjaan yang bernilai tinggi dan kreatif. Ia menilai perubahan ini akan menjadi tonggak besar dalam cara manusia bekerja di masa depan.

Yuan bukan satu-satunya tokoh teknologi yang memprediksi hal serupa. Bill Gates, pendiri Microsoft, dan Jensen Huang, CEO Nvidia, juga meyakini bahwa kemajuan AI akan membawa revolusi dalam pola kerja global. Bahkan, Gates pernah menyebut bahwa dalam 10 tahun ke depan, beberapa perusahaan mungkin hanya akan menerapkan dua hari kerja dalam seminggu, berkat efisiensi yang dihasilkan teknologi kecerdasan buatan (AI).

Dalam ajang TechCrunch Disrupt 2025 tersebut, Yuan juga mengungkapkan sejumlah poin penting yang menegaskan keseriusan Zoom dalam berinvestasi di bidang kecerdasan buatan (AI). Berikut beberapa hal utama yang disampaikan Yuan.

1. Fitur digital twins di Zoom, avatar AI yang bisa hadiri rapat

ilustrasi meeting online melalui Zoom
ilustrasi meeting online melalui Zoom (freepik.com/freepik)

Zoom kini semakin serius berinvestasi di bidang kecerdasan buatan (AI), salah satunya melalui fitur inovatif bernama digital twins, yaitu avatar AI yang dapat menghadiri rapat dan berbicara mewakili penggunanya. Fitur ini dirancang untuk membantu profesional tetap produktif meski tidak hadir secara langsung, sekaligus menghadirkan efisiensi baru dalam dunia kerja berbasis virtual. CEO Zoom, Eric Yuan bahkan menampilkan avatarnya sendiri dalam earnings call bersama investor tahun ini, sebagai cara untuk mendemonstrasikan kemampuan teknologi tersebut.

Berbicara di panggung TechCrunch Disrupt 2025, Yuan menegaskan bahwa AI merupakan fokus utama pengembangan produk Zoom ke depan. Ketika ditanya mengenai arah investasinya, ia dengan tegas menjawab, “AI, AI, dan AI.” Menurutnya, kecerdasan buatan akan menjadi kunci transformasi cara kerja global, mengubah cara orang berkomunikasi dan berkolaborasi di dunia profesional. "Asisten AI akan membantu kita mempersingkat jam kerja. Saya sendiri sudah mulai menggunakannya untuk menunjukkan bagaimana AI dapat mendorong batas-batas komunikasi,” ujar Yuan, dikutip dari TechCrunch, Kamis (30/10/2025).

2. AI akan mengotomatisasi tugas, dari rapat hingga negosiasi kontrak

ilustrasi AI yang membantu otomatisasi pekerjaan
ilustrasi AI yang membantu otomatisasi pekerjaan (freepik.com/Frolopiaton Palm)

Potensi kecerdasan buatan (AI) tidak hanya terbatas pada konferensi video. Eric Yuan mencontohkan bahwa di masa depan, fitur digital twins dapat melakukan tugas awal seperti menegosiasikan draf kontrak antar eksekutif, bahkan sebelum manusia terlibat langsung. “Bayangkan dua eksekutif bisnis yang sedang menegosiasikan kontrak. Mereka bisa mengirim kembaran digital mereka untuk menyusun rencana terlebih dahulu,” ujar Yuan. Menurutnya, kemampuan ini akan membuat kolaborasi lebih efisien dan produktif, sekaligus memangkas waktu kerja yang biasanya dihabiskan untuk tugas berulang dan administratif.

Lebih jauh, Yuan menjelaskan bahwa AI juga akan diintegrasikan ke dalam ekosistem produk Zoom lainnya, seperti online whiteboard dan collaborative docs. “Saat ini, saya harus fokus secara manual pada semua produk itu agar pekerjaan selesai. Tapi nanti, AI akan membantu kita menyelesaikannya lebih cepat. Jadi, kita tak perlu lagi bekerja lima hari seminggu. Dalam lima tahun ke depan, tiga atau empat hari kerja seminggu adalah targetnya,” kata Yuan menambahkan.

3. AI bantu kelola email dan prioritaskan pekerjaan

ilustrasi pekerja sedang mengelola email kantor
ilustrasi pekerja sedang mengelola email kantor (freepik.com/georgejmclittle)

Yuan juga menyoroti bagaimana kecerdasan buatan (AI) dapat membantu pengguna dalam mengelola email dan pesan harian. Menurutnya, sistem berbasis AI mampu menyortir, memfilter, dan memprioritaskan pesan, sehingga pengguna hanya perlu menangani hal-hal yang benar-benar penting. Berkat kemampuan ini, AI diharapkan dapat mengurangi gangguan digital yang sering kali menghambat fokus dan efektivitas kerja sehari-hari.

Melalui otomatisasi seperti ini, beban administratif bisa berkurang drastis. Karyawan dapat menghemat waktu dan energi untuk fokus pada tugas-tugas yang lebih strategis dan kreatif, yang pada akhirnya membuat produktivitas meningkat meski jam kerja lebih singkat. Hal ini sejalan dengan visi Yuan bahwa AI tidak hanya menggantikan pekerjaan manusia, tetapi juga membantu menciptakan keseimbangan yang lebih sehat antara efisiensi dan waktu pribadi.

CEO Zoom prediksi AI bakal pangkas jam kerja jadi 3–4 hari seminggu sejalan dengan tren global yang menunjukkan bahwa otomatisasi dan AI akan terus mempercepat efisiensi kerja. Satu hal yang pasti, masa depan dunia kerja bukan lagi soal bekerja lebih lama, tapi bekerja lebih cerdas. Sudah siap sambut era kerja tiga hingga empat hari dalam seminggu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us

Latest in Tech

See More

5 Kamera GoPro Terbaik untuk Diving dan Snorkeling di Laut

01 Nov 2025, 19:52 WIBTech